Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Rumah dengan Rangka Baja Ringan Rawan Setrum?

Baca di App
Lihat Foto
Screenshot Twitter
Seorang pria meninggal dunia setelah membetulkan kabel di rumah yang terbuat dari kerangka baja ringan
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan seorang pria meninggal dunia saat memperbaiki jaringan listrik di rumah beredar di aplikasi WhatsApp dan media sosial Twitter.

Keterangan yang mengikuti video ini menyebutkan, rumah itu menggunakan rangka baja ringan sehingga mudah teraliri arus listrik.

Dalam video yang beredar terlihat sejumlah warga berusaha menurunkan seorang pria yang sudah dalam kondisi meninggal dunia dan kaku dari langit-langit rumah.

Berikut keterangan lengkap videonya:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati2 yang rumahnya pake baja ringan karena sudah terbiasa membetulkan kabel listrik di rumah dengan konstruksi kayu, lupa ketika rumah yang akan diperbaikinya baja ringan. Artinya jika ada tikus yang merusak kabel dan nempe l dikonstruksi baja ringan maka seluruh konstruksi tersebut sudah dialiri listrik.

Naik ke langit-langit, dengan ceria, ringan hati. Tiba-tiba terdengar suara lirih: Allahu Akbar. Setelah itu sunyi, dan tidak turun-turun. Barulah teman-teman yang lain sadar. Teman tersebut sudah meninggal.

Kalau seluruh konstruksi baja ringan, maka seluruh baja yang terkait pasti dialiri listrik, mau ke kanan mau ke kiri, mau ke atas mau ke bawah seluruhnya berlistrik.

Baca juga: Polisi Usut Video Viral Aksi Pembacokan Misterius di Bandung

Benarkah rumah dengan rangka baja ringan rawan aliran listrik seperti narasi yang mengikuti video yang beredar itu?

Penjelasan ahli

Dosen Departemen Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada (UGM) Ashar Saputra mengatakan, rumah dengan rangka baja ringan ada potensi bahaya teraliri listrik jika instalasi listriknya tidak memenuhi standar.

"Ada risiko seperti itu, tapi kata kuncinya sebenarnya lebih pada instalasi listriknya. Bangunan baja ringan itu kan tidak hanya untuk rumah, pabrik, toko, stasiun juga banyak," kata Ashar saat dihubungi Kompas.com, Senin (13/1/2020).

"Jadi persoalan utamanya bukan karena struktur bajanya yang harus disalahkan, tetapi ini persoalannya di instalasi listriknya yang mungkin tidak memenuhi syarat," lanjut dia.

Menurut dia, salah satu standar instalasi listrik adalah kabel harus berada dalam pipa pelindung atau konduit.

Pada sambungan-sambungan kabel, seharusnya berada dalam terminal yang tertutup.

"Jadi jalur-jalur kabel itu tidak boleh hanya sekadar dipasang nempel-nempel. Karena standarnya masang kabel kan harus ada tipe pelindungnya," kata Ashar.

Baca juga: Viral Sepekan, Polisi di Surabaya Selamatkan Bendera Merah Putih hingga Megathrust Sulawesi

Prosedur tersebut harus dilakukan untuk meminimalisasi risiko sambungan terbuka atau digigit tikus.

Menurut Ashar, ada aturan yang harus diterapkan dalam pengadaan sambungan listrik di rumah.

"Biasanya ketika rumah baru dibangun sebelum disambung oleh PLN, diperiksa dulu oleh konsuil. Konsuil adalah tim yang ditugaskan untuk memeriksa kelayakan sambungan instalasi listriknya," ujar Ashar.

"Kalau dari konsuil menyatakan bahwa sambungan listriknya sudah memenuhi syarat dan ada surat keterangannya, baru kemudian PLN menyambungkan meter listriknya," lanjut dia

Oleh karena itu, selama instalasi listriknya memenuhi standar, rumah dengan kerangka baja ringan, kayu, dan beton, aman digunakan.

Ashar juga menekankan perlunya edukasi agar masyarakat sadar akan pentingnya pemasangan instalasi listrik yang sesuai standar.

"Jadi semua aman asal instalasinya sesuai standar. Nyatanya pabrik, stasiun dan lain-lain yang memakai kerangka baja ringan juga tidak apa-apa," kata dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi