Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gebrakan yang Dilakukan Helmy Yahya sejak Jadi Dirut TVRI

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Tri Susanto Setiawan
Helmy Yahya di Gedung TVRI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2018).
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Helmy Yahya dikabarkan diberhentikan dari jabatan Direktur Utama (dirut) TVRI oleh Dewan Pengawas.

Dilansir dari Antara (17/01/2020), kabar tersebut dibenarkan oleh anggota komisi I DPR Farhan ketika dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

Helmy Yahya mulai menjabat sebagai dirut sejak akhir 2017. Saat itu, Harian Kompas (19/12/2017), membuat wawancara dengan Helmy Yahya setelah Helmy dilantik.

Ketika ditanya perihal prioritasnya memimpin TVRI, Helmy menjawab dirinya bersama dewan pengawas akan meluncurkan tagline baru per 1 Januari 2018.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tagline itu 'Kami Kembali', yang artinya mengupayakan kembalinya masa kejayaan TVRI sebagai sumber informasi yang mendidik dan menghibur bagi pemirsa di Tanah Air.

"Kami akan hidupkan kembali program siaran yang relevan dengan kebutuhan masyarakat sekarang dengan tampilan lebih gaul," kata Helmy. 

Baca juga: Helmy Yahya dan Sejarah Panjang Pendirian TVRI...

Caranya antara lain menghidupkan kembali program acara Cepat Tepat dengan format santai tapi serius. Tujuannya agar anak-anak dapat mengembangkan daya ingat dengan cepat tanpa bergantung pada Google.

Selain itu program acara Dunia Dalam Berita ditempatkan pada prime time. Pihaknya juga akan menggali kekayaan seni budaya Nusantara, mencakup tari, lagu, dan kuliner.

Gebrakan Helmy Yahya

Kebijakan barunya mulai dari meluncurkan logo baru, reformasi internal, hingga membuat sejumlah program acara baru.

Optimisme membuat 'TVRI masih layak ditonton' tampak mulai berbuah. Tahun-tahun sebelumnya TVRI selalu berada di peringkat bawah pada audiens share versi Nielsen.

Saat berita tersebut ditulis, peringkat TVRI menurut survei Nielsen periode minggu ke-33 tahun 2019 meningkat. TVRI peringkat ke-12 dari 15 besar stasiun televisi.

Mengutip Harian Kompas (30/03/2019) TVRI meluncurkan logo baru pada 29 Maret 2019. Logo sebelumnya telah dipakai selama 12 tahun.

Baca juga: Anggota Komisi I DPR Benarkan Kabar Pemecatan Helmy Yahya di TVRI

Logo baru TVRI menggambarkan dunia dan bulatan kecil yang menggambarkan Indonesia. Logo baru itu menekankan budaya Indonesia adalah bagian dari dunia.

Selain memaksimalkan program unggulan TVRI, Helmy juga menghadirkan program baru. Program baru itu dihadirkan untuk menggaet pemirsa terutama dari kalangan remaja. 

Siaran langsung olahraga seperti sepak bola dan badminton terbukti membuat TVRI kembali dilirik lagi. 

Beberapa program baru yang digadang-gadang menyedot perhatian pemirsa di antaranya: 

  1. Sepak bola Liga Primer Inggris (English Premier League). Pasca pertandingan perdana Liga Inggris awal Agustus, audiens share TVRI meningkat.
  2. Penayangan 10 pertandingan bulu tangkis dunia yang digelar Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) dari Bassel, Swiss. Program ini juga menjadi unggulan TVRI yang bisa menyedot perhatian pemirsanya.
  3. Program pendidikan dan animasi pembelajaran Badanamu (untuk anak-anak) bekerja sama dengan PT Bada Rock Nusantara.
  4. Film-film dokumenter bekerja sama dengan Discovery Channel.
  5. Program komedi situasi Keluarga Medsos setiap Minggu.
  6. Bekerjasama dengan Museum Macan menggelar pameran seni Dunia dalam Berita mulai April 2019.

Baca juga: Perjalanan Karier Helmy Yahya dari MC hingga Dirut TVRI yang Kini Dinonaktifkan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi