Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musim Ulat, Bagaimana Penanganannya?

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/TAUFIQURRAHMAN
Ilustrasi hama ulat bulu di pohon jati.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com – Ulat jati menyerbu perumahan warga di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, pada akhir Desember 2019.

Ulat tersebut berwarna hitam sebesar tusuk sate.

Pada November lalu, kejadian masuknya ulat bulu yang menyerbu sebuah sekolah juga terjadi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Kemunculan ulat bulu masih harus diwaspadai.

Kepala Bidang Zoologi Pusat Penelitian Biologi LIPI Dr. Cahyo Rahmadi mengatakan, saat ini memang merupakan musimnya telur ulat menjadi ulat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut dia, kemunculan ulat-ulat itu umum terjadi dalam konsep ekologi.

“Yang menyebabkan jadi banyak karena hilangnya pemangsa yg sebelumnya berperan menjadi pengendali populasi salah satunya keberadaan burung yang sudah mulai jarang di alam,” kata Cahyo saat dihubungi Kompas.com, Minggu (5/1/2020).

Ia menilai, dari sisi bahaya, kemunculan ulat tidak berbahaya.

“Cuma mengganggu dan kalau bersentuhan jadi gatal,” kata dia.

Mengendalikan ulat

Melansir dari buku Managing Smallholder Teak Plantations terbitan CIFOR, untuk mengendalikan serangan ulat jati yang parah bisa menggunakan insektisida yang mengandung bahan aktif delfamethrin permethrin.

Serangan ulat jati tidak berbahaya bagi pohon jati. Umumnya, serangan hanya berlangsung sekitar 1 minggu.

Ketika ulat jati menjadi pupa, ulat-ulat ini jatuh secara alami dari pohon.

Di beberapa tempat, ulat jati biasanya dipanen. Proses panennya dilakukan pada pagi hari untuk kemudian dijual maupun dimakan atau dijual.

Sementara itu, melansir pemberitaan Kompas.com, 13 April 2011, berikut ini beberapa cara untuk memperlambat pergerakan hama ulat bulu:

Adapun untuk mencegah timbul gatal-gatal akibat ulat, maka sebaiknya menghindari kontak langsung dengan ulat bulu, mencuci tangan, menutup makanan dan minuman, dan langsung segera kontak ke puskesmas dan fasilitas kesehatan terdekat bila gangguan menjadi parah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi