Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Google Berencana Hapus Web Cookie, Apa Dampaknya?

Baca di App
Lihat Foto
Google
Tampilan baru Google Chrome di versi 69
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Google membuat kebijakan privasi baru yang akan membatasi penggunaan alat digital pihak ketiga atau yang dikenal sebagai cookie.

Cookie melacak aktivitas internet pengguna dan memungkinkan penerbit digital menargetkan iklan.

Apa itu Cookie?

Dilansir BBC (15/01/2020), cookie adalah alat digital yang melacak aktivitas internet seseorang.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivitas itu diwujudkan dalam data yang disimpan oleh browser web seperti Google Chrome dan Apple Safari saat pengguna menjelajahi internet.

Mereka mencatat informasi seperti situs web apa yang telah dikunjungi, barang-barang yang telah ditambahkan ke keranjang belanja digital, atau informasi yang telah diisi ke dalam formulir digital, seperti nama dan kata sandi.

Cookie telah digunakan browser web selama lebih dari dua dekade.

Tetapi pelanggaran data skala besar baru-baru ini telah menimbulkan kekhawatiran tentang berapa banyak data yang ada di luar sana dan kepada siapa tersedia.

Dikutip dari CNN (16/01/2020), Google mengontrol cara orang-orang di seluruh dunia berselancar di internet. Chrome menjadi browser yang menyumbang lebih dari setengah pasar global.

Tapi Google berencana untuk menyingkirkan cara perusahaan dan pengiklan melacak jutaan pengguna Chrome.

Baca juga: Per Maret 2020, Google Tak Lagi Jadi Mesin Pencari Utama Android

Melindungi privasi

Direktur teknik Chrome, Justin Schuh mengatakan perusahaannya bermaksud untuk menghapuskan dukungan untuk cookie pihak ketiga dalam waktu dua tahun.

Menyingkirkan cookie dinilai akan membuat privasi pengguna internet terlindungi.

Sebagian besar browser populer lainnya, termasuk Apple Safari dan Mozilla Firefox sudah memberlakukan pembatasan yang lebih ketat pada pelacakan internet.

"Vendor peramban lain tampaknya termotivasi untuk benar-benar membatasi pelacakan pihak ketiga karena meningkatnya frustrasi konsumen," kata Justin Brookman, direktur privasi konsumen dan kebijakan teknologi di Consumer Reports.

Justin melanjutkan, ada banyak iklan saat ini yang ditargetkan ulang berdasarkan kunjungan ke situs lain.

Menurut Justin, orang semakin sadar bahwa penjelajahan mereka dilacak di seluruh web.

Meski begitu Google belum menentukan dengan fitur apa sebagai mengganti cookie.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: CNN, BBC
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi