KOMPAS.com - Fenomena alam gerhana matahari cincin (GMC) yang baru melintasi Indonesia pada Kamis (26/12/2019) kemarin, menjadi gerhana ke-5 yang terjadi sepanjang tahun ini.
Fenomena gerhana matahari selanjutnya akan terjadi 4 tahun mendatang. Pada 2023, diprediksi akan terjadi gerhana matahari total (GMT) dan kembali akan terjadi pula di Indonesia.
Kepala Sub Bidang Analisis Geofisika Potensial dan Tanda Waktu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Suaidi Ahadi mengatakan, GMT akan melintasi wilayah timur Indonesia.
"Tepatnya tanggal 20 April 2023, (gerhana matahari total) melintasi Selat Bintuni dan Biak," kata Suaidi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (27/12/2019).
Sementara, daerah Indonesia lain yang tidak dilintasi fenomena GMT, hanya akan mengalami gerhana matahari sebagian.
Menurut Suaidi, peristiwa astronomi GMT pernah melintasi Indonesia pada 9 Maret 2016.
"Bulan Maret 2016 (GMT) melintasi Jawa bagian barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur, Palu, berakhir di Ternate," ujar dia.
Baca juga: [POPULER TREN] Gerhana Matahari Cincin 2019 | Klarifikasi Viral Polsuska Todongkan Pistol
Gerhana matahari total
Gerhana matahari total (GMT) merupakan peristiwa alam yang terjadi saat kedudukan Matahari, Bulan, dan Bumi pada satu garis lurus.
Piringan Bulan lebih besar dibandingkan dengan piringan Matahari, sehingga Matahari tertutup sempurna oleh Bulan.
Suaidi menjelaskan, gerhana matahari secara global dapat terjadi 2-4 kali dalam setahun.
Namun, terjadinya gerhana matahari di lintasan yang sama, membutuhkan waktu ratusan tahun.
"Untuk lintasan yang sama, 300 tahun sekali," kata dia.
GMT tahun 2016
Dihimpun dari situs resmi BMKG, GMT yang pernah terjadi di Indonesia pada 9 Maret 2019 melintasi 12 provinsi.
Baca juga: Dampak Gerhana Matahari Cincin dan Fenomena di 2031...
Provinsi-provinsi yang dilalui adalah Sumatera Barat bagian selatan, Bengkulu, Jambi bagian selatan, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Barat bagian selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.
Pada 2016, terjadi lima gerhana, yaitu:
- Gerhana matahari total (GMT) pada 9 Maret 2016 yang dapat diamati dari Indonesia
- Gerhana bulan penumbra (GBP) pada 23 Maret 2016 yang dapat diamati dari Indonesia
- Gerhana bulan penumbra (GBP) pada 18 Agustus 2016 yang dapat diamati dari Indonesia
- Gerhana matahari cincin (GMT) pada 1 September 2016 yang tidak dapat diamati dari Indonesia
- Gerhana bulan penumbra (GBP) pada 16-17 September 2016 yang dapat diamati dari Indonesia
Sebelumnya, GMT yang dapat diamati di Indonesia adalah GMT pada 11 Juni 1983 dengan jalur totalitasnya melewati Jawa, Sulawesi, dan Papua.
Selain itu, fenomena GMT pada 18 Maret 1988 yang jalur totalitasnya melewati Sumatera dan Kalimantan.
Adapun, GMT yang akan kembali dapat diamati di Indonesia adalah GMT pada 20 April 2023 yang jalur totalitasnya melewati Papua, juga GMT pada 20 April 2042 yang jalur totalitasnya melewati Sumatera dan Kalimantan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.