Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11,2 Juta Hektar Hutan Australia Terbakar, Koala dan Walabi Terancam Punah

Baca di App
Lihat Foto
PORT MACQUARIE KOALA HOSPITAL
Seekor Koala bernama Peter dirawat di Koala Hospital Port Macquarie, New South Wales, Australia, setelah habitatnya di Lake Innes Nature Reserve terbakar hebat.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Kebakaran besar yang melanda Australia mengancam keberadaan satwa-satwa liar, termasuk koala dan walabi batu.

Kebakaran tersebut telah melumat lebih dari 11,2 juta hektar atau hampir setengah dari wilayah Inggris dan menghancurkan habitat beberapa hewan asli.

Sejumlah perkiraan menunjukkan, sebanyak satu miliar hewan, termasuk ternak dan peliharaan, mati dalam musibah kebakaran hutan itu.

Sementara hewan yang masih selamat terancam kekurangan makanan dan tempat berlindung.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ini merupakan bencana ekologis dan bencana itu masih berlangsung. Kita tahu bahwa flora dan fauna asli kita telah rusak parah," kata Menteri Perbendaharaan Australia Josh Frydenberg, dilansir dari Reuters.

Baca juga: Kebakaran Hutan Australia, Ini 6 Fakta yang Harus Anda Tahu

Pemerintah gelontor 34,58 juta dollar AS

Pemerintah Australia pun berkomitmen untuk melakukan program pemulihan satwa liar darurat dengan menggelontorkan dana sebesar 34,58 juta dollar AS.

Menurutnya, koala ikonik akan menjadi fokus pendanaan pemerintah nasional.

Diketahui, 30 persen habitat koala di hutan Eucalpyt yang mereka gunakan untuk mencari makan dan tempat tinggal di negara bagian New South Wales kemungkinan telah hilang.

Menteri Lingkungan Federal Sussan Ley mengatakan, peninjauan akan dilakukan untuk mengetahui apakah populasi koala tertentu harus terdaftar sebagai "hewan yang terancam".

"Segala sesuatu yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan dan memulihkan habitat koala, akan diupayakan, termasuk penempatan koala di tempat yang asing bagi mereka," kata Sussan.

Video kanguru terbakar, koala dan posum bersama yang diselematkan oleh para tugas menyebar ke seluruh dunia.

Perajut di seluruh dunia kemudian meresponnya dengan membuat ribuan kantong pelindung dan selimut untuk satwa liar yang terluka.

The Australian division of the Worldwide Fund for Nature (WWF) telah memberikan daftar 13 hewan yang habitatnya hancur dan rusak parah kepada pemerintah Australia.

Termasuk di antaranya adalah tiga spesies yang terancam punah, seperti katak corrobore selatan (the southern corroboree frog), burung pemakan madu (the regent honeyeater bird), dan burung beo tanah barat (the western ground parrot).

Baca juga: Kebakaran Australia, 1 Miliar Hewan Diperkirakan Mati Dilumat Api

Operasi Rock Wallaby

Dalam sebuah misi yang dinamai Operasi Wallaby, staf taman nasional menggunakan helikopter untuk mengangkut ribuan kilo wortel dan ubi jalar.

Makanan tersebut disebarkan untuk walabi batu berekor yang kelaparan akibat kebakaran hutan di daerah terpencil di negara bagian New South Wales.

"Penyediaan makanan tambahan adalah salah satu strategi utama yang kami gunakan untuk mempromosikan kelangsungan hidup dan pemulihan spesies yang terancam punah seperti walabi batu berekor," kata Menteri Lingkungan New South Wales Matt Kean, dilansir dari CNN.

"Para walabi biasanya bisa menyelamatkan diri ketika kebakaran, tetapi kemudian dibiarkan terlantar dengan makanan alami yang terbatas," sambungnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi