Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini 59 Tahun Lalu, Dua Pesawat Tabrakan di Atas Kota New York

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Hari ini 59 tahun lalu, tepatnya 16 Desember 1960, terjadi sebuah tabrakan antara dua pesawat di atas kota New York.

Peristiwa ini menyebabkan 134 orang yang ada di dalam pesawat itu tewas, dan mencatatkan sejarah tersendiri di Amerika Serikat.

Pagi sebelum kecelakaan, Kota New York tengah bersalju, ketika pesawat United DC-8 dari Chicago menuju Bandara Idlewild (sekarang Bandara Internasional John F. Kennedy) di Queens Selatan.

Pada saat yang sama, pesawat TWA Super Constellation dari Dayton, Ohio, tengah menuju ke Bandara LaGuardia di Queens Utara.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat kondisi cuaca saat itu, penerbangan United dimasukkan dalam pola holding.

Namun, pilot salah mengukur lokasi dari pola ini. Akibatnya, pesawat justru masuk ke jalur penerbangan TWA.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Film Avatar Diputar Pertama Kali di Bioskop AS

Total 128 orang berada di dalam kedua pesawat tersebut.

Mengutip History, seorang penumpang berusia 11 tahun, Stephen Baltz, menggambarkan kejadian ini, "Kejadiannya seperti gambar yang keluar dari buku dongeng. Kemudian, tiba-tiba ada ledakan. Pesawat mulai jatuh, orang-orang mulai berteriak. Aku berpengangan pada tempat duduk saat pesawat bertabrakan."

Batlz awalnya selamat dalam kecelakaan itu. Namun, ia kemudian meninggal sehari setelah kejadian karena cedera yang dideritanya.

Semua yang ada di kedua pesawat itu dinyatakan tewas.

Pesawat TWA jatuh ke Miller Field, sebuah lapangan terbang militer di Pulau Staten.

Penerbangan United, yang kehilangan mesin sebelah kanan dan bagian dari sayapnya, jatuh di tengah-tengah area Park Slope, Brooklyn.

Pesawat tersebut hampir mengenai Akademi Augustin dan menabrak sebuah bangunan apartemen serta Gereja Pilar Api.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Penangkapan Saddam Hussein oleh Pasukan AS

Sejumlah bangunan lain ikut terbakar akibat ledakan yang terjadi.

Robert Nevin, yang saat peristiwa tabrakaan pesawat itu tengah duduk di apartemen lantai atasnya, mengisahkan apa yang dilihatnya.

"Atapnya runtuh dan saya melihat langit," kata dia.

Enam orang yang ada di darat meninggal ketika kedua pesawat bertabrakan, termasuk penjaga gereja berusia 90 tahun, Wallace Lewis.

Dua orang penjual pohon natal juga menjadi korban tewas di sekitar tempat kejadian.

Hadiah-hadiah natal yang dibawa oleh para penumpang pesawat kemudian berserakan di jalan.

Upaya pemadaman api dari kejadian ini berlangsung selama hampir 72 jam karena banyaknya lokasi yang terbakar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi