Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II: Terpanjang di Indonesia, Dapat Menahan Megathrust

Baca di App
Lihat Foto
Kementerian PUPR
Jalan Tol Layang Japek telah memasuki tahap finishing sebelum diresmikan
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo akan meresmikan Jalan Tol Layang Jakarta - Cikampek II pada Kamis (12/12/2019).

Rencananya, jalan tol tersebut akan dibuka untuk umum sekitar 2 hingga 3 hari setelah diresmikan.

Jalan tol layang ini juga diharapkan mampu mengurai kemacetan dari Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

Menyandang status sebagai tol layang terpanjang di Indonesia, berikut fakta Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1. Jalan tol layang terpanjang di Indonesia

Jalan Tol Layang (elevated) Jakarta-Cikampek II (Japek II) memiliki panjang 36,4 kilometer yang menghubungkan Cikunir-Karawang Timur.

Dengan panjang tersebut, Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II menjadi jalan layang terpanjang di Indonesia.

Dikutip dari Kompas.com, 19 September 2019, rekor ini sebelumnya dipegang Tol Wiyoto Wiyono sepanjang 15 kilometer.

Baca juga: Hari Ini Presiden Jokowi Resmikan Jalan Tol Layang Terpanjang di Indonesia

2.Tidak ada gerbang keluar di tengah jalan

Jalan tol ini tidak memiliki gerbang masuk dan keluar di tengah jalan.

Sebab, Jalan Tol Layang Japek II hanya diperuntukkan pengguna jalan jarak jauh seperti dari Jakarta ke Bandung atau kota-kota di Jawa. Hal tersebut seperti diberitakan Kompas.com, Senin (9/12/2019). 

Oleh karena itu, masyarakat yang ingin keluar di Tambun, Cikarang, Karawang Barat dan Rengasdengklok tidak akan bisa melewati jalan layang ini.

Pasalnya, tidak ada gerbang tol keluar ke lokasi itu.

3. Tidak memiliki rest area dan pompa bensin

Jalan tol layang ini juga tidak memiliki rest area dan pompa bensin karena memang diperuntukkan sebagai perjalanan nonstop.

Meski demikian, Jasa Marga tetap menempatkan petugas, ambulans dan mobil derek di tol elevated jika ada hal yang tidak diinginkan.

Baca juga: Alasan Ada Kecepatan Maksimal Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek

4. Masih Gratis selama Natal dan Tahun Baru 2020

Rencananya, jalan layang ini mulai digunakan pada 20 Desember 2019, sekaligus untuk mengantisipasi lonjakan liburan Natal dan Tahun Baru.

Pemerintah masih belum mengenakan tarif untuk Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II selama Natal dan Tahun Baru 2020.

Nantinya, Kementerian PUPR akan menetapkan besaran tarif jalan tol layang tersebut.

5. Hanya diperuntukkan bagi kendaraan bertonase ringan golongan I dan II

Jalan tol ini rencananya hanya akan diperuntukkan bagi kendaraan bertonase ringan Golongan I dan II.

Dikutip dari Kompas.com, Kamis (12/12/2019), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan alasannya bukan karena aspek teknis, melainkan terkait manajemen lalu lintas untuk menghindari kemacetan.

Terutama yang disebabkan karena perlambatan kendaraan bertonase besar saat menanjak masuk jalan tol layang.

Secara struktur, Jalan Tol Layang Japek II mampu untuk menahan kendaraan bertonase besar nanum tetap dilakukan pembatasan kendaraan.

"Untuk itu akan dipasang portal batas ketinggian sehingga kendaraan bertonase besar tidak bisa masuk, dan akan dilengkapi 113 kamera CCTV yang dipasang oleh PT Jasa Marga untuk keamanan," ujar Basuki.

Baca juga: Persiapkan Ini Sebelum Lewat Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek

6. Batas kecepatan maksimal hanya 60 kilometer per jam

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, batas kecepatan maksimal kendaraan di Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek adalah 80 kilometer per jam.

Sementara batas kecepatan minimal untuk melintasi tol ini adalah 60 kilometer per jam. Hal tersebut seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (11/12/2019).

Menurut dia, jika kendaraan melaju dengan kecepatan maksimal, maka tol layang tersebut dapat ditempuh dalam waktu setengah jam saja.

7. Dirancang dapat menahan megathrust

Dikutip dari Kompas.com, 19 September 2019, konstruksi jalan berbayar ini diklaim ampuh dalam menahan guncangan gempa bermagnitudo tinggi atau megathrust.

Hal itu karena expansion joint yang dipasang pada setiap sambungan pierhead.

Expansion joint merupakan salah satu dari beberapa jenis sambungan yang kerap digunakan dan memegang peran penting pada sistem perpipaan.

Kekuatan expansion joint dapat menahan gempa hingga 1.000 tahun dengan kekuatan hingga di atas magnitudo 8.

Baca juga: Jasa Marga Teken Proyek Tol Probolinggo-Banyuwangi dan Japek II

(Sumber: Kompas.com/Akhdi Martin Pratama, Hilda B Alexander, Dio Dananjaya, Rosiana Haryanti | Editor Bambang Priyo Jatmiko, Erlangga Djumena, Hilda B Alexander, Agung Kurniawan)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi