Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelakunya Tertangkap, Berikut Perjalanan Kasus Novel Baswedan sejak 2017

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo
Jejak Kasus Penyerangan Novel Baswedan
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan telah menemui titik terang.

Kamis (26/12/2019), aparat kepolisian telah menangkap dua pelaku penyiraman air keras kepada Novel di Cimanggis, Depok, Jawa Barat.

Kedua pelaku, yakni RM dan RB diketahui merupakan anggota Polri aktif.

Perlu diketahui, kasus Novel ini sudah lebih dari 2,5 tahun mengendap. Meski telah dibentuk sejumlah tim untuk mengungkap kasusnya, namun tak juga membuahkan hasil.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahkan Polda Metro Jaya sempat merilis sketsa wajah dua orang yang diduga sebagai pelaku teror Novel pada 11 April 2017.

Lantas seperti apa perjalanan kasus Novel Baswedan?

Baca juga: Mengapa Kasus Novel Baswedan Selalu Jadi Perhatian Publik?

Disiram air keras

Pada 11 April 2017, Novel Baswedan disiram air keras (asam sulfat) oleh orang tidak dikenal setelah menunaikan shalat subuh di Masjid Al Ihsan, Kelapa Gading, Jakarta utara.

Akibat penyiraman air keras ini, kedua mata Novel mengalami luka bakar.

Sementara dari pihak kepolisian, Kapolri mengumumkan telah menemukan saksi kunci terkait kasus penyiraman air keras terhadap Novel.

Bahkan, Novel sempat diserang kabar yang menuduh bahwa dirinya bersandiwara mengenai kesehatannya.

Sementara itu, pasca-operasi tahap satu, diketahui bahwa mata kiri Novel mengalami kerusakan yang lebih parah dibandingkan pada mata kanannya.

Hasil operasi menyebutkan bahwa mata kiri Novel tidak dapat melihat sama sekali. Sementara, mata kanan Novel terlihat masih ada kabut.

Diketahui, sebelum operasi dilakukan, kondisi mata Novel lebih baik karena itu diperkirakan keadaan tersebut bagian dari penyembuhan.

Baca juga: Kasus Novel Baswedan, Buku Merah, dan Beban Kapolri Baru

Sketsa wajah pelaku

Selanjutnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis sempat merilis sketsa dua wajah orang yang diduga menjadi pelaku penyiraman air keras di Gedung KPK, Jakarta pada Jumat (24/11/2017).

Dalam pertemuan itu, Idham menjelaskan bahwa hasil sketsa tersebut merupakan kerja dari tim Australian Federal Police (AFP) dan Pusat Inafis Mabes Polri.

Sketsa tersebut juga merupakan hasil analisis rekaman CCTV dan keterangan para saksi.

Setelah menjalani perawatan kurang lebih selama 1 tahun di Singapura, Novel Baswedan pulang ke Tanah Air pada Kamis (22/2/2018).

Novel kembali ke Indonesia sembari menunggu operasi tahap kedua pada matanya.

Pada tahap itu, nantinya dilakukan proses pemasangan agar bisa berfungsi lebih lanjut.

Saat tiba di Indonesia, muncul dukungan penuntasan kasus Novel Baswedan di media sosial dengan tagar #KamiBersamaNovel.

Pada pertengahan tahun 2018, Novel menjalani operasi kecil pada mata kirinya di Singapura.

Baca juga: Mengenal Sosok Iwan Bule, Ketum PSSI yang Pernah Diperiksa Terkait Kasus Novel Baswedan

Tim khusus

Setelah menjalani operasi kecil, Novel kembali bekerja pada 27 Juli 2018.

Ini merupakan kali pertama Novel bekerja setelah kejadian penyiraman air keras pada 11 April 2017 lalu.

Kemudian, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (komnas HAM) membuat laporan hasil pemantauan terhadap kasus penyiraman air keras Novel Baswedan.

Disebutkan bahwa Novel pernah menyampaikan adanya keterlibatan seorang jenderal polisi dalam kasus penyerangannya pada 21 Desember 2018.

Pada 8 Januari 2019, Polri membentuk tim khusus dalam rangka pengusutan kasus Novel Baswedan.

Surat ini berlaku selama enam bulan, mulai 8 Januari-7 Juli 2019.

Kemudian, usai 700 hari penyerangan Novel Baswedan, dibuat petisi online dalam situs Change.org yang menginginkan pembentukan tim independen.

Dalam petisi tersebut sebanyak 180.000 orang telah menandatangani situs tersebut pada 13 Maret 2019.

Pasca-berakhirnya tim gabungan Polri, Komnas HAM menyebut ada 4 orang diduga penyerang Novel Baswedan.

Sementara itu, Polri mengklaim bahwa tim teknis kasus Novel Baswedan terus bekerja keras hingga dikabarkan pelaku sudah ditemukan pada Desember 2019.

Baca juga: Jalan Panjang Novel Baswedan, dari Sarang Burung Walet hingga Tudingan Tukar Guling Perkara

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Upaya Pengungkapan Kasus Novel Baswedan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi