Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Orang Meninggal Berdesak-desakan, Pemakaman Qasem Soleimani Dibatalkan

Baca di App
Lihat Foto
AFP/ATTA KENARE
Para pelayat berkumpul di sekitar kendaraan yang membawa peti jenazah Jenderal Qasem Soleimani di Kerman, Iran, pada 7 Januari 2020. Soleimani tewas setelah mobil yang ditumpanginya diserang AS di Bandara Internasional Baghdad, Irak, pada 3 Januari 2020.
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com - Setidaknya 35 orang meninggal dalam prosesi pemakaman Qasem Soleimani di Kerman akibat berdesak-desakan. 

Sementara, menurut media lokal setempat, 48 orang lainnya terluka dalam peristiwa ini.

Melansir Al Jazeera, ratusan ribu orang berkumpul di Kerman untuk mengikuti prosesi pemakaman Qasem Soleimani.

Masyarakat di Kerman pun berpakaian hitam dan membawa poster yang memperlihatkan wajah Soleimani.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin Pasukan Quds tersebut terbunuh pada Jumat (3/1/2020) lalu dalam sebuah serangan di Bandara Internasional Baghdad, Irak. 

Pirhossein Koulivand, ketua layanan medis darurat Iran pun mengonfirmasi insiden yang terjadi saat prosesi pemakaman Soleimani.

"Sayangnya, akibat berdesak-desakan, beberapa orang terluka dan meninggal selama prosesi pemakaman," tutur Koulivand sebagaimana diberitakan Al Jazeera.

Baca juga: Iran-AS Kian Panas, Apa Dampaknya ke Harga BBM dan Tarif Listrik di Indonesia?

Pemakaman Soleimani

Akibat meninggalnya sejumlah orang, upacara pemakaman untuk Soleimani kemudian dibatalkan. Hal tersebut seperti diberitakan oleh Independent. 

Media setempat juga melaporkan, kebanyakan yang terluka adalah orang-orang tua dari alun-alun Azadi di Kerman menuju Beheshti Street. 

Mereka terjebak dalam kerumunan orang-orang sehingga meninggal setelah berdesak-desakan dan terinjak. 

Unggahan video yang beredar menunjukkan, sejumlah orang tergeletak tak bernyawa di jalan. Sementara yang lainnya berteriak dan mencoba memberikan pertolongan.

Sehari sebelumnya, juga terdapat prosesi pemakaman untuk Soleimani di Teheran yang menarik lebih dari satu juta orang. Mereka memadati jalan-jalan utama. 

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pun memimpin doa pemakaman di depan Universitas Teheran.

Besarnya duka cita dari masyarakat menjadi tanda penghormatan oleh Iran kepada Soleimani sebagai seorang pahlawan nasional atas perannya dalam memimpin pasukan elit Quds.

Meskipun tidak ada jumlah pasti yang dilaporkan, potongan-potongan video udara dan para jurnalis memperkirakan jumlah orang yang berkumpul dalam prosesi tersebut setidaknya mencapai 1 juta orang. 

Keramaian tersebut pun terlihat melalui citra satelit di Teheran yang diambil pada Senin (6/1/2020).

Baca juga: Soleimani Terbunuh oleh Serangan AS, Benarkah Bendera Merah Pertama Kali Berkibar di Iran?

Peran Besar Soleimani

Melansir Bloomberg, sebelumnya, Amerika Serikat menyalahkan Soleimani atas terbunuhnya pasukan Amerika di Iraq.

AS juga menuduh Soleimani merencanakan serangan baru sesaat sebelum kematiannya Jumat lalu dalam sebuah serangan di bandara Baghdad. 

Soleimani juga memimpin pasukan di Suriah yang mendukung Presiden Bashar Assad dalam sebuah perang yang panjang. 

Ia juga menjadi wakil Iran untuk negara-negara seperti Irak, Lebanon, dan Yaman.

Jasad Soleimani dan orang-orang lain yang terbunuh saat serangan di bandara Baghdad dibawa ke alun-alun pusat kota Kerman, sebuah kota padang pasir yang dikelilingi oleh pegunungan.

Berdasarkan laporan pada oleh agensi berita Tsanim, Iran telah merencanakan 13 paket rencana untuk membalas pembunuhan Soleimani. 

Baca juga: Iran Kibarkan Bendera Merah, Apa Artinya?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi