Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Tokoh Dunia Ini Diajak Bangun Ibu Kota Baru, Siapa Saja?

Baca di App
Lihat Foto
Humas Kemenko Maritim dan Investasi
Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan melakukan pertemuan dengan Putera Mahkota Uni Emirat Arab (UEA) Pangeran Mohammed bin Zayed bin Sultan Al Nahyan di Abu Dhabi, Senin (16/12/2019).
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Tiga tokoh dunia akan menjadi dewan pengarah pembangunan ibu kota Indonesia yang baru di Kalimantan TImur.

Dilansir dari Antara, Rabu (15/01/2020), hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Ketiga tokoh tersebut adalah Sheikh Mohamed bin Zayed, Sheikh Mohamed bin Zayed, Masayoshi Son, dan Tony Blair.

Peran mereka adalah memberikan masukan dan nasihat, mempromosikan Indonesia, serta membangun kepercayaan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penunjukan ketiga tokoh itu bagian dari upaya membangun kepercayaan investor global.

Siapa sebenarnya ketiga tokoh dunia yang ditunjuk?

Baca juga: Sosok di Balik Konsep Ibu Kota Negara Nagara Rimba Nusa

Syekh Mohamed bin Zayed

Syekh Mohamed bin Zayed merupakan Putra Mahkota Abu Dhabi. Dilansir dari Kompas.com (21/08/2019), nama lengkapnya adalah Syekh Mohamed bin Zayed al Nahyan.

Selain putra mahkota, dia juga merupakan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arab.

Sebelumnya dia pernah memegang sejumlah posisi di kemiliteran, mulai dari Officer in the Amiri Guard atau pasukan keamanan elit UEA, serta menjadi pilot di Angkatan Udara UEA.

Sebagai pangeran dia juga memiliki minat khusus terhadap pendidikan. Dia telah menjalin kemitraan dengan lembaga-lembaga pendidikan kelas dunia.

Perannya di pemerintahan juga tak kalah hebat. Syekh Mohamed mendirikan Kementerian Toleransi pada 2018.

Pada 2019 Syekh Mohamed datang ke Indonesia dan bertemu Jokowi. Pertemuannya tersebut sempat ramai dibicarakan.

Syekh Mohamed berjanji akan menghadiahi Jokowi sebuah masjid untuk dibangun di Solo. Desain serta anggaran sepenuhnya ditanggung Pangeran Abu Dhabi itu.

Baca juga: Natuna, Menteri Inggris dan Pandangan Ahli Geopolitik Jepang...

Masayoshi Son

Masayoshi Son merupakan CEO Softbank, distributor PC software.

Harian Kompas (12/08/1999) menyebutkan namanya identik dengan bisnis melalui internet di Jepang. Son, Mr. internet Jepang sebutannya.

Di saat bisnis internet belum ramai di Jepang, bisnis dunia mayanya sudah tergolong luar biasa. Namanya bahkan ditulis di Majalah Forbes.

Melalui Sofbank, perusahaan publik di mana dia memiliki saham mayoritas, Son sudah menumpuk saham di berbagai perusahan di internet.

Di Yahoo Japan pada 1999, dia mengantungi 51 persen saham. Belum lagi di perusahaan-perusahaan lainnya.

Total modalnya kala itu besarnya mencapai 14 miliar dollar AS.

Kekayaan pribadinya di 3 perusahaan publik Jepang (Sofbank, Yahoo Japan, dan Pasano Sofbank) sudah bernilai 2 miliar dollar AS.

Baca juga: INFOGRAFIK: Reynhard Sinaga, Predator Seks Terbesar dalam Sejarah Inggris

Tony Blair

Anthony Charles Lynton Blair, nama lengkapnya, merupakan mantan Perdana Menteri Inggris. Dia menjadi perdana menteri pada usia 44 tahun. 

Dikutip dari Harian Kompas (27/10/2015) Blair disebut-sebut menjadi perdana menteri termuda di Inggris sejak 1812.

Tak hanya itu, dia juga perdana menteri terlama kedua dari Partai Buruh yang menjabat terus-menerus dalam lebih dari 150 tahun terakhir. Ia menjabat perdana menteri Sejak 2 Mei 1997 hingga 27 Juni 2007

Seperti banyak pendahulunya, masa jabatan Blair diwarnai kontroversi. Bahkan Blair dituduh melakukan kejahatan perang.

Bersama Goerge W. Bush, Presiden Amerika Serikat, Blair dianggap sebagai orang yang paling bertanggungjawab atas perang Irak (2003) yang berujung pada tumbangnya pemerintahan Presiden Saddam Hussein.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi