Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Hakim PN Medan, Mengapa Seseorang Tega Membunuh Keluarga Terdekatnya?

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan, Jamaluddin (55) ditemukan tewas di dalam mobilnya Toyota Land Cruiser (LC) Prado BK 77 HD di area kebun sawit Desa Suka Rame, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), Jumat (29/12/2019).

Setelah melakukan serangkaian penyelidikan, penyidikan, hingga pemeriksaan saksi, polisi akhirnya mengungkap kasus pembunuhan hakim PN Medan tersebut.

Pelakunya tak lain adalah istri korban sendiri bernama Zuraida Hanum (41), serta dua orang suruhannya Jefri Pratama (42) dan Reza Pahlevi (29).

Kapolda Sumur Irjen Pol Martuani Sormin mengatakan pembunuhan tersebut dilatarbelakangi adanya permasalahan dalam rumah tangga.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas mengapa seorang istri bisa nekat dan menghabisi suaminya sendiri?

Psikolog Personal Growth Gracia Ivonika menjelaskan siapa saja bisa melakukan pembunuhan tidak berkaitan dengan gender.

"Baik laki-laki maupun perempuan, imbuhnya, sama-sama mungkin menjadi pelaku pembunuhan," ujarnya saat dihubungi Kompas.com Kamis (09/01/2020).

Untuk memastikan motif dan penyebab seorang istri hingga tega membunuh suaminya sendiri, imbuhnya diperlukan pemeriksaan lebih lanjut.

Namun, apapun alasan yang melatarbelakanginya, pembunuhan merupakan perilaku kriminal yang melanggar hukum.

Baca juga: Sebelum Ditusuk, Wiranto Disebut Pernah Menjadi Target Pembunuhan

Faktor pemicu Pembunuhan

Jika dilihat lebih lanjut, maka faktor-faktor yang bisa ditelaah secara lebih mendalam adalah profil kepribadian dan kondisi mental pelaku, serta faktor eksternal yang turut dapat menjadi pemicu pelaku melakukan pembunuhan.

Baik terencana ataupun tidak, pembunuhan yang dilakukan menggambarkan bahwa pelaku memiliki kemampuan regulasi emosi dan kontrol diri yang buruk, agresif dan impulsif, serta tidak berempati.

Terdapat pula faktor eksternal yang mungkin dapat menjadi trigger pembunuhan yang dilakukan, yaitu stimulus maupun situasi yang membuat pelaku merasa terancam, marah, panik, dan cemas.

Situasi tersebut dapat mendorong pelaku mengambil tindakan impulsif serta irasional akibat kuatnya dorongan emosi negatif yang tidak diimbangi dengan kemampuan regulasi yang baik.

Agar terhindar dari keinginan membunuh

Menurut Gracia, berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghindarkan diri dari keinginan membunuh:

1. Belajar mengelola pikiran dan dorongan tersebut

Salah satunya yakni dengan melakukan kegiatan yang positif.

Hal itu sekaligus dapat membantu menyalurkan emosi negatif serta berpikir dengan jernih.

Ragam pilihan kegiatan yang dapat dilakukan adalah berolahraga, menulis, menggambar, ataupun kegiatan positif lainnya yang sesuai dengan minat.

Baca juga: Babak Akhir Kasus Jasmine Sefia Wainy...

2. Bercerita kepada orang terdekat

Daripada dipendam dan membuat stres, ceritakan terkait masalah dan situasi negatif yang sedang dialami.

Pastikan orang dipilih adalah orang yang diyakini dapat memberikan masukan yang positif.

Dengan itu dapat menangani kondisi tersebut secara yang tidak merugikan.

3. Luangkan waktu sejenak

Sebaiknya luangkan waktu untuk menenangkan diri terlebih dahulu.

Caranya dengan menghindari situasi atau stimulus yang dapat memicu emosi dan pikiran negatif tersebut.

Misalnya dengan sejenak menjaga jarak dengan pihak yang bersangkutan sampai merasa lebih tenang dan mampu mengendalikan emosi dengan lebih baik.

4. Hubungi tenaga ahli

Jika masih tidak berhasil, maka diperlukan bantuan dari tenaga ahli seperti psikolog.

Mereka bisa ditemui di puskesmas, klinik, rumah sakit, kampus, dan sebagainya.

Baca juga: Pesan untuk Dunia di Balik Aksi Penusukan Wiranto...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi