Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyoal Pertamina dan Bisnis Anak Cucunya

Baca di App
Lihat Foto
Dok Humas Pertamina
Leadership adalah salah satu peningkatan kompetensi yang dibekali oleh Pertamina pada para pegawai.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana memperketat perihal aturan pembentukan anak usaha BUMN.

Selain itu pihaknya juga berencana memperlebar hak Kementerian BUMN di antaranya adalah menutup serta memerger BUMN.

Hal itu terkait dengan adanya temuan mengenai direksi BUMN yang menjadi komisaris di 6 perusahaan anak cucu.

Jika melihat secara etika, Erick menilai mereka yang sudah menjadi dirut paling tidak hanya membawahi dua atau tiga perusahaan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina jadi sorotan

Salah satu perusahaan yang saat ini tengah disorot adalah Pertamina.

Usai melakukan rapat dengan Pertamina, Erick mengatakan dirinya mendapati fakta tentang banyaknya anak usaha Pertamina.

"Kemarin saya rapat dengan Pertamina, ternyata ada 142 perusahaan di Pertamina," ujarnya ketika ditemui di Kantor Direktorat Jenderal Pajak di Jakarta, Jumat (14/12/2019).

Berkaitan dengan hal tersebut Erick meminta jajaran direksi dan Komisaris Pertamina untuk memetakan bisnis anak cucu tersebut.

Termasuk memeriksa kondisi kesehatan setiap perusahaan.

Langkah tersebut diambil, karena dirinya khawatir keberadaan perusahaan anak cucu ini hanya akan menggerogoti Pertamina.

Baca juga: Bikin Geli Erick Thohir, Berikut 3 Fakta soal Garuda Tauberes

Anak usaha Pertamina

Melansir dari Annual Report Pertamina, perusahaan yang mengurusi perihal gas dan minyak bumi ini memang memiliki sejumlah anak usaha.

Bisnis-bisnis Pertamina sendiri banyak yang tak berkaitan dengan lini bisnis utama yakni usaha hulu dan hilir migas.

Bisnis-bisnis di luar sektor energi ini cukup kompleks dan beragam. Seperti rumah sakit, hotel, bandara, maskapai penerbangan, properti, asuransi, hingga minimarket.

Melansir dari Kompas.com (14/12/2019) keberadaan usaha di luar sektor migas dipandang diperlukan karena untuk memaksimalkan aset, terutama tanah.

Salah satu dari sekian banyak bisnis Pertamina, properti adalah sub bisnis yang cukup ekspansif digarap. Anak usaha Pertamina dalam bidang ini adalah PT Patra Jasa.

Puluhan tahun perusahaan tersebut mengelola hunian elite di beberapa kawasan seperti Kuningan Jakarta Selatan; Sleman, Yogyakarta; Bekasi; serta Cirebon.

Sektor hotel, Patra Jasa juga menggarap hotel-hotel bintang 4 dan 5.

Baca juga: BUMN Surveyor Indonesia Buka Lowongan untuk D-III dan S1, Berikut Perinciannya...

Hotel tersebut antara lain The Patra Bali Resort & Villas, Patra Semarang Hotel and Convention, Patra Comfort Bandung Hotel, Patra Comfort Jakarta Hotel, Patra Comfort Anyer Beach Resort, dan Patra Comfort Parapat Lake Resort.

Selain itu, Pertamina juga menjalankan bisnisnya melalui pemanfaatan ruang-ruang SPBU yang dikelola oleh anak usaha PT Pertamina Retail.

Meski berfokus untuk mendistribusikan BBM di seluruh Indonesia, mereka juga mengembangkan diri dengan Bright Store & Cafe di seluruh SPBU COCO, SPBU DODO, serta lokasi di luar area SPBU dengan konsep swakelola.

Selain itu usaha cucian mobil dengan nama Bright Wash dan Bright Oil Mart untuk penggantian oli juga diterapkan di sejumlah SPBU.

Anak cucu bisnis Pertamina yang lain adalah bisnis yang berkaitan dengan asuransi yakni PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia.

Selain itu juga terdapat rumah sakit dengan jaringan terbesar yakni PT Pertamina Bina Medika.
Ada pula bisnis maskapai penerbangan yang sudah ada sejak tahun 1970 melalui anak usaha yang bernama PT Pelita Air Service.

Baca juga: Sepak Terjang Sosok Erick Thohir Sebelum Sikat BUMN Bermasalah

(Sumber: Kompas.com/Mutia Fauzia, Muhammad Idris| Editor Sakina Rakhma Diah Setiawan, Erlangga Djumena)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi