Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Editor dan Penulis
Bergabung sejak: 8 Jun 2016

Editor dan Penulis

Skema, Memahami Warganet yang Suka Nyinyir atau Suka Puja-puja

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi.
Editor: Heru Margianto


KALAU kita perhatikan berbagai komentar warganet (netizen) di media sosial tentang public figure, artis, atau pejabat yang tengah menjadi sorotan masyarakat, tampak komentarnya sangat beragam.

Ada yang sentimen, ada yang sinis, ada yang nyinyir, mencela, mencibir, merendahkan, bahkan sampai menghina.

Sebaliknya, ada juga yang bersimpati, memuji, mendukung, memberi semangat, atau malah mengagumi.

Mengapa warganet bisa memberikan komentar atau penilaian yang bersifat judgement?
Apa latar belakang psikologis warganet bersikap demikian?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Skema Kognitif

Dalam psikologi sosial, ada yang namanya “skema kognitif”, pola pikir yang terbentuk secara tetap pada seseorang yang menjadi dasar dalam berkata dan bertindak.

Skema dalam hal ini adalah pola pikir seseorang ketika memahami, menanggapi, menginterpretasikan, dan menyimpulkan kejadian yang terjadi di sekelilingnya.

Skema yang sudah terbentuk pada diri seseorang akan memengaruhi perilaku sosial orang tersebut.

Sedangkan arti kognitif yang merupakan kata sifat dari kata kognisi adalah aktivitas mental seseorang dalam memproses, memaknai, dan menyimpan berbagai informasi.

Proses kognisi seperti ini tidak dapat diamati secara langsung, tetapi kognisi ini akan tampak melalui tindakan dan perkataan yang diucapkan. Oleh karena itu, proses mentalnya sebagian besar tidak disadari.

Tiga Jenis Skema

Komaruddin Hidayat dan Khoiruddin Bashori dalam buku Psikologi Sosial (2016), menuliskan ada tiga jenis skema.

Pertama, skema person, misalnya sosok seorang pustakawan, digambarkan kutu buku, berkacamata tebal, tekun, pendiam, dsb.

Skema ini tertanam sedemikian dalam walaupun belum tentu benar. Tetapi skema ini mempercepat imajinasi ketika membayangkan seorang pustakawan.

Kedua, skema roles, misalnya melihat seorang pengusaha, kesannya sosok ini selalu mencari laba perusahaan dan kaya. Jadi setiap melihat pengusaha bayangannya orang kaya.

Ketiga, skema events, misalnya saat berkunjung ke restoran, maka ketika memesan makan dan minum akan dilayani oleh pramusaji. Kesan ini akan tertanam apabila kita ke restoran lain akan mendapat pelayanan yang sama.

Sulit Mengubah

Ketiga jenis skema tersebut disebut skema kognitif. Skema inilah yang memengaruhi warganet dalam melontarkan komentar, pendapat, penilaian terhadap public figure, artis, pejabat, dsb yang tengah disorot masyarakat.

Apabila skema yang terbentuk berkesan positif, maka hasilnya positif. Apabila skema berkesan negatif, maka hasilnya negatif.

Skema positif dan negatif ini terbentuk dari hasil penyaringan berbagai informasi yang diterima.

Perlu diketahui, skema yang sudah terbentuk ini akan memiliki efek bertahan yang cukup lama.

Kenapa bisa bertahan lama? Karena sudah melekat dalam kognisi seseorang.
Efek bertahan lama ini akan terbukti apabila warganet tampak benci atau bersimpati pada sosok tertentu.

Sekalipun diyakinkan bahwa sosok tersebut tidak seperti yang dibayangkan, tetap sulit untuk mengubah mindset skema ini sebab sudah tertanam begitu dalam.

Jadi, skema yang sudah terbentuk ini ujungnya akan mencela terus sosok yang sudah buruk rupa, sebaliknya memuji terus sosok yang dipujanya.

 
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi