Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KALEIDOSKOP 2019: Gerhana yang Bisa Disaksikan di Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
Ilustrasi Gerhana Matahari Cincin
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Sepanjang 2019, terjadi sejumlah gerhana, baik gerhana maupun gerhana bulan. Tercatat, setidaknya ada 5 gerhana bulan dan gerhana matahari yang terjadi pada 2019.

Ini 5 gerhana yang terjadi dan akan terjadi pada tahun ini:

  1. Gerhana Matahari Sebagian (GMS), 5-6 Januari 2019
  2. Gerhana Bulan Total (GBT), 21 Januari 2019
  3. Gerhana Matahari Total (GMT), 2 Juli 2019
  4. Gerhana Bulan Sebagian (GBS), 17 Juli 2019
  5. Gerhana Matahari Cincin (GMC), 26 Desember 2019.

Dari 5 gerhana itu, dua di antaranya bisa dan diprediksi bisa disaksikan di sejumlah wilayah di Indonesia.

Pertama, gerhana bulan sebagian pada Juli 2019, dan kedua, gerhana matahari cincin yang diprediksi terjadi pada 26 Desember 2019.

Baca juga: 5 Fakta Gerhana Matahari Cincin di Indonesia pada 26 Desember

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerhana Bulan Sebagian (GBS), 17 Juli 2019

Gerhana bulan sebagian (GBS) terjadi di Indonesia pada 17 Juli 2019.

Gerhana bulan adalah peristiwa ketika cahaya matahari terhalang oleh bumi, sehingga tidak semuanya dapat sampai ke Bulan.

Jika benar-benar berada di garis lurus, akan erjadi gerhana bulan total. Bila tidak, akan terjadi gerhana bulan sebagian.

Melansir Kompas.com, 19 Juli 2019, gerhana bulan tersebut dimulai pada pukul 3.01 WIB dini hari.

Sementara, gerhana bulan sebagian terjadi pada pukul 04.30 WIB dan usai setelah fajar menyingsing pada pukul 06.00 WIB.

Total waktu gerhana bulan sebagian adalah 2 jam 58 menit.

Karena hanya gerhana bulan sebagian, bulan pun tidak akan berwarna merah darah seluruhnya. Hanya kurang dari separuh bagian bulan yang akan berubah warna.

Baca juga: Daftar 25 Kota di Indonesia yang Dilewati Gerhana Matahari Cincin pada 26 Desember

Melansir laman BMKG, selain di Indonesia, gerhana ini juga dapat diamati di bagian utara, tengah, dan tenggara Asia, serta Australia saat bulan terbenam.

Sementara, keseluruhan proses gerhana dapat diamati dari bagian barat Asia, Samudera Hindia, sebagian besar Afrika, bagian timur Samudera Atlantik dan bagian tengah Eropa.

Adapun pengamat di Samudera Pasifik, bagian utara Amerika, bagian timur Samudera Pasifik, dan sebagian kecil bagian timur Asia tidak dapat mengamati keseluruhan proses gerhana ini.

Gerhana bulan sebelumnya yang berasosiasi dengan gerhana bulan sebagian 5 Juli 2001.

Mengutip Kompas.com (17/7/2019), gerhana bulan sebagian pada Rabu (17/7/2019) dini hari tersebut menjadi istimewa karena merupakan gerhana terakhir pada 2019.

Berdasarkan data Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), sepanjang 2020 sebenarnya akan ada 4 gerhana bulan.

Namun, keempatnya merupakan gerhana bulan penumbra sehingga tidak kasatmata.

Gerhana Matahari Cincin (GMC), 26 Desember 2019

Gerhana Matahari Cincin (GMC) diprediksi akan terjadi dan dapat diamati di beberapa wilayah Indonesia pada Kamis (26/12/2019).

Gerhana matahari cincin merupakan peristiwa terhalangnya cahaya matahari oleh bulan. Fenomena ini terjadi karena bulan berada di antara matahari dan bumi.

Bulan akan tampak lebih kecil dari ukuran matahari, sehingga ketika bulan menghalangi cahaya matahari, akan menyisakan sedikit piringan di pinggir matahari yang terlihat seperti cincin.

GMC bisa disaksikan kota dan kabupaten berikut:

  1. Sinabang
  2. Singkil
  3. Sibolga
  4. Pandan
  5. Tarutung
  6. Padang Sidempuan
  7. Sipirok
  8. Gunung Tua
  9. Sibuhuan
  10. Pasir Pengaraian
  11. Dumai
  12. Bengkalis
  13. Siak Sri Indrapura
  14. Selak Panjang
  15. Tanjung Pinang
  16. Tanjung Balai Karimun
  17. Batam
  18. Bandan Seri Bentang
  19. Mempawah
  20. Singkawang
  21. Sambas
  22. Bengkayang
  23. Putussibau
  24. Tanjungselor
  25. Tanjungredep.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi