Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah, Ibu, Coba Dengarkan Cerita Anakmu...

Baca di App
Lihat Foto
shutterstock
ilustrasi anak
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Tahukah Anda, kebiasaan kecil, mendengarkan cerita sang buah hati, bisa membawa pengaruh yang besar?

Mendengarkannya bercerita, tentang apa pun, akan membuat si kecil merasa dihargai dan dipercaya.

Kebiasaan orangtua mendengarkan anak diyakini bisa meminimalisasi bahaya yang mengintai.

Sebut saja pelecehan seksual terhadap anak yang kini kerap terjadi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Banyumas, Jawa Tengah, seorang ibu kaget setelah mendengar cerita anaknya yang mengaku dipegang bagian tubuhnya oleh seorang pedagang keliling.

Karena si anak cerita, sang ibu bisa bertindak cepat.

Baca juga: Cegah Anak dari Pelecehan Seksual, Bagaimana Mengedukasinya?

Psikolog anak dan keluarga, Astrid WEN mengatakan, mendengarkan dan mempercayai cerita anak penting dipahami oleh para orangtua.

"Untuk yang terjadi pada anak-anak, sangat baik jika orangtua mendengarkan cerita anak, sehingga mampu membangun komunikasi yang lancar, terbuka, jujur, antara orangtua dan anak. Itu sangat penting," ujar Astrid saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (11/1/2020).

Dengan komunikasi yang baik, akan menumbuhkan keberanian anak bercerita kepada orangtua.

Keberanian ini, kata Astrid, timbul karena orangtua yang mau mendengarkan cerita, keluh kesah, dan apa yang ada di pikiran anak.

Astrid mengungkapkan, jika anak bercerita, sebaiknya orangtua mendengarkan dengan seksama, menganggap cerita anak penting, tak tak sibuk sendiri.

"Pada kasus di Banyumas, anaknya lapor ke orangtua kalau dipegang orang asing. Berarti dia tidak takut cerita ke orangtua. Sebaiknya orangtua mendengarkan, tidak meremehkan cerita, dan jangan sibuk sendiri," ujar Astrid.

Baca juga: Viral, Video Pengakuan Penjual Tahu Bulat Diduga Lakukan Pelecehan Seksual

Menurut Astrid, dengan cara ini, orangtua akan memahami apa yang dialami anak dan terjalin komunikasi yang baik antara keduanya.

Selain itu, ia mengingatkan, pentingnya mengedukasi anak mengenai anggota tubuh dan melindungi tubuh.

Misalnya, hal sederhana, seperti menutup tubuhnya saat ke luar kamar mandi.

"Untuk anak kecil yang hendak ke kamar mandi, saat keluar dari kamar mandi alangkah baiknya memakai handuk untuk menutupi bagian tubuh privasinya," ujar Astrid.

Hal ini juga ditekankan berlaku saat berada di ruang publik.

Anak juga perlu diedukasi soal gender. Hal yang sederhana, kata dia, memperkenalkan perbedaan pakaian renang yang dikenakan anak perempuan dan anak laki-laki. 

"Biasanya anak kecil bertanya, kenapa bagian ini ditutup baju renang? Dikasih tahu kalau ini area privasi, tidak boleh sembarang orang bisa melihat dan menyentuhnya," kata Astrid.

Sentuhan

Terkait pencegahan pelecehan seksual terhadap anak, Astrid mengatakan, sebaiknya orangtua mengajarkan tentang bagaimana mengungkapkan rasa tidak nyaman yang dirasakan oleh anak, misalnya sentuhan.

Jika ada sentuhan yang membuat si anak tidak nyaman, ia mengimbau kepada orangtua, agar mengajarkan kejujuran untuk peka atas apa yang terjadi pada tubuh anak.

"Kalau ada sentuhan yang membuat anak tidak nyaman, dia perlu bilang ke orangtua atau keluarga yang dekat, atau ada sakit. Anak tersebut diajarkan juga untuk peka atas apa yang terjadi ke badannya," kata dia.

Astrid mengatakan, jika terjadi sesuatu yang membuat anak tidak nyaman, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog untuk menemukan jalan keluar terbaik. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi