Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Jutaan Lansia China Beradaptasi dengan Teknologi Terkini?

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Perkembangan zaman membuat teknologi semakin maju. Hal itu membuat kehidupan manusia semakin mudah. Di satu sisi, hal itu menjadi tantangan para lansia.  

Maria Josepha Retno Priyani, dosen Universitas Sanata Dharma dalam jurnalnya menyebutkan, kemajuan teknologi membuat lansia seperti berhadapan dengan lingkungan yang berbeda.

"Fasilitas umum, peralatan rumah tangga, pelayanan instansi pemerintah, sarana komunikasi dan media massa yang serba digital dengan tombol-tombol bergambar aneka simbol yang asing," tulisnya.

Padahal, mau tak mau, komputer, smartphone dengan berbagai fiturnya, model transaksi pembayaran secara serentak menyerbu kehidupan masyarakat. Termasuk lansia di dalamnya sehari-hari.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menutup mata dan bahkan menjauhi kemajuan teknologi di era digital, justru akan membuat mereka menjadi warga yang terpinggirkan.

Baca juga: Menyelisik Klaim China atas Laut Natuna...

Lansia China Beradaptasi

Kondisi itu yang coba dilawan oleh lansia di China. Mereka saat ini mulai membiasakan diri dengan teknologi di Negeri Tirai Bambu itu.

Menurut statistik pemerintah, jumlah lansia China yang berusia di atas 65 tahun mencapai 166,6 juta jiwa. Angka itu setidaknya 12 persen dari keseluruhan populasi negara itu.

Dikutip dari Asia Nikkei, Xu Chang (80), kini mulai akrab bercengkrama dengan temannya melalui WeChat. Selain aplikasi perpesanan itu, dia juga menginstal 64 aplikasi di ponselnya.

"Penggunaan aplikasi seluler membuat hidup saya lebih mudah. Saya juga belajar banyak hal baru," kata dia.

Xu mengunduh Taobao Alibaba, aplikasi jual beli milik Jack Ma.

Dia kini juga mengonsumsi berita melalui Toutiao, aplikasi agrigator berita yang menurutnya lebih cepat menyampaikan berita ketimbang televisi.

Baca juga: Viral Foto Orang Terkaya di Indonesia Makan di Warung, Berikut Faktanya

Lansia lainnya, Tang Yanhang (64) dari Kota Changchun di Cina Utara juga merasakan dampak kemajuan teknologi.

Tang jauh dari anak-anaknya. Dia kini lebih memilih berbelanja melalui online daripada membawa tas belanjaan dari pasar sendirian. Dia bisa menunggu barang belanjaanya datang di rumah.

"Ini benar-benar nyaman," katanya.

Menurut laporan Tencent Holdings, operator WeChat, ada 63 juta orang berusia 55 tahun ke atas yang berkomunikasi dengan aplikasi tersebut.

Dengan komunikasi via online, Zhong Peicheng, seorang pasien kanker berusia 59 tahun dari provinsi Henan bisa tetap berhubungan dengan putra-putranya. Meskipun mereka terpisah beberapa ratus mil jauhnya di industri konstruksi di Guangdong.

Zhong harus tinggal di kampung halamannya untuk perawatan, dan anak-anaknya hanya bisa pulang ke rumah setahun sekali.

"Kami berkomunikasi di WeChat setiap hari. Kami bisa saling melihat dengan jelas di video," ujar Zhong.

Baca juga: Mengenal Godfrey Gao, Aktor China yang Meninggal di Usia 35 Tahun

Pemerintah Membantu

Di Ningbo, pemerintah setempat bahkan mengumumkan akan membantu setidaknya 20.000 manula guna menguasai penggunaan smartphone pada 2021.

Tang, pensiunan di Changcun tak segan men-screenshot dan mengunggah gambarnya di online untuk dapat bertukar pikiran dengan lansia lainnya.

"Kita harus belajar agar tidak ketinggalan," katanya.

Menurut Nouman dalam buku Pendampingan Orang Lanjut Usia, lansia tetap dapat memilih hidup yang penuh optimisme, semangat dan kegembiraan. Seorang lanjut usia akan bahagia dalam menjalani hidup apabila memiliki arah yang jelas.

Lingkaran kehidupan yang positif, artinya lingkaran kehidupan yang menuju masa tua yang nyaman dan berkelanjutan.

Baca juga: Viral Pria Terobos Penjagaan dan Tantang Anggota Polisi di Mapolda NTB

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi