Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Plankton Bisa Bikin Laut Lampung Menyala Biru Saat Malam Hari?

Baca di App
Lihat Foto
https://www.instagram.com/riez_aries
Laut Lampung menyala biru saat malam hari
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary


KOMPAS.com – Baru-baru ini, warga Lampung dihebohkan dengan fenomena laut yang menyala biru saat malam hari.

Foto-foto yang memperlihatkan fenomena ini banyak dibagikan netizen, salah satunya akun @riez_aries yang mengambil foto-foto saat laut berwarna biru di Perairan Pesisir Barat Lampung.

Kompas.com mengonfirmasi fenomena ini kepada Kasi Pengendalian Penangkapan Ikan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung, Hardian Sy. Prayitno, Minggu (29/12/2019).

Ia mengatakan fenomena munculnya cahaya biru di Perairan Pesisir Barat Lampung telah diteliti oleh tim ahli Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung.

“Hasilnya, fenomena tersebut terjadi akibat peningkatan populasi plankton yang masif,” kata Hardian, saat dihubungi Kompas.com, Minggu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adapun jenis plankton yang menyebabkan munculnya cahaya biru itu adalah plankton jenis Gonyaulax sp.

Gonyaulax sp, kata Hardian, termasuk dalam bioluminescence yang mampu memancarkan cahaya di air laut.

Bioluminesensi

Melansir dari National Geographic, bioluminescence atau bioluminesensi merupakan cahaya yang dipancarkan oleh makhluk hidup melalui reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh mereka.

Bioluminescence kerap disebut dengan “cahaya dingin” karena cahaya hanya menghasilkan kurang dari 20 persen radiasi thermal, atau panas.

Organisme bioluminescent sebagian besar banyak ditemukan di laut.

Namun, terdapat juga bioluminescent yang hidup di darat di antaranya adalah kunang-kunang dan jamur.

Akan tetapi, hanya sedikit organisme bioluminescent yang berasal dari habitat air tawar.

Baca juga: Laut Lampung Menyala Biru di Malam Hari dan Berbusa di Siang Hari, Ada Apa?

Reaksi kimia

Untuk terjadinya bioluminescence memerlukan adanya reaksi kimia dari dua bahan yakni luciferin dan luciferase atau photoprotein.

Luciferin adalah senyawa yang benar-benar menghasilkan cahaya.

Adapun reaksi kimia dari luciferin disebut substrat. Warna yang timbul dari bioluminescent adalah hasil pengaturan dari molekul luciferin.

Beberapa organisme bioluminescent menghasilkan luciferin sendiri.

Di antaranya adalah Dinoflagellate yang merupakan sejenis plankton-organisme laut kecil yang menyebabkan laut berkilau di malam hari.

Adapun beberapa jenis dinoflagellata adalah Pyrocystis (seperti P.lunula , P.elegans , P.acuta, P.fusiformis dan P.noctiluca ), Lingulodinium ( L.polyedrum , syn.Gonyaulax polyedra),Gonyaulax ( G.spinifera ), Pyrodinium ( P.bahamense , P.phoneus ) dan Noctiluca (N.scintillans).

Sementara, beberapa hewan menyerap luciferin melalui organisme lain seperti beberapa spesies ikan midshipman yang menyerap luciferin melalui benih udang yang yang mereka konsumsi.

Yang perlu diketahui, bioluminesensi berbeda dengan fluoresensi. Fluoresensi tidak melibatkan reaksi kimia.

Dalam fluoresensi, cahaya yang merangsang diserap dan dipancarkan kembali.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi