Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilarang Keras, seperti Apa Bahaya Konsumsi Daging Bangkai?

Baca di App
Lihat Foto
Ilustrasi daging merah dan daging putih.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Belasan warga di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) mengalami keracunan setelah mengonsumsi daging bangkai kambing yang mati setelah mendapat suntikan obat viton, baru-baru ini.

Mereka dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan setelah mengalami gejala keracunan seperti mual, pusing, juga diare.

Selama ini larangan mengonsumsi daging bangkai memang sudah diketahui secara luas oleh masyarakat.

Sebaliknya, hewan unggas atau ternak yang mati dan menjadi bangkai, disarankan untuk segera dikubur atau dibakar agar tidak menimbulkan penyakit, dan bukan diolah untuk konsumsi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 3 Efek Samping Mengonsumsi Daging Anjing

Lantas apa bahaya mengonsumsi bangkai?

Dokter Ahli Gizi Dr. dr. Tan Shot Yen M.Hum memaparkan alasannya.

Daging bangkai sangat tidak disarankan untuk dikonsumsi masyarakat, karena berbagai risiko virus dan penyakit yang mungkin saja ditularkan kepada mereka yang mengonsumsinya.

Tidak peduli apakah hewan itu mati karena sakit, terkena virus, mengalami hal-hal nahas seperti kecelakaan atau bencana alam, ataupun alasan yang lain.

"Hewan kalau mati bukan karena disembelih kudu ditelusuri matinya kenapa. Apakah hewan-hewan ini matinya sial ketabrak (berarti) dia bebas penyakit? Pernah vaksinasi?" kata dr. Tan saat dihubungi Kompas.com, Minggu (29/12/2019).

Hal itu dikarenakan hewan yang mati meskipun kondisi terakhir terlihat baik-baik saja tidak bisa menjamin apapun ketika akhirnya diolah dan dijadikan hidangan untuk anggota keluarga.

"Kelihatan sehat tidak sama dengan bebas penyakit loh. Kalau peternakan kan memang secara khusus dipantau, diberi vaksinasi, registered, bakan sapi-sapi ada capnya," jelas dr. Tan.

Baca juga: Viral Daging Penyu Dijual Seharga Rp 50.000, Ini Faktanya

Tidak dibenarkan

Untuk itu, mengonsumsi daging bangkai dengan alasan apapun sangat tidak dibenarkan.

Di dalam dunia kesehatan, terdapat 2 pembagian secara umum penyakit yang bersumber dari hewan atau zoonotic diseases.

Pertama adalah parasit atau bakteri yang tidak secara langsung membuat hewan mati, namun berbahaya bagi manusia.

"Yang paling terkenal tentu Tifus, Salmonella. Makanya makan telur mentah atau ayam mentah mending dipikir seribu kali. Telur dan daging ayam adalah media terbaik buat kembang biak kuman Tifus," jelasnya.

Sementara yang kedua, adalah penyakit yang membuat hewan bersangkutan mati. Misalnya TBC, septikemi (infeksi menyeluruh dalam darah), pneumonia, tumor/kanker, peritonitis (infeksi rongga perut) yang terjadi di hewan ternak seperti sapi.

Bisa juga seperti virus flu babi yan menewaskan banyak babi di Sumatera Utara.

"Memang ada jenis-jenis penyakit hewan yang tidak menulari manusia, tapi bukan berati kita anggap enteng," sebutnya.

Ia pun mencontohkan virus flu burung yang semula tidak banyak diketahui masyarakat. Namun seiring berjalannya waktu, sistem imun manusia menurun akibat kebiasaan hidup yang tidak teratur, virus ini pun dengan mudah menyerang manusia.

"Jadi yang terbaik mengonsumsi hewan tentu yang sudah terverifikasi oleh keamanan pangan, dalam hal ini kita beli dari rumah penyembelihan resmi yang biasanya para penjual ayam atau daging di pasar mendapat pasokannya dari sana," imbuh dia.

Baca juga: Terjawab Sudah, Ini Fakta Viral Daging Rendang yang Berisi Narkoba

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi