Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendikbud Nadiem Bentuk Tim Baru, Berikut Profil 4 Anggotanya

Baca di App
Lihat Foto
DOK. KEMENDIKBUD
Mendikbud Nadiem Anwar Makarim melantik empat Pejabat Tinggi Madya lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di Grha Utama, kantor Kemendikbud, Jakarta, Senin (16/12/2019).
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Demi mempercepat pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengangkat 4 orang dari lingkungan Pejabat Tinggi Madya Kemdikbud, merapat menjadi timnya.

Keempat pejabat tersebut adalah Ainun Na'im, Muchlis Rantoni Luddin, Hilmar Farid, dan Chatarina Girsang.

Pengangkatan ini didasarkan pada Keputusan Presiden No 175/TPA Tahun 2019.

"Saya mohon pejabat yang baru dilantik untuk membuat terobosan yang lompatan besar untuk menjawab tantangan tersebut," kata Nadiem, Senin (16/12/2019), dikutip dari keterangan resmi Kemdikbud.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SDM unggul yang dimaksud adalah memiliki karakter kerja keras, dinamis, terampil, dan menguasai iptek.

Dengan keberadaan tim tersebut, diharapkan kerja Mendikbud untuk menyiapkan SDM unggul berkarakter akan terbantu.

Berikut ini profil keempat anggota tim Mendikbud Nadiem Makarim: 

1. Ainun Na'im

Ainun Na'im merupakan seorang Guru Besar dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada dengan gelar Prof., M.B.A., Ph.D..

Sebelum didapuk menjadi Sekretaris Jendelar Kemendikbud, Na'im merupakan Sekretaris Jenderal Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) di kabinet sebelumnya.

Mengutip dari laman FEB UGM, Na'im pernah menjabat sebagai Dewan Pengawas Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) pada 2014-2018.

Selain itu, ia juga menjadi anggota Dewan Pengurus Nasional Ikatan Akuntan Indonesia di tahun yang sama.

Tak hanya itu, Na'im juga pernah menjabat sebagai Komisaris di PT. Rajawali Nusantara Indonesia sejak 2012-2016.

Baca juga: Mengenang Ciputra, dari Atlet Lari, Begawan Properti hingga Kelola Institusi Pendidikan

2. Muchlis Rantoni Luddin

Anggota tim selanjutnya adalah Muchlis Rantoni Luddin yang kembali dilantik untuk menjabat posisi serupa, yakni Inspektur Jenderal (Irjen) Kemdikbud.

Muchlis merupakan seorang Doktor yang menyelesaikan pendidikan S2 dan S3-nya di Universitas Indonesia (UI).

Saat ini, ia merupakan Guru Besar Sosiologi Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan masih tercatat sebagai dosen aktif.

3. Hilmar Farid

Sosok ketiga yang masuk dalam tim ini adalah Hilmar Farid. Ia adalah seorang sejarawan, aktivis, sekaligus pengajar.

Hilmar dilantik menjadi Direktur Jenderal Kebudayaan Kemdikbud yang sebelumnya juga ia jabat.

Ia merupakan salah satu dosen di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) sejak 2014 hingga saat ini. Sebelumnya, ia menyelesaikan pendidikannya di Jurusan Sejarah, Fakultas Sastra, UI.

Bersama sejumlah rekannya, Hilmar mendirikan Jaringan Kerja Budaya (1994), Media Kerja Budaya, Institut Sejarah Sosial Indonesia (2003).

Saat pencapresan Joko Widodo pada pemilu 2014, ia terlibat dalam perumusan poin-poin penting untuk pemerintahan Jokowi jika terpilih nantinya.

4. Chatarina Muliana Girsang

Terakhir adalah sosok perempuan satu-satunya di antara 3 nama yang sudah disebut. Dia adalah Chatarina Muliana Girsang.

Chatarina diangkat menjadi Staf Ahli Mendikbud bidang Regulasi Pendidikan dan Kebudayaan.

Perempuan yang memiliki gelar akademik di bidang ekonomi dan hukum ini pernah tercatat sebagai Kepala Biro Hukum KPK dan menjadi Jaksa di lembaga antirasuah itu.

Sosoknya sempat menjadi perhatian khalayak, karena memimpin tim kuasa hukum KPK dalam menghadapi permohonan praperadilan penetapan tesangka salah satu petinggi Polri, Komisaris Jenderal Budi Gunawan tahun 2015 silam.

Baca juga: Menilik Latar Belakang Pendidikan 7 Staf Khusus Milenial Jokowi...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi