KOMPAS.com – Kebakaran hutan yang melanda Australia dilaporkan telah menyebabkan jutaan hektar lahan terbakar.
Kebakaran tersebut juga mengakibatkan 24 orang tewas, 1.200 rumah hancur serta ribuan ternak mati.
Federasi Petani Australia memperkirakan ratusan ribu ternak menjadi korban akibat kebakaran hutan dan semak tersebut.
Selain itu, banyak hewan ternak yang berkeliaran di jalan karena pagar yang membatasi kandang dilalap api.
Militer Australia nantinya akan dilibatkan untuk membuat kuburan massal bagi hewan yang mati terbakar guna mencegah terjadinya wabah penyakit.
Menteri Pertanian Australia, Bridget McKenzie mengatakan, kebakaran hutan dan semak telah memakan korban ternak dengan jumlah yang luar biasa besar.
“Saya sudah mendapat tawaran dari lebih 100 dokter hewan untuk membantu. Tidak saja untuk mengecek kesehatan ternak yang masih ada, tapi juga untuk menyuntik mati hewan yang tak bisa diselamatkan,” ujar dia dikutip dari ABC.
McKenzie mengatakan, hewan yang mati bisa menimbulkan ancaman terhadap munculnya wabah penyakit yang dapat menular ke manusia.
“Situasi di lapangan masih belum aman. Namun jika memungkinkan, pembersihan harus dilakukan,” ujarnya.
Baca juga: Kebakaran Hutan Australia: Hujan Beri Kelegaan, tetapi...
Seorang petugas pemadam kebakaran di Kota Batlow, New South Wales, James Zimmerman mengatakan, dalam postingan Facebooknya jika mereka juga butuh amunisi untuk mematikan hewan agar tidak lagi menderita.
Wartawan ABC Tom Lowrey yang berada di Batlow, sekitar 269 km dari ibukota Australia Canberra Senin (06/01/2020) mengatakan, melihat banyak hewan mati yang berserakan di jalan.
"Para peternak pagi ini menaikkan mayat-mayat binatang yang sudah terbakar itu ke mobil mereka. Mereka mengatakan melakukan sebisa mungkin menyelamatkan yang ada, namun tidak bisa menyelamatkan semuanya," kata dia.
Dampak terhadap harga daging di Australia
Dengan kebakaran hutan dan semak yang masih terjadi, para peternak harus berjuang mengatasi api.
Mereka juga harus memikirkan cara untuk memperbaiki dan membangun kembali peternakan yang terbakar. Serta tetap melakukan produksi agar tidak bangkrut.
Menteri McKenzie mengatakan, dia mendengar cerita petani yang masih harus memerah susu ternak mereka sehari dua kali untuk tetap berproduksi.
"Karena kalau tidak diperah, tidak akan ada pasokan susu," kata Menteri McKenzie.
Selain itu, para petani juga harus mengecek lahan mereka untuk menemukan ternak yang harus dibunuh.
Sebelumnya, ada konvoi 10 semi trailer yang membawa jerami ke daerah yang dilanda kebakaran di kawasan Upper Murray.
Namun pengiriman ini akhirnya dibatalkan pada Jumat karena jerami kering malah bisa meningkatkan kebakaran.
"Kami tidak mau mengirimkan jerami ke kawasan yang terbakar dan memperburuk situasi," kata McKenzie.
Baca juga: Awan Pyrocumulus Terlihat di Atas Kebakaran Hutan Australia, Ini Penjelasannya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.