Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Maestro Jaipongan, Gugum Gumbira Tirasondjaja...

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS/HIKMAT ISHAK
Gugum Gumbira
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Gugum Gumbira. Nama lengkapnya, Gugum Gumbira Tirasondjaja. Gugum dikenal sebagai maestro jaipongan.

Pada Sabtu (4/1/2020), Gugum Gumbira berpulang pada pukul 01.59 di Rumah Sakit Santosa, Bandung.

Menurut informasi, pencipta tari jaipongan ini mengalami komplikasi jantung, stroke, dan infeksi paru.

Gugum Gumbira dan jaipong

Melansir Harian Kompas, 6 Maret 2007, tari jaipong diperkenalkan oleh Gugum sekitar tahun 1970-an.

Kemudian, menjadi sangat populer setelah dikeluarkannya karya tari jaipongan dengan lagu Daun Pulus pada 1980-an.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gugum mulai mengasetkan musik jaipongan sejak 1976. Saat itu, sebagian peralata rekaman dibeli Gugum dengan modal sendiri dan sebagian lagi dibeli dari kredit bank.

Bahkan, Harian Kompas, 14 November 1982, menuliskan, mungkin baru pertama kali dalam sejarah bisnis musik daerah bisa mendapatkan kepercayaan bank hingga mendapatkan kucuran kredit.

Mengenai jaipong karyanya, Gugum menjelaskan, mulainya Tari Jaipong merupakan perpaduan Tari Ketuk Tilu dengan kesenian daerah pesisir.

Gerakan Tari Ketuk Tilu yang semula lemah gemulai, dikreasi menjadi lincah dan riang.

Tari Jaipong Daun Pulus Keser Boong menjadi salah satu karya terbesar Gugum.

Tarian ini pernah dibawakan lebih dari 2.000 penari saat Hari Tari Sedunia pada Juli 2018 di Dago, Bandung, Jawa Barat.

Karier pria kelahiran 4 April 1945 ini terbilang cemerlang.

Ia pernah tampil di luar negeri, bahkan keliling Eropa untuk memperkenalkan Tari jaipong dan kesenian tradisional lain.

Ratusan variasi tarian jaipong diciptakan Gugum. Selain itu, ratusan varian musik sebagai pendamping tari juga dibuatnya.

Gugum pernah menerima lencana dan Anugerah Kebudayaan dari mantan Menteri Kepudayaan dan Pariwisata Jero Wacik.

Penghargaan diberikan karena pengabdian terhadap kebudayaan Indonesia.

Pada 1968, Gugum menikah dengan penyanyi lagu Sunda yang terkenal hingga ke Negeri Paman Sam, Euis Komariah.

Pasangan suami istri ini mendirikan studio rekaman dan Sanggar Seni Jugala.

Gugum juga menjadi pemimpin grup musik Junggala Orchestra.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi