Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Ramuan Bawang dan Garam untuk Sakit Gigi, Apa Kata Dokter?

Baca di App
Lihat Foto
Twitter: Kortugi Garis Receh
Sebuah foto menampilkan warga yang alami sakit gigi dan pipi bengkak karena menggunakan ramuan bawang dan garam beredar pada Minggu (15/12/2019).
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sebuah foto yang menampilkan seorang pria alami sakit gigi dan mengoleskan suatu ramuan untuk mengobati sakit giginya ramai di media sosial.

Foto itu diunggah oleh akun Twitter Kortugi Garis Receh, @kortugi_ngetwit pada Sabtu (14/12/2019).

Dalam unggahan itu juga disebutkan bahwa pipi pria tersebut melepuh setelah diolesi ramuan bawang dan garam.

Berikut bunyi narasi tersebut:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ketika tetangga menyarankan menempelkan ramuan bawang dan garam di pipi untuk gigi yang sakit. Hasil: bengkaknya ga sembuh, pipinya melepuh".

Menanggapi fenomena tersebut, dokter gigi Dea Safira Basori menjelaskan penyebab gigi orang tersebut bengkak karena adanya infeksi pada gigi.

Terkait dengan pengobatan sakit gigi yang menggunakan ramuan bawang dicampur dengan garam menurutnya tidaklah benar, dan tidak mempunyai pengaruh terhadap gigi yang sakit.

"Itu (giginya) sudah infeksi, apalagi ditempelin bawang menyebabkan infeksi semakin parah," ujar Dea saat dikonfirmasi Kompas.com pada Minggu (15/12/2019).

Menurutnya, membuat ramuan bawang dengan garam dan mengoleskan di pipi yang bengkak tidaklah menyelesaikan masalah. Penggunaan ramuan bawang menurutnya hanyalah sugesti semata.

"Air garam hanya menghilangkan gejala, namun hanya sesaat dan bisa sakit kembali. Untuk bawang bisa jadi orang yang memakai bawang itu untuk dijadikan ramuan telah tersugesti jadi tidak sakit lagi," imbuhnya.

Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar segera memeriksakan diri ke dokter gigi tersekat apabila mengalami sakit gigi.

Terlebih ketika gigi mengalami infeksi.

Perlu diketahui, bengkak pada pipi ketika sakit gigi merupakan respons tubuh melindungi diri dari bakteri agar bakteri tersebut tidak menjalar ke organ dalam, seperti jantung.

Baca juga: Kurang Percaya Diri karena Gigi Kuning? Berikut 6 Tips Mengatasinya

"Tubuh melindungi diri dari bakteri agar tidak ke jantung, makanya dia membuat perlindungan yaitu dengan bengkak," katanya lagi.

Meski begitu, diperlukan pemeriksaan lebih lanjut kepada pasien terkait penyebab pipi orang tersebut menjadi bengkak.

Infeksi gigi

Dilansir dari MayoClinic, penyebab gigi menjadi infeksi yakni adanya nanah dalam gusi atau dikenal dengan istilah abses gigi.

Abses gigi terbagi menjadi dua jenis, yakni abses periapikal (terjadi di ujung akar), dan abses periodontal (terjadi pada gusi di sisi akar gigi).

Adapun gejala orang yang mengalami abses gigi, antara lain:

  • Sakit gigi yang berdenyut yang dapat menyebar ke tulang rahang, leher, atau telinga
  • Sensitivitas terhadap suhu panas dan dingin
  • Sensitivitas terhadap tekanan mengunyah atau menggigit
  • Demam
  • Pembengkakan di wajah atau pipi
  • Kelenjar getah bening yang membengkak di bawah rahang atau leher penderita
  • Kesulitan bernapas atau menelan

Baca juga: Menyikat Gigi pada Anak, Apa Saja yang Harus Diperhatikan?

Pengobatan

Jika Anda sudah mengalami pembengkakan di wajah dan mengalami kesulitan bernapas atau menelan, segeralah ke dokter gigi.

Sebab, gejala-gejala ini dapat menunjukkan bahwa infeksi telah menyebar lebih dalam ke rahang dan jaringan di sekitarnya.

Mengenai prosedur pengobatan dari abses gigi, dokter gigi nantinya akan mengobati dengan cara mengeringkan abses dan menghilangkan infeksi.

Dokter gigi bisa saja melakukan tindakan menyelamatkan gigi dengan perawatan saluran akar, namun dalam beberapa kasus gigi mungkin perlu dicabut.

Apabila penderita membiarkan abses gigi yang tidak dirawat dapat menyebabkan komplikasi yang serius, bahkan mengancam jiwa.

 Baca juga: Gigi Terasa Ngilu? Kenali Penyebab dan Obat Alaminya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi