Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tagar #BCSMelawan Trending, Tanda Suporter Mulai Peduli Kebijakan Klub

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Youtube
Salah satu aksi Brigata Curva Sud (BCS) saat mendukung PSS Sleman di Stadion Maguwuharjo, Sleman.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Salah satu kelompok suporter PSS Sleman, Brigata Curva Sud (BCS) merasa kecewa terhadap beberapa kebijakan yang dilakukan oleh PT PSS.

Hal itu mereka tunjukkan dengan menggaungkan tagar #BCSMelawan di media sosial Twitter.

Tercatat, sedari malam kemarin Rabu (15/1/2020) hingga siang hari ini Kamis (16/1/2020), tagar tersebut masih memuncaki trending topik di Twitter.

Saat dikonfirmasi, pentolan BCS, Jaguar Tominangi membenarkan hal tersebut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ia mengatakan, salah satu penyebabnya yakni karena digantinya pelatih PSS Sleman yang awalnya dipegang Seto Nurdiantoro.

"Kami tidak mengerti atas dasar penggantian Seto dengan pelatih baru. Selama ini Seto menunjukkan prestasi," kata Janggo, sapaanya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (16/1/2020).

Baca juga: Lepas Seto, PSS Tunjuk Mantan Asisten Luis Milla Jadi Pelatih Kepala

Selain itu, kata Janggo, viralnya tagar ini juga sebagai bentuk protes BCS yang mengingatkan delapan tuntutan pada musim lalu yang belum dipenuhi. Salah satunya mengenai publikasi di situs resmi klub. 

"Kami menginginkan terkait publikasi klub itu melalui media klub. Kejadian kemarin justru tidak dilakukan," terangnya.

Seperti diketahui, pengumuman mengenai perkenalan pelatih baru PSS Eduardo Perez, Rabu (15/01/2020) justru tidak diberitakan oleh situs resmi dan akun media sosial klub. 

Peduli dan kritis

Dihubungi terpisah, pengamat sepak bola Weshley Hutagalung mengatakan bahwa munculnya tagar #BCSMelawan karena BCS melihat ada perubahan nyata dari cara bermain dan mereka melihat harapan.

"Harapan itu adalah salah satu kekuatan manusia. Jadi ketika mereka melihat ada harapan namun kemudian harapan itu lenyap tanpa mendapatkan kejelasan. Pasti muncul reaksi," kata Weshley.

Namun, imbuhnya, manajemen PSS Sleman pasti memiliki alasan tersendiri terkait digantinya pelatih lawas mereka.

Wehley menjelaskan, mungkin saja manajemen melihat adanya potensi tinggi yang dilihat dengan menghadirkan pelatih baru.

Ketika disinggung mengapa suporter saat ini mulai memperhatikan pemilihan staf atau pelatih di suatu tim, ia menjawab karena dua hal.

"Ada 2 sisi. Pertama tanda cinta dan menyatu dengan klub. Sementara yang kedua yakni ingin ikut mengelola tim dengan kekuatan suara yang mereka miliki," tutupnya.

Baca juga: Viral Tagar #BCSMelawan, Ini Pesan Seto untuk Suporter dan Pemain PSS Sleman

Sementara itu, Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang juga intens dengan isu sepakbola lokal Fajar Junaedi ikut mengamati kondisi itu.

Menurut Fajar, aksi yang dilakukan suporter PSS adalah wujud kepedulian fans terhadap klub yang jadi pujaanya.   

"Hal ini menunjukan adanya peningkatan literasi sepak bola di kalangan suporter sepakbola. Alih-alih membabi buta dukung manajemen klub, suporter kritis terhadap kebijakan manajemen klub," kata dia. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi