Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Menteri Urusan Peranan Wanita Era Soeharto, Mien Sugandhi

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/Benny S Butarbutar
Mien Sugandhi
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com - Pada Minggu, 5 Januari 2020 malam, Mien Sugandhi meninggal dunia di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.

Dia merupakan mantan Menteri Urusan Peranan Wanita, sekaligus politisi Partai Golkar selama lima tahun saat era Soeharto di Kabinet Pembangunan VI. 

Mien menjabat posisi tersebut sejak 17 Maret 1993 hingga 16 Maret 1998.

Perempuan bernama lengkap Siti Aminah binti Soeprapto Djojokusumo ini wafat di usia 85 tahun. 

Mien dikenal sebagai sosok yang dekat dengan Soeharto beserta istrinya, Tien Soeharto.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghargaan

Pada 17 Agustus 1996, Mien mendapatkan penghargaan tanda kehormatan Bintang Mahaputera Adipradana.

Penghargaan ini diberikan kepada sosok yang berjasa besar di suatu bidang atau peristiwa tertentu, yang bermanfaat bagi kemajuan, kesejahteraan, dan kebesaran bangsa dan negara.

Melansir dari Harian Kompas, 19 Januari 1994, Mien mengupayakan pada Repelita IV untuk memperpanjang cuti melahirkan dari tiga bulan menjadi empat bulan.

Mien juga pernah mengupayakan setiap kantor pemerintah dan perusahaan swasta mempunyai tempat penitipan bayi untuk ibu yang bekerja, sehingga memungkinkan pemberian ASI secara langsung.

Tidak hanya itu, Mien Sugandhi juga telah mendapatkan banyak penghargaan dan apresiasi baik di tingkat internasional.

Mien pernah menjadi Ketua Delegasi Indonesia pada Konferensi Dunia Wanita Ke - 4 di Beijing pada Oktober 1995.

Selain itu, Mien juga menjadi Ketua Penyelenggara Konferensi Dunia para Menteri Negara-Negara Asia-Afrika dan Non-Blok di Beijing.

Baca juga: Akbar Tanjung: Mien Sugandhi, Tokoh Perempuan Golkar yang Jadi Teladan

Berdialog dengan wanita yang diselundupkan

Diberitakan Harian Kompas, 7 Februari 1997, Presiden Soeharto mengizinkan Mien berdialog dengan ratusan wanita tuna susila asal Indonesia yang diselundupkan ke Timur Tengah.

Saat itu, Mien Sugandhi bersama anggota Komisi VIII DPR, unsur Pemda DKI Jakarta, Deplu, dan Depnaker mengadakan perjalanan ke Malaysia dilanjutkan ke Myanmar.

Mien dan rombongan disebutkan melakukan kunjungan ke Timur Tengah pada 17 Maret 1997.

Hukum mati

Kasus dukun yang menjagal 42 wanita di Sumatera Utara pada Juni 1997, membuat Mien angkat bicara.

Berdasarkan pemberitaan Harian Kompas, 9 Juni 1997, Menteri UPW Mien Sugandhi mengusulkan agar pelaku dihukum mati.

Menurutnya, perbuatan pelaku sangat melecehkan kaum wanita.

Partai MKGR

Pada 27 Mei 1998, Mien Sugandhi sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Majelis Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) secara resmi mengumumkan berdirinya Partai MKGR.

Berdirinya partai, membuat MKGR yang selama ini sebagai organisasi kemasyarakatan menarik dukungannya terhadap partai Golongan Karya.

Deklarasi dibacakan Mien Sugandhi yang saat itu didampingi Sekretaris Jenderal MKGR Abdullah Puteh dan Wakil Sekjen Kristiya K.

Tujuan didirikannya MKGR disebutkan agar kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh rakyat dapat terwujud dalam waktu sesingkat-singkatnya.

Baca juga: Menteri PPPA: Mien Sugandhi Pejuang Hak Perempuan dan Kemanusiaan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi