Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER TREN] Lowongan PT KAI untuk SMA/SMK | Tarif Ojek Online

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com
Laman Tren

KOMPAS.com - Berbagai pemberitaan yang hadir di laman Tren sepanjang Kamis (16/1/2020) kemarin mendapatkan perhatian pembaca.

Selain informasi terkait lowongan pekerjaan di PT KAI untuk lulusan SMA/SMK, penyakit EVALI akibat penggunaan rokok elektrik juga menyita perhatian publik.

Beberapa berita populer lainnya yakni terkait dengan buronan kasus korupsi yang pernah melarikan diri ke Singapura.

Selengkapnya, berikut berita populer di laman Tren sepanjang Kamis (16/1/2020) hingga Jumat (17/1/2020) pagi ini:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1. Lowongan Kerja PT KAI untuk SMA/SMK

PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) membuka kesempatan kerja bagi lulusan SLTA sederajat.

Setidaknya terdapat delapan formasi yang dibuka dalam rekrutmen kali ini, dengan lima tahapan seleksi, yaitu administrasi, kesehatan awal, psikologi, wawancara, dan kesehatan akhir.

Pendaftaran lowongan kerja berlangsung mulai Kamis (16/1/2020) hingga Minggu (19/1/2020).

Lebih lengkapnya, simak informasi berita berikut ini:

PT KAI Buka 8 Lowongan untuk Lulusan SMA dan SMK, Ini Info Lengkapnya

2. EVALI, Penyakit Paru Misterius akibat Rokok Elektrik

Seorang remaja berusia 15 tahun di Texas dilaporkan meninggal dunia lantaran cedera paru-paru akibat penggunaan rokok elektrik atau vape baru-baru ini.

Cedera paru akibat rokok elektrik ini, belakangan diketahui dengan sebutan EVALI (E-cigarette or Vaping Product Use Associated Lung Injury).

Melansir dari Yale Medicine, EVALI merupakan nama yang diberikan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) untuk penyakit paru-paru berbahaya yang diidentifikasi terkait dengan vaping.

Simak selengkapnya di berita berikut ini:

Mengenal EVALI, Penyakit Paru Misterius akibat Rokok Elektrik

3. Singapura, Surga bagi Koruptor Indonesia

Tersangka kasus dugaan suap terkait penetapan anggota DPR terpilih periode 2019-2024 Harun Masiku diketahui telah meninggalkan Indonesia pada Senin (6/1/2020).

Berdasarkan catatan Direktorat Jenderal Imigrasi Kemenkumham, Harun pergi ke Singapura pada tanggal tersebut.

Kaburnya Harun ke Singapura ini menambah catatan panjang para buron koruptor yang bersembunyi di negara yang berbatasan dengan Pulau Batam itu.

Beberapa nama lain yang tercatat pernah melarikan diri ke Singapura adalah Bambang Sutrisno, Andiran Kiki Ariawan, Muhammad Nazaruddin, Nunun Nurbaeti, Hartawan Aluwi dan masih banyak lagi.

Salah satu alasan Singapura sering jadi tujuan para buronan kasus korupsi Indonesia adalah perjanjian ekstradisi yang belum diratifikasi.

Simak informasi lengkapnya di berita berikut ini:

Termasuk Harun Masiku, Mengapa Singapura Jadi Tujuan Favorit Buronan

4. Daftar Buronan Korupsi yang Pernah Melarikan Diri ke Singapura

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Harun Masiku sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait penetapan anggota DPR terpilih periode 2019-2024 yang turut menyeret Komisioner KPU Wahyu Setiawan.

Namun hingga kini Harun masih buron. Berdasarkan catatan Direktorat Jenderal Imigrasi Kemenkumham, Harun telah meninggalkan Indonesia pada 6 Januari 2020 lalu dan menuju ke Singapura.

Kasus Harun Masiku memperpanjang daftar buronan kasus korupsi yang kabur ke Singapura.

Lebih lengkap terkait datfar buron kasus korupsi di Indonesia dapat disimak di berita berikut ini:

Daftar 23 Buronan Korupsi yang Pernah Melarikan ke Singapura

5. Tuntutan Penyesuaian Tarif Ojek Online

Ratusan pengemudi ojek online (ojol) yang tergabung dalam Kelompok Roda Dua (Garda) menggelar aksi demo di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (15/1/2020).

Dalam aksinya, mereka menuntut tiga hal kepada pemerintah.

Ketiga hal itu yakni penyesuaian tarif, payung hukum, dan permintaan penutupan pendaftaran calon pengemudi di kawasan padat, terutama di daerah Jawa dan Kalimantan.

Lantas, akankan muncul kenaikan tarif ojek online?

Simak informasinya di berita berikut:

Usai Demo di Istana, Akankan Tarif Ojek Online Naik?

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Editor: Sari Hardiyanto
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi