Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Floods, seperti Ini Media Internasional Beritakan Banjir Jakarta

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/M ZAENUDDIN
Sejumlah warga melintas di area pemukiman yang sempat terendam banjir di kawasan Pondok Gede Permai, Jati Asih, Bekasi, Jawa Barat, Kamis(2/1/2020). Banjir di kawasan tersebut, merupakan banjir terparah di wilayah Bekasi.
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com - Banjir Jakarta atau Jakarta floods menjadi topik hangat dan diberitakan sejumlah media internasional.

Hujan deras yang terjadi sejak Selasa malam (31/12/2019) di wilayah Jabodetabek membuat banjir terjadi di ratusan titik.

Peristiwa ini tak hanya menjadi perhatian di level nasional, tetapi juga diberitakan media internasional.

Tiga di antaranya, South China Morning Post, CNN, dan The Guardian. Bagaimana ketiga media ini memberitakan banjir Jakarta 2020?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

South China Morning Post

 

Pada Kamis (2/1/2020), SCMP memberitakan bahwa Bandara Halim Perdanakusuma tidak bisa dioperasikan dan ribuan orang harus mengungsi.  

Hingga Kamis (2/1/2020), dilaporkan jumlah korban yang meninggal karena banjir mencapai 29 orang.

Para korban yang meninggal disebabkan karena tenggelam, hypothermia dan terkena longsor. Serta ada anak laki-laki berusia 16 tahun meninggal karena tersengat listrik.

Selain itu, sebanyak 10 ribu warga dievakuasi ke pengungsian.

Bencana tersebut disebut sebagai yang terburuk sejak banjir yang terjadi di Jakarta pada 2013 lalu.

Baca juga: Banjir Jakarta, Listrik di 322 Wilayah Jabodetabek Masih Padam

Pada 2013 lalu, terdapat puluhan orang meninggal dalam banjir di DKI Jakarta.

Pada 2007, lebih dari 50 orang meninggal karena banjir Jakarta. 

Banjir memang rutin menggenangi Jakarta setiap musim hujan yang terjadi pada akhir November.

CNN

 

Sementara, CNN juga menyebut bahwa banjir kali ini menjadi yang terburuk selama beberapa dekade terakhir.

CNN mengutip Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyebutkan ketinggian genangan air di Bandara Halim Perdanakusuma pada 1 Januari lalu merupakan yang tertinggi sejak 1996.

Di sisi lain, Presiden Joko Widodo menilai banjir yang melanda Jakarta disebabkan oleh tertundanya pembangunan infrastruktur penahan banjir.

Jakarta yang rentan terhadap banjir merupakan salah satu kota yang paling cepat tenggelam di dunia.

Tahun lalu, pemerintah mengumumkan akan merelokasi megalopolis tersebut dengan estimasi proyek senilai 34 miliar dollar AS.

Baca juga: Perhatikan Ini Saat Sumbang Makanan bagi Korban Banjir...

The Guardian

 

Selain itu, The Guardian juga memberitakan tentang banjir di Jakarta.

Dalam pemberitaan The Guardian, banjir yang menimpa wilayah Jakarta membuat PLN melakukan pemadaman listrik di ribuan wilayah Jabodetabek. 

Pemerintah setempat dalam beberapa tahun terakhir juga mencari cara untuk menurunkan risiko banjir selama musim hujan.

Salah satu warga, Daniel mengungkapkan kekecewaannya atas upaya pemerintah dalam memitigasi banjir yang selalu terjadi setiap tahun di musim hujan.

"Saya hanya memiliki satu harapan, meminta pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini karena berdampak ke banyak orang," kata dia.

Daniel juga meminta pemerintah segera melakukan aksi yang tepat agar situasi kembali normal.

Baca juga: Penjelasan Lengkap Penyebab Banjir Jakarta, Curah Hujan Terekstrem hingga Sejarahnya 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi