Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Misterius Baru Merebak di China, Diperkirakan Infeksi 1.700 Orang

Baca di App
Lihat Foto
bbc.co.uk
virus corona
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com – China tengah dihebohkan dengan kemunculan virus baru yang cukup misterius.

Melansir dari BBC, para ilmuwan Inggris memperkirakan jumlah orang yang terinfeksi mendekati 1.700 kasus. Jumlah tersebut lebih besar dari angka resmi yang dikonfirmasi yakni hanya berkisar 45 kasus.

Kemunculan virus yang awalnya di Kota Wuhan itu telah menyebabkan dua orang meninggal.

“Secara substansial, saya jauh lebih khawatir dibandingkan seminggu lalu,” kata Ilmuwan Wabah dan Penyakit Prof Neil Ferguson.

Ferguson merupakan peneliti yang tergabung dalam Pusat Analis Penyakit Menular Global MRC di Imperial College London.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pusat penelitian tersebut merupakan tempat penelitian yang kerap memberikan saran kepada badan-badan pemerintah Inggris termasuk WHO.

Beredarnya masalah virus misteius ini, Singapura dan Hongkong telah menyaring penumpang pesawat dari Wuhan. Bahkan AS pun melakukan hal serupa.

Baca juga: Virus Misterius China Belum Ada Pencegahannya, Ini Saran Dokter

Berpusat di Wuhan

Wabah virus tersebut berpusat di Kota Wuhan China Tengah. Namun terdapat pula dua kasus di Thailand dan satu di Jepang.

“Wuhan telah mengekspor tiga kasus ke negara lain dan itu menyiratkan akan ada lebih banyak kasus daripada yang telah dilaporkan,” kata Prof Ferguson.

Ia mengatakan, tak mungkin bisa mendapatkan angka pastinya. Namun, dengan pola wabah yang didasarkan pada virus, populasi lokal dan data penerbangan bisa memberikan gambaran jumlah orang terjangkit virus tersebut.

Perhitungan terperinci menunjukkan adanya 1.700 kasus.

Ferguson menyebut, terlalu dini untuk bersikap waspada. Akan tetapi ia jauh lebih khawatir dibandingkan seminggu lalu.

Namun Ferguson berpendapat orang-orang harus mulai mempertimbangkan kemungkinan penularan substansial dari manusia ke manusia secara lebih serius.

“ Saya rasa tidak mungkin, mengingat yang kita ketahui tentang virus corona, paparan hewan menjadi penyebab utama dari sejumlah infeksi pada manusia,” kata dia.

Sementara itu, pejabat China mengatakan penyebaran virus bukanlah dari orang ke orang.

Mereka mengatakan penyebaran itu melalui spesies hewan yang terinfeksi di pasar makanan laut dan kebun binatang di Wuhan.

Saat ini, Bandara Internasional Wuhan melayani populasi 19 juta orang tapi hanya 3.400 hari perjalanan internasional.

Baca juga: 2 Orang di China Meninggal akibat Virus Misterius Mirip SARS

Virus Corona

Sampel virus yang telah diselidiki adalah virus corona.

Corona virus sendiri saat ini hanya enam yang diketahui menginfeksi orang, namun dengan kasus baru ini kemungkinan akan menjadi tujuh.

Dalam dampak yang ringan, corona virus menyebabkan pilek tapi yang parah bisa menyebabkan Sindrom Pernafasan Akut (SARS).

Analis pada kode genetik virus baru ini menunjukkan virus yang tengah merebak lebih mirip dengan SARS dibanding virus corona lain.

SARS sendiri telah menewaskan 774 dari 8.098 orang pada wabah yang merebak tahun 2002.

Virus ini menyebabkan pneumonia pada beberapa pasien dan berakibat fatal pada dua diantaranya.

Direktur Badan Amal Penelitian Medis Wellcome, Dr. Jeremy Ferrar mengatakan, terdapat tingkat penularan virus ini dari orang ke orang.

"Kami mulai mendengar lebih banyak kasus di China dan negara-negara lain dan kemungkinan, seperti yang ditunjukkan oleh pemodelan ini, bahwa akan ada lebih banyak kasus, di sejumlah negara," kata dia. 

 Baca juga: Virus Mematikan Asal China Menyebar ke Negara Lain, Seberapa Perlu Kita Khawatir?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi