Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Tragedi Pembantaian 800 Penduduk di El Mozote

Baca di App
Lihat Foto
AFP
Kerangka manusia korban pembantaian 6.000 tahun lalu ditemukan di Perancis Timur, Selasa (7/6/2016).
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Hari ini, 38 tahun yang lalu, tepatnya 11 Desember 1981, terjadi pembantaian lebih dari 800 penduduk di El Mozote.

Pembantaian ini dilakukan oleh tentara Salvador yang di back up oleh militer Amerika Serikat.

Tragedi ini menewaskan lebih dari 800 penduduk di wilayah El Mozote, 200 km dari ibu kota San Salvador.

Melansir BBC, pembantaian di El Mozote ini adalah kejadian paling berdarah selama konflik yang terjadi di El Salvador.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembantaian El Mozote

Mengutip dari Human Right Watch, menurut sebuah laporan yang dikeluarkan oleh kantor HAM Tutela Legal pada 9 November 1991, tentara Salvador melakukan pembantaian dalam jumlah besar selama beberapa hari di pertengahan Desember 1981.

Pembantaian ini dilakukan di kota-kota El Mozote seperti La Joya, Cerro Pando, Rancherla, Los Toriles, dan Jocote Amarillo di bagian utara Morazan.

Laporan Tutela Legal ini juga merekonstruksi peristiwa-peristiwa yang terjadi pembantaian dan membuat daftar 794 korban.

Jumlah ini didominasi oleh anak-anak kecil yang terbunuh selama tiga hari pembantaian yang dimulai pada 11 Desember 1981.

Batalion Atlacatl kemudian dituduh telah dibentuk dan dilatih oleh Amerika Serikat sebagai pasukan anti-gerilya elit yang mengarahkan sejumlah pembantaian, termasuk dalam tragedi El Mozote.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: John Lennon Ditembak Mati oleh Penggemarnya

Berdasarkan informasi yang diperoleh Americas Watch oleh El Rescate yang berbasis di Los Angeles, Kepala Brigadir ketiga saat itu adalah Letnal Coloner Jaime Ernesto Flores Grijalva. Sementara, Kepala Detasemen Militer keempat saat itu adalah Elmer Gonzalez Araujo.

Angkatan Udara Salvador juga diduga terlibat dalam mengangkut pasukan dan meluncurkan roket-roket di desa.

Saat pembantaian, saksi melaporkan bahwa sebuah helikopter yang membawa tiga komandan dan tiba di plaza pusat El Mozote untuk melakukan survei operasi.

Kesaksian-kesaksian diambil dari sejumlah warga yang selamat di desa-desa yang berbeda. Mereka melihat atau mendengar pembunuhan yang dilakukan oleh pasukan pemerintah tersebut.

Banyak warga yang kemudian pergi dari Morazan, ke kamp-kamp pengungsian di Honduras dan baru kembali lagi ke El Salvador di tahun 1990an.

Baca juga: Diperingati Tiap 10 Desember, Ini Sejarah Hari HAM Internasional

Kronologis Pembantaian

Pada 8 Desember 1981, sejumlah pasukan diangkut menggunakan helikopter ke kota Perquin. Pasukan Nasional yang ditempatkan di Perquin secara paksa merekrut 10 warga sipil untuk membawa peralatan para perwira.

Kemudian, pada sore hari, pasukan itu mulai menyebar ke selatan dari Perquin menuju El Mozote dan Arambala.

Pada 9 Desember, unit-unit militer melibatkan pasukan gerilya dalam pertempuran yang terjadi di dekat Arambara, sekitar satu mil dari El Mozote.

Melansir laporan Tutela Legal, pasukan gerilya kemudian meninggalkan lokasi tersebut setelah pertempuran usai.

Dalam peristiwa ini, sejumlah warga sipil ditahan oleh pasukan Angkatan Darat. Akan tetapi, kemudian mereka dibebaskan setelah berhasil meyakinkan pasukan Angkatan Darat bahwa mereka bukan bagian ataupun pendukung dari pasukan gerilya.

Pada malam hari di tanggal 10 Desember, pasukan-pasukan etlah sampai di El Mozote, di mana mereka akan menginap.

Baca juga: Mengenal Sejarah Harley Davidson, Motor yang Diduga Diselundupkan Dirut Garuda Ari Askhara

Kemudian, pada pagi hari tanggal 11 Desember, para tentara membawa seluruh penduduk desa keluar dari rumahnya dan mengumpulkannya.

Para penduduk dibagi menjadi dua barisan, pertama untuk para laki-laki, dan satu lagi untuk perempuan dan anak-anak.

Kemudian, para laki-laki dibawa ke gereja. Sementara, anak-anak dan perempuan dibawa ke rumah seorang penduduk bernama Alfredo Marquez.

Para perempuan diinterogasi tentang apakah mereka bekerja sama dengan pasukan gerilya dan tentang lokasi penyimpanan senjata. Mereka diancam akan dibunuh jika tidak menyatakan kebenarannya.

Pada pukul 8 pagi, tentara pun mulai membunuh orang-orang di gereja dengan cara-cara yang kejam.

Sementara, orang-orang dan perempuan kemudian ditutup matanya dan dibawa ke suatu tempat. Mereka dipaksa untuk berbaring di tanah. Kemudian, satu per satu pun dibunuh.

Pembantaian juga dilakukan kepada anak-anak. Mereka dibawa ke rumah Alfredo Marquez dan ditembak hingga meninggal. Di penghujung hari, seluruh rumah di El Mozote kemudian dibakar.

Ketika pembantaian dilakukan di El Mozote, pasukan juga memasuki desa La Joya dan melakukan hal yang serupa. Di desa ini, setidaknya ada 148 korban menurut catatan Tutela Legal.

Dua hari setelahnya, di tanggal 12 dan 13 Desember, ditemukan pula lokasi pembantaian penduduk sipil lainnya, yaitu di komunitas communities of RancherÌa, Los Toriles, Jocote Amarillo and Cerro Pando.

Tutela Legal kemudian mencatat daftar korban sebanyak 794 dalam pembantaian ini. Akan tetapi, jumlah sebenarnya dinyatakan jauh lebih tinggi.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Presiden AS John F Kennedy Tewas Ditembak

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi