Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Promosi "Conflict of Nations" di Tengah Memanasnya Hubungan Iran-AS...

Baca di App
Lihat Foto
Screenshot Twitter
Game Game Conflict of Nations
|
Editor: Sari Hardiyanto

 

KOMPAS.com - Konflik antara Amerika dan Iran menginspirasi Dorado Games untuk mempromosikan produknya.

Yaitu sebuah game permainan dengan latar perang antar negara.

Dilansir dari dailymail, pengembang asal Hamburg, Jerman itu menamai game tersebut Conflict of Nations.

Akun twitter game itu mempromosikan iklan dengan memanfaatkan isu kemungkinan adanya perang dunia ketiga.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iklan itu dipromosikan salah satunya melalui twitter di tengah ketegangan antara Amerika dan Iran.

Baca juga: Jenderal Qasem Soleimani dan Pasang Surut Hubungan AS-Iran...

Perang Dunia 3?

Mereka men-tweet: "Iran memulai perang Dunia 3? Simulasikan skenario #WWIII apa saja yang kamu pikirkan dalam Conflict of Nations sekarang!"

Dorado menyatakan dalam situsnya, Conflict of Nations adalah permainan strategi yang dapat dimainkan di web.

Pemain akan masuk dalam permainan perang global secara realtime dengan pemain lain.

"Anda bisa mengendalikan angkatan bersenjata salah satu negara di dunia. Termasuk melakukan ekspanis militer, pengembangan ekonomi, penelitian teknologi dan diplomasi," tulisnya.

Ada 30 negara yang dapat dipilih. Mulai dari Aljazair, Cuba, Jerman, Perancis, Iran, Amerika, dan Inggris.

Sambutan Warganet 

Sayangnya, sambutan game itu saat diluncurkan di Twitter negatif. Banyak yang menilai game itu menjijikkan dan tidak sensitif.

Komentar yang muncul di antaranya 'perang bukan lelucon juga bukan game', 'saya harap anda sadar betapa buruknya game ini' dan 'pemasaran yang bodoh'.

Sebelumnya, ketegangan meningkat antara Iran dan Amerika setelah serangan pesawat Paman Sam menewaskan Jenderal Iran di Irak, Qasem Soleimani.

Kepala mata-mata Amerika Serikat mengatakan telah melakukan pembunuhan terhadap Jenderal Soleimani, Kepala Pasukan Garda Revolusi Iran.

Tindakan itu dilakukan dengan klaim 'menghalangi rencana serangan Iran di masa depan'.

Presiden Donal Trump menyatakan pihaknya memerintahkan pembunuhan Soleimani dengan dalih untuk menghentikan perang.

Trump menyebut, Soleimani merencanakan serangan terhadap warga Amerika.

"Kami mengambil tindakan untuk mengentikan perang. Kami bertindak bukan untuk memulai perang," kata Trump.

Baca juga: Jadi Target Rudal AS, Siapa Jenderal Qasem Soleimani?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: Daily Mail
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi