Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Hoaks Krim Analgesik Digunakan untuk Bakar Lemak Wajah

Baca di App
Lihat Foto
Twitter: @tubirfess
Tangkapan layar Instagram Story yang menampilkan krim panas yang digunakan untuk membakar lemak di pipi.
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com - Sebuah unggahan berisi informasi terkait adanya krim analgesik yang digunakan untuk membakar lemak di wajah ramai di media sosial Twitter pada Rabu (15/1/2020).

Dalam twit juga dilengkapi dengan foto salah satu merek krim analgesik (obat untuk meredakan rasa nyeri tanpa mengakibatkan hilangnya kesadaran), Hot in Cream.

Pada foto yang merupakan tangkapan layar dari Instagram Story, terdapat narasi yang menyebut bahwa krim tersebut dapat membantu mengurangi lemak pada bagian pipi.

"Fungsi lain dari Hot in Cream yaitu membantuku mengurangi lemak di pipi dan bisa dipakai buat olahraga biar lemak luntur saking panasnya. Cobain deh malemnya dioles, paginya pipi agak dikit berkurang lemaknya serius, sedikit gila sih, tapi ngefek di aku," tulis pengunggah Instagram Story.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemudian, unggahan itu ramai di Twitter dengan narasi bahwa orang yang menggunakan krim analgesik untuk menghilangkan lemak di pipi memberikan ajakan yang tidak berdasarkan sumber terpercaya.

Sebab, ia menyarankan orang lain untuk menggunakan krim analgesik itu berdasarkan pengalaman pribadinya.

Baca juga: Hati-hati, Salah Konsumsi Obat Analgesik Berisiko Gagal Ginjal

Tidak mengurangi lemak di bawah kulit

Menanggapi adanya kabar tersebut, Staf Pengajar Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed)/RSUD Prof dr Margono Soekardjo, Ismiralda Oke Putranti menjelaskan, bahan yang terkandung dalam krim analgesik tersebut sama sekali tidak dapat mengurangi lemak.

"Tidak ada satu bahan di dalam Hot in Cream yang bersifat lipolysis yang dapat mengurangi lemak bawah kulit," ujar Oke saat dihubungi Kompas.com pada Jumat (17/1/2020).

Menurutnya, Hot in Cream berisi bahan-bahan yang sifatnya membuat sensasi hangat pada kulit, seperti menthol, minyak gandapura, minyak sereh, eucalyptus, dan lainnya.

Dengan bahan tersebut, diharapkan pembuluh darah pada area yang dirasa nyeri dapat melebar. Saat pembuluh darah melebar, terjadi proses penyembuhan di dalamnya. 

"Karena efek panas dan terjadi pembuluh darah melebar, otomatis juga akan terjadi pelepasan panas dan air melalui pori-pori kulit (transdermal water loss), sehingga kulit terlihat seolah-olah mengecil," terang dia.

Padahal, kejadian mengecilnya pori-pori itu bersifat sementara.

Terkait lemak di pipi, Oke menambahkan, lemak tersebut tetap ada di pipi, tidak akan berkurang sedikit pun.

Selain itu, ia menjelaskan bahwa penggunaan krim panas untuk membuat tirus wajah dan lainnya termasuk penyalahgunaan fungsi produk tersebut.

Baca juga: Mengenal Peran dan Ciri Zat Steroid pada Krim Pemutih, Apa Saja?

Krim penghancur lemak

Sementara itu, terkait membakar lemak di bagian tubuh, Oke mengungkapkan bahwa krim analgesik dengan krim penghancur lemak memiliki perbedaan.

"Kalau krim penghancur lemak, lemak ini sebagian dikeluarkan melalui keringat, sebagian besar akan dibawa ke ginjal dan dibuang melalui urin melalui pembuluh darah," ujar Oke.

Hal ini dapat dibuktikan dengan tes kertas minyak.

Ia menjelaskan, kulit yang dioleskan dengan krim analgesik atau krim penghancur lemak akan menghasilkan keringat yang dapat dites dengan kertas minyak.

Apabila terdapat minyak atau lemak (pada keringat) yang terbuang dibuktikan dengan adanya serapan lemak pada kertas.

Namun, jika keringat tidak terserap kertas minyak, maka tidak ada lemak yang dikeluarkan.

Atas kejadian ini, Oke mengimbau kepada masyarakat untuk tidak meniru penggunaan krim analgesik untuk meniruskan wajah.

"Hati-hati dengan penggunaan krim panas karena krim ini pasti akan menimbulkan reaksi iritasi terutama pada area kulit yang relatif tipis (wajah leher)," ujar Oke.

"Saran saya, karena memang bukan indikasinya untuk menghilangkan lemak, ya sebaiknya jangan dilakukan, apalagi di area sensitif jika tidak kuat panasnya," lanjut dia.

Baca juga: Cuaca Panas, Jangan Malas Pakai Krim Tabir Surya demi Kesehatan Kulit

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi