KOMPAS.com - Erupsi kecil terlihat di Gunung Semeru pada Jumat (17/1/2020). Kejadian erupsi Gunung Semeru tersebut juga tersebar di media sosial.
Erupsi terpantau pada pagi hari pukul 05.53 dengan kepulan abu yang terlihat keluar dari kawah di puncak Gunung Semeru.
Dilaporkan dalam erupsi tersebut kepulan abu membumbung hingga 400 meter.
Saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (17/1/2020), Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kasbani, membenarkan kejadian tersebut.
"Betul," jawabnya.
Menurut Kasbani, saat ini kondisi gunung setinggi 3.676 mdpl itu masih berada di status Waspada. Oleh karena itu, kejadian erupsi-erupsi kecil bisa saja sering terjadi.
"Gunung Semeru saat ini berada di status Waspada (level 2). Erupsi-erupsi kecil sering terjadi. Namun, ancaman bahayanya masih di sekitar puncak saja," ungkap Kasbani.
Saat ditanya terkait kemungkinan peningkatan aktivitas dari erupsi-erupsi kecil yang terlihat, Kasbani menyatakan belum adanya indikasi peningkatan status.
"Jadi, masih tetap di level 2. Masyarakat diharap masih tenang, yang penting tidak masuk ke dalam radius bahaya," ujarnya.
Baca juga: Rawan Longsor, Gunung Semeru Tetap Ditutup Selama Libur Tahun Baru
Sementara, berdasarkan keterangan laporan aktivitas gunungapi yang diterima Kompas.com (17/1/2020), pada periode pengamatan tanggal 16 Januari 2020 di Gunung Semeru, cuaca dilaporkan cerah, berawan, dan mendung.
Suhu udara yang terpantau berkisar antara 22 derajat celsius hingga 29 derajat celsius.
Secara visual, gunung jelas hingga kabut 0-II. Kemudian, asap kawah dilaporkan nihil.
Dalam periode pengamatan tersebut, teramati satu kali letusan warna asap putih kelabu, tinggi 400 meter arah utara.
Rekomendasi
Melalui laporan tersebut, juga disampaikan beberapa rekomendasi.
"Masyarakat tidak melakukan aktivitas di dalam radius 1 km dan wilayah sejauh 4 km di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif," tulis petugas pengamatan Gunung Semeru Yadi Yuliandi dalam laporan yang diterima Kompas.com (17/1/2020).
Melalui keterangannya, rekomendasi juga diberikan untuk mewaspadai gugurnya kubah lava di kawah Jongring Seloko.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.