Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Kibarkan Bendera Merah, Apa Artinya?

Baca di App
Lihat Foto
AFP/SABAH ARAR
Para pelayat yang menghadiri prosesi pemakaman Soleimani.
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com - Pada Jumat, 3 Januari 2020, Jenderal Iran Qasem Soleimani tewas di Baghdad dalam serangan udara Amerika Serikat. 

Iran pun merespons kejadian tersebut dengan mengibarkan bendera merah di atas Masjid Jamkaran, di Kota Suci Syiah Qom, Iran. 

Pengibaran bendera tersebut disiarkan secara langsung atau live di stasiun-stasiun televisi.

Lantas, apa arti dari pengibaran bendera merah di Iran?

Arti pengibaran bendera merah 

Melansir dari The Times of India, bendera merah Iran ini berarti panggilan untuk melakukan pembalasan terhadap kematian Soleimani yang tewas karena serangan Amerika Serikat di Baghdad.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bendera merah dalam tradisi Syiah melambangkan darah yang tumpah secara tidak adil dan sebagai panggilan untuk membalas seseorang yang terbunuh.

Bendera merah, konon dikibarkan di tempat suci Imam Hussain di Karbala setelah kematiannya dalam Pertempuran Karbala (680 M).

Bendera tersebut belum diturunkan sampai sekarang. Sejalan dengan tradisi Syiah, bendera itu hanya akan diturunkan begitu kematian Imam Hussain dibalas.

Sementara saat ini, pengibaran bendera merah menggarisbawahi keseriusan seruan Iran untuk membalas kematian Kepala Pasukan Elit Quds, Qasem Soleimani.

Baca juga: Kemenlu Siapkan Rencana Perlindungan WNI di Irak dan Iran, Ada Apa?

Serangan udara

Pada Jumat, 3 Januari 2020, serangkaian roket diluncurkan di Baghdad. 

Roket-roket tersebut jatuh di dekat zona hijau yang menampung kantor-kantor pemerintah dan kedutaan asing, termasuk kedutaan besar AS.

Serangan udara di bandara utama Baghdad telah menyebabkan ketegangan antara Iran dengan Amerika Serikat meningkat dan memunculkan kekhawatiran akan terjadinya perang.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dilaporkan menyetujui Soleimani adanya serangan tersebut. 

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan, Soleimani merencanakan serangkaian serangan yang akan membahayakan pasukan dan diplomat Amerika di Timur Tengah.

Selain itu, Soleimani disebut terlibat atas serangan terhadap pasukan AS dan sekutu Amerika yang akan kembali ke invasi di Irak pada 2003.

Pasukan Quds yang dipimpin oleh Soleimani mempunyai proksi militer di Irak, Lebanon, Afghanistan, dan Yaman.

Para ahli menyampaikan, mereka bertanggung jawab atas keberhasilan dan upaya aksi teroris di seluruh wilayah.

Soleimani merupakan wajah perlawanan bersenjata terhadap Negara Islam yang hanya dikalahkan tahun lalu.

Di sisi lain, banyak banyak kalangan merespons atas kematian Soleimani. 

Di Iran, papan reklame muncul di jalan-jalan utama saat pemakaman Soleimani berlangsung.

Peringatan adanya pembalasan keras terhadap AS juga diserukan oleh Iran.

Pemerintah di Inggris dan Perancis sudah memerintahkan warganya untuk menghindari perjalanan ke Irak dan Iran.

Sementara itu, Iran mempunyai peran penting dalam perekonomian global.

Sebanyak 30 persen minyak dunia diperdagangkan melalui Selat Hormuz, selat yang memisahkan antara Iran dengan Uni Emirat Arab. 

Baca juga: Jenderal Top Iran Tewas, Parlemen Irak Rilis Resolusi agar Pasukan AS Diusir

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Times of India
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi