Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Lingkaran Merah pada Tabung Gas Penanda Kebocoran

Baca di App
Lihat Foto
Facebook
Unggahan yang menyebutkan bahwa lingkaran merah pada tabung gas merupakan penanda kebocoran gas. Pertamina memastikan informasi ini tidak benar alias hoaks.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Sebuah narasi yang menyebutkan fungsi lingkaran merah pada tabung gas beredar di media sosial baru-baru ini.

Narasi tersebut beredar luas di media sosial Facebook pada Minggu (8/12/2019). Salah satu akun yang menyebarkan narasi tersebut adalah akun Facebook Fiki Arius.

Namun, narasi tersebut dibantah oleh pihak terkait yakni Pertamina.

Tidak benar bahwa lingkaran merah pada tabung gas menjadi penanda kebocoran.

Narasi yang beredar

Salah satu akun media sosial Facebook Fiki Arius menyebarkan narasi tersebut. Adapun narasi yang beredar tersebut adalah sebagai berikut:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Fungsi Lingkaran Merah Pada Tabung Gas.

Mungkin Anda mengira lingkaran merah yang terdapat di tengah tabung LPG itu hanya variasi warna saja atau desain warna tabung saja. Jika dugaan kamu seperti itu jawaban kamu salah besar ! lingkaran merah itu memiliki fungsi yang penting bagi pengguna LPG , lingkaran merah itu berfungsi untuk rambu rambu menandakan ledakan.. Bagai mana cara kerjanya ? simak penjelasan berikut.

Bila pada saat kamu memasak terjadi kebocoran gas dan api keluar dari selang yang bocor , yang perlu kamu lakukan adalah melihat lingkaran merah tersebut , jika lingkaran merah tersebut masih berwarna merah berarti tabung itu masih aman untuk di lepas regulatornya saat terjadi kebocoran gas untuk mematikan apinya, namun sebaliknya jika lingkaran merah itu sudah berubah warna menjadi warna hitam berarti tabung LPG sudah tidak aman ,dan kamu harus cepat cepat lari karena tabung akan segera meledak.

Nah seperti itulah fungsi lingkaran merah pada tabung LPG yang di buat oleh pertamina untuk keamanan pengguna.

Semoga Bermanfaat".

Lihat Foto
Facebook
Unggahan yang menyebutkan bahwa lingkaran merah pada tabung gas merupakan penanda kebocoran gas. Pertamina memastikan informasi ini tidak benar alias hoaks.
Konfirmasi Kompas.com

Mengonfirmasi informasi tersebut, Kompas.com menghubungi Senior Spv Comm & Rel Pertamina MOR IV, Arya Yusa Dwicandra.

Ia mengatakan, informasi bahwa lingkaran merah pada tabung gas itu merupakan penanda kebocoran adalah tidak benar alias hoaks.

Arya Yusa menjelaskan, lingkaran merah tersebut penanda bahwa elpiji barang berbahaya, jadi penggunaannya harus secara hati-hati.

"Lingkaran merah adalah tanda yang digunakan sebagai identifikasi bahan berbahaya yang berpotensi menyebabkan kebakaran," kata Arya, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (14/12/2019).

Adapun, indikator kebocoran tabung elpiji adalah bau merkaptan (bau khas zat pembau elpiji) yang menyengat.

Penggolongan warna merah sebagai indikator bahan berbahaya mudah terbakar sesuai dengan ketentuan American National Standards Institute (ANSI) atau National Fire Protection Association (NFPA).

"Pertamina memberikan bahan campuran pembau, yaitu ethil merkaptan sebagai penanda jika elpiji bocor," kata Arya.

Ciri-ciri kebocoran

Yusa mengatakan, ciri-ciri kebocoran gas, antara lain, tercium bau menyengat dan terdengar bunyi mendesis pada regulator.

Selain itu, muncul gelembung udara dari titik kebocoran jika diusap dengan air sabun, serta bunga es pada titik kebocoran.

Yusa menegaskan, selama ini tabung elpiji Pertamina selalu mendapatkan pengujian secara berkala.

"Kalau dari kami, tabung elpiji Pertamina secara rutin dilakukan pengujian berkala di tempat yang bernama retester," kata Arya.

Sesuai aturan tabung elpiji dari Direktorat Jendral Minyak dan Gas Bumi Nomor 26525.K/10/DJM.T/2009, lanjut dia, tekanan tabung kuat menahan tekanan gas hingga lebih dari 24 bar.

Baca selengkapnya di sini: Benarkah Lingkaran Merah pada Tabung Gas Penanda Kebocoran? Ini Jawaban Pertamina

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi