Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asteroid Seukuran 3 Lapangan Bola Dekati Bumi pada Sabtu Ini

Baca di App
Lihat Foto
Ilustrasi asteroid
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sebuah asteroid berdiameter 331 meter atau sekitar tiga kali lapangan sepak bola akan berpapasan dengan bumi pada Sabtu (11/1/2020).

Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Emanuel Sungging menegaskan, meski asteroid 2019 UO tersebut memiliki ukuran terbilang "raksasa", tetapi kecil kemungkinan menimbulkan tabrakan dengan bumi.

"Kalau kita lihat 2019 UO itu miss distance-nya masih 11.8 LD, artinya masih sekitar 11,8 kali jarak bumi-bulan (384.401 km). Jadi potensi bertabrakannya masih sangat kecil," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (9/1/2020).

Emanuel menjelaskan, daftar nama asteroid yang melewati bumi pada 2020 tersaji pada laman spaceweather.com.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diketahui, asteroid 2019 UO tersebut merupakan asteroid yang mempunyai diameter terbesar pada Januari 2020 ini.

"Kalau misalnya lapangan bola panjangnya 100 meter, berarti kurang lebih tiga kali panjang lapangan sepak bola," katanya menjelaskan perihal ukuran asteroid tersebut.

Baca juga: Dampak Gerhana Matahari Cincin dan Fenomena di 2031...

Sebelumnya, tercatat ada asteroid yang melewati bumi, YT3, yang ditemukan pada 28 Desember 2019 dengan diameter 25 meter.

Astronom amatir asal Indonesia Marufin Sudibyo menambahkan, jika melihat dari ukurannya, masih ada asteroid yang lebih besar yang akan melintasi bumi.

Terkait dengan asteroid 2019 UO, menurut dia, melintas pada 10 Januari 2020 pukul 23.48 UTC.

"Perkiraan dapat disaksikan di Indonesia pada pukul 06.48 WIB pada 11 Januari 2020," kata dia, Kamis (9/1/2020).

Dilihat menggunakan teleskop

Diketahui, asteroid 2019 UO ini berjarak 4,8 juta kilometer dari bumi atau sekitar 11,8 kali lebih jauh ketimbang jarak bumi ke bulan.

Dengan jarak yang begitu jauh, semua asteroid dekat bumi tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.

Oleh karena itu, masyarakat bisa melihat fenomena langit ini menggunakan teleskop.

"Butuh teleskop besar dengan lensa/cermin obyektif berdiameter 100 cm untuk melihatnya," lanjut dia.

Di Indonesia, tempat yang memiliki teleskop ini hanya ada di Observatorium Bosscha yang terletak di Lembang, Jawa Barat.

Marufin menjelaskan bahwa teleskop tersebut tidak mengkhususkan diri dalam pengamatan asteroid dekat bumi.

Harapannya fasilitas ini akan ada di observatorium lain yang rencananya ada di Gunung Timau, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Baca juga: Viral Langit Merah di Muaro Jambi, Ada Apa?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi