Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Ada Hari Antikorupsi Sedunia?

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock.com
Ilustrasi Antikorupsi
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Hari ini, 9 Desember 2019, masyarakat dunia, termasuk Indonesia, memperingati Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2019.

Di Indonesia, Hari Antikorupsi Sedunia diperingati dengan beragam agenda dan kegiatan dengan semangat pencegahan dan pemberantasan korupsi.

Rangkaian kegiatan ini diinisiasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai lembaga negara yang fokus pada pencegahan, penanganan, dan pemberantasan korupsi.

Hakordia atau International Anti-Corruption Day ditetapkan oleh Majelis Umum PBB pada 31 Oktober 2003.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa ada Hari Antikorupsi Sedunia?

Dikutip dari laman PBB, keputusan menetapkan Hakordia untuk meningkatkan kepedulian terhadap maraknya kasus korupsi.

Baca juga: Ini Sejarah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia...

Selain itu, sebagai wujud peran PBB melawan kejahatan korupsi dengan cara mencegah dan memberantasnya.

Ketika itu, Majelis Umum PBB mendesak semua negara dan organisasi untuk menandatangani Konvensi PBB melawan korupsi ini sesegera mungkin.

Pada tahun 2005, PBB memiliki slogan khusus dalam pemberantasan korupsi, yakni "You can stop corruption".

Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran di kalangan masyarakat umum tentang berbagai bentuk tindak korupsi.

PBB juga berharap masyarakat memiliki kekhawatiran terhadap korupsi karena penyebarannya yang sangat luas.

Tercatat, setidaknya terdapat 1 triliun dollar AS yang digelontorkan sebagai uang suap.

Baca juga: Ketua KPK: Jangan-jangan Ada Strategi Pemberantasan Korupsi Baru dari Presiden

Sementara, untuk jumlah uang yang dicuri atau dikorupsi lebih fantastis lagi, yakni sebesar 2,6 triliun dollar AS.

Setiap tahun, 1 triliun dollar AS dibayarkan dalam bentuk suap. Sementara, sekitar 2,6 triliun dollar AS dicuri setiap tahun melalui korupsi.

Angka ini setara dengan lebih dari 5 persen dari PDB global.

Bahkan, di negara-negara berkembang, dana yang hilang karena korupsi diperkirakan 10 kali lipat dari jumlah bantuan pembangunan yang ada.

Untuk itu, ada sebuah keyakinan yang ingin ditanamkan melalui slogan yang diusung, bahwa setiap individu dapat secara aktif terlibat dalam menghentikan praktik-praktik tidak jujur semacam korupsi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi