Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Informasi yang Sebut Menhan Prabowo Ditekan untuk Beli Pesawat Tempur China

Baca di App
Lihat Foto
Facebook/Soe Minto
Tangkapan layar dari berita bohong Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang disebut ditekan oleh China untuk menandatangani perjanjian pembelian pesawat tempur buatannya.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Sebuah narasi yang menyebutkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ditekan untuk menandatangani perjanjian pembelian pesawat tempur buatan China beredar di media sosial Facebook pada Selasa (17/12/2019).

Unggahan tersebut dibagikan oleh salah satu akun Facebook.

Hingga hari ini, Sabtu (21/12/2019) pukul 13.00 WIB, unggahan tersebut sudah disukai sebanyak 115 kali dan dibagikan sebanyak 126 kali.

Dalam unggahan yang beredar tertulis narasi yang beredar sebagai berikut:

"MEMHAM PRABOWO TERPERANGKAP, MILITER INDONESIA DI AKUISISI CHINA?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

#COPAS
[17/12 04:23] '64 Letjen. TNI/ Purn. H. Syarwan Hamid SP. i: Saya baru dapat info bahwa pak Prabowo ditekan utk menandatangani perjanjian pembelian pesawat tempur buatan China,

Padahal menurut pak IS (mantan Kasau) pesawat yang sejenis yg dari rusia jauh lebih bagus, dan harga terjangkau

Yang menjadi masalah utama adalah, China menjual Pesawat tempur tapi kode penggunaan peluru kendali tetap dikendalikan oleh pihak China. Jadi AU RI tidak memiliki wewenang menggunakan senjata. Dan harus minta izin China dulu jika AURI mau menggunakan senjata di pesawat tsb.

Ini sama dengan RI beli psawat tempur tapi tidak ada pelurunya.

Ini adalah bentuk nyata penjajahan China terhadap RI. Atau ini fakta bahwa rezim ini adalah antek China.

Prabowo belum menandatangani kontrak. Mudah2 beliau menolak. Dan jika DPR tidak mempertanyakan hal ini, berarti DPR audah terjual, seharusnya TNI segera mengambil sikap. Kenapa harus dipaksakan ? Apakah bemar2 kedaulatan RI sudah diserahkan pada China Komunis ?
[17/12 04:23] '64 Letjen. TNI/ Purn. H. Syarwan Hamid SP. i: Jika pemaksaan membeli pswt Tempur Cina itu betul, maka Ormas bela Negara mesti ikut menolak lewat pernyataan ke Dpr. Syarwan.
[17/12 04:34] '64 Letjen. TNI/ Purn. H. Syarwan Hamid SP. i: *PUTUSKAN HUBUNGAN DIPLOMATIK DENGAN CINA!*".

Konfirmasi Kompas.com

Mengonfirmasi informasi tersebut, Kompas.com menghubungi Juru Bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Ia mengatakan, informasi mengenai Menhan Prabowo Subianto yang disebut ditekan oleh China untuk menandatangani perjanjian pembelian pesawat tempur buatan negara tersebut adalah informasi bohong alias hoaks.

Dahnil menjelaskan, Prabowo Subianto selaku Menteri Pertahanan tidak isa ditekan atau didikte oleh negara mana pun.

"Itu hoaks, tidak ada perjanjian pembelian pesawat tempur dengan China. Pak Prabowo tentu tidak pernah bisa ditekan oleh siapa pun," kata Dahnil saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (21/12/2019).

Meski demikian, ia membenarkan bahwa Prabowo Subianto memang berkunjung ke China pada Rabu (18/12/2019).

Selanjutnya, pada Kamis (19/12/2019) dan Jumat (20/12/2019), Prabowo berkunjung ke Jepang.

Dahnil mengatakan, Prabowo berkunjung ke China dalam rangka kunjungan kehormatan terkait kerja sama pertahanan Indonesia dan China.

Ia menyayangkan adanya pihak yang menebar hoaks seperti itu.

"Kami sayangkan perilaku seperti itu terus dipraktikkan oleh beberapa pihak. Kami mengimbau masyarakat untuk hati-hati dengan upaya menebar hoaks seperti informasi tersebut," kata Dahnil.

Bagi Prabowo, kata Dahnil, kedaulatan Indonesia adalah segalanya.

Prabowo juga dipastikan akan melaksanakan dengan baik tanggung jawab untuk menjaga kedaulatan pertahanan Indonesia yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi