Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Pemilu Presiden Pertama di Amerika Serikat

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Bendera Amerika Serikat
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Hari ini 231 tahun yang lalu, tepatnya 7 Januari 1789, pemilihan presiden Amerika Serikat pertama kali dilangsungkan.

Dikutip dari History, sebulan kemudian, pada 4 Februari, George Washington terpilih sebagai presiden dan dilantik pada 30 April 1789.

Semenjak pertama kali dilangsungkan, hingga saat ini pemilihan presiden Amerika Serikat menggunakan sistem Electoral College.

Electoral College sendiri adalah sistem di mana presiden akan terpilih bukan berdasarkan suara terbanyak dari rakyat, melainkan jumlah alokasi kursi anggota kongres yang terpilih dari setiap negara bagian.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai politik biasanya mencalonkan calon presiden mereka melalui konvensi.

Untuk memenangkan kursi kepresidenan, seorang kandidat membutuhkan mayoritas 270 suara pemilih dari kemungkinan 538 suara.

Sistem tersebut memberi semua warga negara Amerika di atas usia 18 tahun hak untuk memilih pemilih, yang pada gilirannya memberikan suara untuk presiden.

Namun, anggota Kongres AS tidak dapat menjadi pemilih.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Legenda Film Bisu, Charlie Chaplin Meninggal Dunia

Suara populer

Setiap negara bagian diizinkan untuk memilih sebanyak mungkin pemilih karena memiliki senator dan perwakilan di Kongres.

Secara historis, lebih dari 99 persen elector memberikan suara mereka sejalan dengan suara populer.

Secara umum, suara populer dihitung pada 6 Januari sebagai formalitas, dan pada 20 Januari presiden disumpah jabatan.

Namun sistem electoral college mendapat beberapa kritikan.

Beberapa pihak berpendapat, dalam sistem ini kandidat presiden dapat memenangkan pemilu bahkan jika tidak memenangkan suara populer.

Hal ini terjadi dalam pemilu 1876, 1888, 2000, dan 2016.

Diberitakan Kompas.com (5/11/2012), esensi dari sistem Pilpres di AS adalah pertarungan antara 51 negara bagian (termasuk Washington DC).

Selain itu, pilpres di negara ini menggunakan sistem pemilu tidak langsung karena perolehan suara terbanyak tidak bisa memutuskan siapa presiden berikutnya sehingga, dalam sejarahnya, pilpres Amerika mengalami beberapa peristiwa di mana presiden pilihan rakyat tidak bisa menjabat di Gedung Putih.

Contohnya yakni Andrew Jackson yang menang dalam pemungutan suara pilpres 1824, tetapi di electoral college, yang bersangkutan kalah dari John Quincy Adams.

Selain itu ada juga nama Samuel Tilden. Ia menang dalam pemungutan suara pilpres 1876, tetapi di electoral college dia kalah dari Rutherford B Hayes.

Ada juga Grover Cleveland di tahun 1888. Dan kasus paling hangat adalah ketika Al Gore menang dalam pemungutan suara Pilpres 2000, tetapi akhirnya George W Bush yang menjadi presiden setelah berhasil mencundangi lawannya di electoral college.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Desain Baru Pecahan Uang Rp 20.000 dan Rp 100.000 Resmi Beredar

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi