Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Korban Banjir Jakarta Meninggal karena Hipotermia, Ini Tips Pencegahannya

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo
Mengenal Hipotermia
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan adanya tiga warga Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur yang meninggal akibat terserang hipotermia saat banjir Jakarta, Kamis (2/1/2020).

Tiga korban tersebut yakni, M Ali (82), Siti Hawa (72), dan Willi Surahman.

Lantas apa itu hipotermia dan bagaimana cara mengatasinya?

Dokter spesialis penyakit dalam sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH MMB mengungkapkan hipotermia merupakan keadaan suhu tubuh yang turun drastis sampai 35 derajat celsius dari suhu normal yakni 37 derajat celsius.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat disinggung terkait adanya korban jiwa akibat hipotermia, menurutnya sangat bisa terjadi.

"Ya karena hujan dan terkurung banjir sehingga suhu udara dingin, belum lagi mereka bisa saja masih terkena hujan yang membuat bajunya basah yang memperburuk suhu tubuh turun," ujar Ari saat dihubungi Kompas.com, Kamis (2/1/2020).

Untuk menghindari kondisi hipotermia, pihaknya menyarankan kepada korban banjir agar selalu menggunakan pakaian yang kering dan bersih supaya tubuh tidak langsung kontak dengan udara dingin.

Baca juga: Banjir Jakarta Dikabarkan Mulai Surut, Ini Penyakit yang Perlu Diwaspadai

Konsumsi air

Selain itu, dengan memakai pakaian yang kering dan bersih membuat kulit tidak kering dan tidak menimbulkan luka.

Terlebih bibir dan lubang hidung peka terhadap suhu dingin. 

"Bibir dan lubang hidung juga diusahakan untuk selalu diolesi krim tentunya krim yang diperuntukkan untuk bibir dan hidung agar bibir tidak kering dan tidak menimbulkan luka yang akhirnya mengurangi nafsu makan," kata dia.

Upaya lain yang dapat dilakukan untuk menghindari terjadinya hipotermia yakni dengan minum yang cukup, agar tubuh tidak kekurangan cairan yang nantinya akan memperburuk kesehatan akibat udara dingin.

"Saat udara dingin, kita cenderung tidak haus dan menghindari minum. Jika air seni menjadi lebih keruh hal ini menandakan bahwa tubuh kita kekurangan konsumsi air," ujar dia.

Terkait konsumsi air, Ari mengimbau agar masyarakat menghindari minuman yang mengandung kafein.

Sebab, minuman dengan kafein secara berlebihan seperti kopi atau minuman bersoda justru akan memperberat dehidrasi dan mengakibatkan tubuh menjadi tidak tahan terhadap suhu dingin.

Baca juga: Lebih dari 35.000 Orang Mengungsi akibat Banjir Jakarta

Pindahkan ke lokasi kering

Tak hanya upaya pencegahan dengan minuman, upaya lain yang dapat dilakukan untuk menghindari terjadinya hipotermia antara lain, berpindah ke tempat yang lebih hangat dan kering.

Hal ini juga dapat diterapkan ketika Anda menemukan seseorang yang mengalami hipotermia.

"Pindahkan orang itu ke lokasi yang lebih hangat dan kering, misal ke dalam ruangan yang baik dan tertutup jika memungkinkan," kata Ari.

Apabila orang dengan hipotermia tersebut tidak dapat dipindahkan dari kedinginan, maka lindungi orang itu dari suhu dingin dan angin dengan cara menyelimuti dengan selimut tebal atau jaket tebal yang kering.

Ketika menutupi tubuh orang itu dengan selimut tebal, usahakan agar tidak menutupi area wajah.

Di sisi lain, jika korban masih dalam keadaan sadar, berikan minuman hangat dan bukan mengandung kafein.

Baca juga: Berikut Analisis Ahli Hidrologi UGM soal Banjir Jakarta di Awal Tahun 2020

Hal yang dihindari

Meski begitu, ada beberapa hal yang perlu diketahui untuk penanganan orang dengan hipotermia, seperti jangan menghangatkan tubuh mulai dari tangan dan kaki, karena dapat menimbulkan syok pada korban.

Kemudian, hindari memijat pada bagian kaki dan tangan, jangan merendam tubuh korban dengan air hangat atau panas, dan jangan berikan alkohol pada korban.

Tak hanya itu, hal lain yang perlu diperhatikan adalah hindari menempelkan koyo atau kompres panas di sejumlah bagain tubuh, seperti dada, ketiak, leher, dan pangkal paha.

Hal ini dikarenakan menimbulkan luka bakar di tubuh korban.

Baca juga: Banjir Jakarta, Berikut Lokasi Posko Kesehatan yang Dapat Dimanfaatkan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi