Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Zulkifli Zaini, Ini Deretan Mantan Bankir yang Pimpin BUMN

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS/PRIYOMBODO
Zulkifli Zaini
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menetapkan Zulkifli Zaini sebagai Direktur Utama PT Perusahaan listrik Negara (Persero).

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, Erick Thohir lebih memilih Zulkifli Zaini karena dianggap cocok dengan kebutuhan PLN saat ini.

Menurutnya, PLN membutuhkan sosok yang mampu memperbaiki keuangan perusahaan. Salah satunya dengan melakukan efisiensi.

Zulkifli Zaini memiliki latar belakang sebagai bankir atau meniti kariernya di sektor perbankan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dia merintis kariernya di Bank Mandiri sejak 1999 hingga diangkat menjadi Direktur Utama perusahaan plat merah tersebut pada 2010. 

Dari catatan Kompas.com, banyak mantan bankir yang menduduki posisi penting di pemerintahan. Seperti Ignasius Jonan, Pahala N Mansury, Budi Gunadi Sadikin maupun Sunarso.

Berikut mantan bankir yang diminta memimpin BUMN, di luar sektor perbankan:

1. Ignasius Jonan 

Salah satu bankir yang sukses melanjutkan kariernya di sektor non perbankan adalah Ignasius Jonan.

Dia pernah menjabat sebagai Direktur Private Equity di Citibank pada 1999 dan Direktur Utama PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) tahun 2001. 

Sementara pada 2006 hingga 2009, Jonan menjabat sebagai Managing Director Citigroup.

Nama Ignasius Jonan pun tenar di media konvensional hingga media sosial karena aksinya saat menjabat sebagai Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero).

Pada 2014, foto Jonan saat tidur lelap, meringkuk di bangku kereta api ekonomi menjadi viral.

Semenjak dikelola oleh Jonan, KAI sebagai perusahaan perkerataapian mengalami reformasi besar.

Dikutip dari Kompas.com, 31 Agustus 2012, Jonan berhasil membalikkan kerugian KAI senilai Rp 83,4 miliar pada 2008 menjadi untung sebesar Rp 153,8 miliar pada 2009.

Dua tahun berikutnya, laba bersih KAI pun lebih dari Rp 200 miliar.

Pria yang lahir pada 21 Juni 1963 ini pernah terpilih sebagai chief executive officer (CEO) terbaik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) 2013.

Di 2014, Presiden Joko Widodo menunjuk Jonan sebagai Menteri Perhubungan (Menhub).

Namun, Jonan diberhentikan dari jabatannya setelah 2,5 tahun memimpin Kemenhub.

Setelah itu, pada 2016 dia ditunjuk sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama dengan Arcandra Tahar yang menjabat sebagai wakil Jonan.

Jonan pun mengaku lebih dikenal sebagai Dirut KAI dibandingkan sebagai menteri.

"Saya sampai sekarang kalau ketemu orang di mal atau jalan raya, kalau minta foto dengan saya itu nggak pernah bilang Pak Menteri ESDM minta foto. Tapi, Pak Dirut KAI ya. Jadi yang dikenal kereta apinya," kata Jonan seperti dikutip dari Antara, 26 September 2017.

Baca juga: Ignasius Jonan, Si Keras Kepala yang Dua Kali Pimpin Kementerian

 

2. Pahala N Mansury

Pahala N Mansury juga merupakan bankir yang kemudian ditunjuk memimpin maskapai penerbangan pelat merah.

Perjalanan karier Pahala dimulai sebagai konsultan manajemen Andersen Consulting hingga tahun 1997.

Dikutip dari Kompas.com, 22 November 2019, pada 1998, Pahala bekerja paruh waktu di salah satu sekuritas di New York.

Pahala bergabung dengan Booz Allen & Hamilton sebagai konsultan senior selama satu tahun di 1999.

Pada tahun yang sama ia juga sempat bergabung dengan Boston Consulting Group sebagai pemimpin dalam beberapa proyek perbankan.

Kemudian, tahun 2003, Pahala memulai kariernya di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Pada 2010, Pahala dipercaya sebagai EVP Coordinator Finance & Strategy and Chief Financial Officer Bank Mandiri.

Selanjutnya, pada April 2017, Pahala dipercaya menjadi Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

Dia menjabat selama 17 bulan sebelum akhirnya digeser menjadi Direktur Keuangan Pertamina.

Lalu, pada 22 November, dia kembali ke dunia perbankan dengan menjabat sebagai Direktur Utama Bank BTN.

Baca juga: Pahala N Mansury Diberikan Waktu 12 Bulan Perbaiki Kinerja Garuda

3. Budi Gunadi Sadikin

Budi Gunadi Sadikin yang kini menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN juga telah lama meniti kariernya di sektor perbankan.

Budi Gunadi meraih gelar fisika nuklir dari Institut Teknologi Bandung pada 1988.

Dia juga memperoleh gelar pendidikan ekonominya dari Washington University, Amerika Serikat.

Lalu merintis kariernya di IBM Asia-Pacific HQ, Tokyo pada 1988.

Budi pernah menjabat sebagai General Manager Banking, Chief General Manager wilayah Jakarta, dan Chief General Manager bidang sumber daya manusia di Bank Bali (sekarang Bank Permata).

Setelah itu, dia menjalani kariernya di sejumlah perbankan seperti ABN AMRO Bank Indonesia & Malaysia, Bank Danamon dan Adira Quantum Multi Finance.

Budi Sadikin lalu ditunjuk sebagai Director, Micro & Retail Banking Bank Mandiri pada 2006.

Dia diangkat sebagai CEO bank berpelat merah itu pada 2013 sampai dengan tahun 2016.

Pada 2017, Budi Sadikin lalu menjadi Direktur Utama PT Inalum.

Dia berperan dalam divestasi saham PT Freeport Indonesia.

Baca juga: Profil Budi Gunadi, Rebut Saham Freeport Hingga jadi Wamen BUMN

4. Sunarso

Sunarso merupakan salah satu bankir yang berhasil memimpin sektor non perbankan.

Pengalaman Sunarso dimulai di Bank Dagang Negara sebagai analis kredit, kemudian assisten relationship manager dan relationship manager antara tahun 1991 hingga 1996.

Sunarso kemudian menapaki kariernya sebagai seorang bankir di Bank Mandiri pada 1999.

Hingga akhirnya Sunarso menduduki jajaran pejabat puncak sebagai Direktur Commercial & Business Banking Bank Mandiri sejak tahun 2010 hingga 2015.

Lalu, dia diangkat sebagai Wakil Direktur Utama Bank BRI pada 2015.

Tahun 2017 hingga Januari 2019, Sunarso menjadi Direktur Utama Pegadaian.

Dia menjadi inisiator dan penggerak utama transformasi digital di Pegadaian dan membuat perusahaan plat merah itu menerima banyak penghargaan.

Baca juga: Menteri BUMN Tetapkan Sunarso Sebagai Direktur Utama Pegadaian

(Sumber: Kompas.com/ Mutia Fauzia | Editor: Erlangga Djumena)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi