Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Benarkah Ibu Hamil Harus Batasi Konsumsi Hati Ayam?

Baca di App
Lihat Foto
Instagram
Tangkapan layar mengenai pembatasan konsumsi hati ayam.
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Sebuah unggahan mengenai ibu hamil yang harus membatasi konsumsi hati ayam beredar di media sosial.

Salah satu akun di Instagram yang mengunggah informasi tersebut menyebutkan, hati ayam mengandung retinol, yaitu salah satu jenis vitamin A dalam kadar tinggi.

Benarkah konsumsi hati ayam harus dibatasi karena mengandung retinol dengan kadar tinggi?

Ahli gizi Dr. dr. Tan Shot Yen memberikan penjelasan mengenai informasi yang beredar luas di masyarakat ini.

Narasi yang beredar

Salah satu akun mengunggah sebuah foto yang menunjukkan masakan berbahan hati ayam, dengan narasi "Penting Diketahui, Ibu Hamil Sebaiknya Batasi Konsumsi Hati Ayam".

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unggahan yang mendapat likes ratusan akun ini menyampaikan, retinol dalam kadar tinggi dapat menumpuk dalam tubuh dan menyebabkan kelainan bawaan pada bayi dalam kandungan.

Berikut narasi lengkapnya:

"

Konsumsi hati ayam sebaiknya dibatasi karena mengandung retinol, yaitu salah satu jenis vitamin A, dalam kadar tinggi. Retinol dalam kadar tinggi ini dapat menumpuk dalam tubuh dan dapat menyebabkan kelainan bawaan pada bayi dalam kandungan.

Hati ayam memiliki kandungan retinol yang tinggi, berbeda dengan sayur-sayuran dan buah-buahan yang juga mengandung vitamin A namun dalam jumlah yang jauh lebih sedikit. Oleh karenanya, mengonsumsi sayur dan buah sebagai sumber vitamin A dianggap aman tanpa adanya batasan tertentu.

Waspada juga produk yang terbuat dari hati ayam, seperti sosis"

Konfirmasi Kompas.com

Ahli gizi Dr. dr. Tan Shot Yen mengatakan, retinol merupakan zat aktif dari vitamin A.

"Dalam 100 gram hati ayam (sepasang), ada (retinol) sekitar 3.000-an mcg," kata dr. Tan saat dihubungi Kompas.com, Selasa (17/12/2019) sore.

Adapun, kebutuhan manusia terhadao retinol sebagai berikut:

Batas atas (upper level) untuk orang usia lebih dari 18 tahun sebanyak 3.000 mcg/hari.

Demikian pula wanita hamil dan menyusui, batas atasnya (upper level) sebanyak 3.000 mcg/hari.

"Nah, normalnya enggak ada orang makan sepasang hati ayam sekaligus dalam lauk dengan 3.000 mcg retinol," ujar dr. Tan.

"Paling-paling dalam sambal goreng yang kita campur buncis, kentang, dan lain-lain, hati ayamnya cuma 50 gram," lanjut dia.

Oleh karena itu, dr Tan menyarankan agar menerapkan keberagaman menu dan protein.

Jika konsumsi hati ayam masih dalam rentang yang dibutuhkan tubuh, hal ini tidak berbahaya.

"Segala sesuatu jika terlalu banyak, terlalu sering, tentu tidak baik. Kita dapat merotasi dengan makanan lain. Jadi hati ayam seminggu sekali, misalnya," kata dr. Tan.

Mengenai kelainan yang terjadi di tubuh, dr. Tan menyebutkan, bukan karena hati ayam melainkan retinol yang terkandung di dalamnya.

"Retinol larut dalam lemak. Jadi kelebihan enggak bisa dibuang melalui urine dan feses. Jadi bukan hanya efek buruk buat pertumbuhan janin, tapi juga buat yang mengonsumsi," ujar dia.

Saat dimasak, retinol yang dikandung hati ayam juga akan berkurang hingga 20-30 persen.

"Kita harus paham bahwa angka-angka itu di atas kertas. Sedangkan kita enggak makan hati ayam mentah. Proses pemasakan mengurangi retinol hingga 20-30 persen," jelas dr Tan.

Pesan tersebut juga menyebutkan, masyarakat harus berhati-hati ketika mengonsumsi sosis atau bahan makanan yang terbuat dari hati ayam.

Menurut dr. Tan, World Health Organization (WHO) menganjurkan masyarakat menghentikan produk-produk ultra proses dan olahan daging.

Alasannya, daging olahan seperti sosis, bersifat karsinogenik pada manusia atau dapat menyebabkan kanker, khususnya kanker kolorektal.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi