Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Jiwasraya Pernah Sponsori Manchester City Rp 13,5 Miliar...

Baca di App
Lihat Foto
KONTAN/Cheppy A. Muchlis
Ilustrasi Jiwasraya
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com - Skandal gagal bayar polis nasabah Asuransi Jiwasraya merembet ke mana-mana, termasuk cerita tentang kerja samanya di masa lalu.

Salah satunya, pada 2014, Jiwasraya diketahui menjadi sponsor klub sepakbola asal Inggris, Manchester City FC. Jiwasraya resmi menjadi Manchester City Official Insurance Partner di Indonesia.

Saat itu, kondisi keuangan Jiwasraya disebut sudah dalam keadaan buruk.

Kerja sama dilakukan pertengahan tahun 2014 dan berlangsung selama dua tahun.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Informasi soal ini disampaikan Staf Khusus Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga.

Ia mengatakan, saat mensponsori Manchester City, kinerja keuangan Jiwasraya tidak dalam kondisi bagus.

Menurut dia, Jiwasraya melakukan make up (memoles) laporan keuangan agar bisa menjadi sponsor resmi Manchester City di Indonesia.

Biaya sponsorship Jiwasraya ke Manchester City mencapai Rp 13,5 miliar. Rinciannya, biaya sponsorship Rp 7,5 miliar setelah pajak per tahun. 

Jiwasraya juga harus membayar sekitar Rp 4 miliar jika tim berkunjung ke Indonesia. Lalu, biaya souvernir Rp 1 miliar dan konsultan Rp 1 miliar per tahun. 

"Harusnya untuk marketing, dia (Jiwasraya) mensponsori yang dalam negeri. Kan aneh, posisi keuangan seperti itu dia malah mensponsori Manchester City yang sudah klub besar," kata Arya kepada Kompas.com, Jumat (27/12/2019).

Lebih lanjut, dia mengatakan, kondisi keuangan Jiwasraya sebenarnya sudah buruk sejak 2006. Tetapi, perusahaan asuransi pelat merah tersebut masih bisa membayar klaim dengan menggunakan uang nasabah yang baru mendaftar.

Padahal, seharusnya pembayaran klaim berasal dari hasil investasi, bukan dari dana nasabah baru.

"Kalau pakai uang nasabah yang baru daftar kan jadi gali lubang tutup lubang," kata Arya.

Penelusuran Kompas.com, informasi soal sponsorship Jiwasraya untuk Manchester City, juga dipublikasikan di website klub tersebut, di sini

Dalam website resminya, Manchester City menyebutkan bahwa Jiwasraya merupakan perusahaan asuransi terkemuka di Indonesia dengan jumlah nasabah mencapai 7 juta orang.

Baca juga: Ini Alasan Kejagung Cekal 10 Orang Terkait Kasus Jiwasraya

Kerja sama dengan Manchester City

Mengenai kerja sama dengan Machester City, mengutip pemberitaan Kontan, 17 Juni 2014, Direktur Pemasaran Jiwasraya, Adrian De Jong, mengungkapkan, langkah ini merupakan bagian dari rebranding perusahaan dan layanan produk yang akan diberikan Jiwasraya.

Dengan kerja sama ini, Jiwasraya memperoleh hak untuk memproduksi iklan TV dengan Manchester City dan bisa menggunakan foto para pemain Manchester City dalam aktivitas pemasaran di Indonesia.

Kala itu, Adrian menyebutkan, kerja sama ini diharapkan bisa membuat masyarakat semakin mengenal identitas perseroan dan mampu menambah jumlah nasabah.

"Fans Manchester City di Indonesia jumlahnya mencapai 5 juta orang," ujar Adrian.

Chief Business Officer Manchester City, Tom Glick mengatakan, dipilihnya Jiwasraya sebagai sponsor resmi di Indonesia lantaran perusahaan ini mempunyai reputasi yang baik di Indonesia.

"Nilai-nilai mereka seperti kompetensi dan integritas membuat Jiwasraya partner sempurna untuk Manchester City," kata dia.

Baca juga: Kejagung Cekal 10 Orang Terkait Kasus Jiwasraya

Kondisi keuangan Jiwasraya

Dalam informasi yang disebarkan oleh Kementerian BUMN, pada 2006, ekuitas Jiwasraya negatif Rp 3,29 triliun.

Pada April 2008, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) bahkan mengeluarkan laporan audit terhadap Jiwasraya untuk laporan keuangan 2006 dan 2007 dengan pendapat disclaimer.

Alasannya, akutansi Jiwasraya tidak dapat diandalkan untuk mendukung kewajiban manfaat polis (cadangan) dan penyajian informasi cadangan tidak dapat diyakini kebenarannya.

Pada Juli 2008, Menteri BUMN Sofyan Djalil meminta bantuan likuiditas ke Menteri Keuangan.

Alternatifnya, pinjaman subordinasi sebesar Rp 6 triliun dalam bentuk 100 persen. Serta tambahan modal berupa 100 persen Zero Coupon bond Rp 6 triliun.

Tetapi, pada Juli 2009, Menteri Keuangan, Sri Mulyani menolak pemberian PMN ke Jiwasraya karena harus lebih dulu dilakukan audit oleh Auditor Independen. Akibatnya, defisit ekuitas Jiwasraya Rp 6,3 triliun.

Baca juga: OJK soal Gagal Bayar Jiwasraya: Enggak Apa, yang Penting Cari Jalan Keluar

Pada akhir 2019, pemerintah melakukan upaya reasuransi untuk menyehatkan keuangan Jiwasraya.

Ekuitas pun surplus senilai Rp 800 miliar pasca-kebijakan reasuransi dan revaluasi aset. Angka ini bersifat semu dan tidak mencerminkan kondisi sebenarnya.

Pada Maret 2012, Menteri BUMN Dahlan Iskan sepakat menambah modal sebagai jalan penyehatan ke Jiwasraya.

Pada Mei 2012, Kepala Biro Perasuransian, Isa Rachmatarwata menolak permohonan perpanjangan reasuransi. Alasannya, laporan keuangan Jiwasraya tahun 2011 dinilai tidak mencerminkan angka yang wajar.

Maret 2016, BPK memberi peringatan gagal bayar pembelian surat utang jangka menengah atau medium term note (MTN) milik PT Hanson International Tbk (MYRX) yang mayoritas sahamnya dikuasai Benny Tjokrosaputro.

Jiwasraya memborong obligasi MYRX senilai total Rp 680 miliar dengan kurang memperhitungkan aspek legal lantaran tidak tercatat di Bursa Efek Indonesia.

Baca juga: Perjalanan Jiwasraya, Pionir Asuransi Jiwa yang Kini Terseok-seok

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi