Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Perbedaan Diduga Suara Sirene Ambulans, Ini Faktanya

Baca di App
Lihat Foto
Twitter: @bintangbete
Tangkapan layar video penjelasan perbedaan diduga suara sirene ambulans beredar di media sosial Twitter pada Senin (20/1/2020).
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sebuah video berisi diduga pengemudi ambulans tengah menjajal beberapa macam suara sirene ambulans berdasarkan fungsinya viral di media sosial.

Pihak pengunggah, akun Twitter @bintangbete mengunggahnya pada Senin (20/1/2020).

"Nah ini nih, akhirnya tau juga macam-macam suara ambulan bulan bu. (ig kontributor Jakarta)," tulis akun @bintangbete dalam twitnya.

Dalam video berdurasi 31 detik itu, pengemudi secara bertahap membunyikan suara sirene ambulans.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebutkan, suara sirene ambulans memiliki makna dan fungsi tersendiri.

"Mengenali suara ambulan dengan fungsinya, kalau ini suara ambulan sedang membawa pasien tapi tidak darurat, ini ambulans sedang menjemput pasien, ini ambulans atau mobil jenazah sedang membawa jenazah, ini ambulans sedang membawa pasien gawat darurat," ujar pengemudi dalam video.

Hingga kini unggahan tersebut sudah di-retwit sebanyak 12.400 kali dan telah disukai sebanyak lebih dari 14.500 kali oleh pengguna Twitter lainnya.

Baca juga: Viral Pengawal Ambulans Ditilang Polisi, Bagaimana Aturannya?

Ternyata mobil jenazah

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, video tersebut ternyata menampilkan suara sirene dari mobil jenazah milik pasukan pemburu jenazah yang ada di bawah Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta, "Palang Hitam".

Salah satu anggota Palang Hitam, Ismet mengungkapkan bahwa ia yang telah merekam video itu disertai penjelasan terkait fungsi bunyi sirene yang berbeda-beda.

"Iya, itu video saya yang rekam di dalam mobil jenazah milik Palang Hitam," ujar Ismet saat dihubungi Kompas.com, Selasa (21/1/2020).

Ismet juga menjelaskan bahwa fungsi-fungsi dari suara sirene itu didapatkan dari informasi rekannya dan hasil browsing di internet.

"Fungsi tersebut saya tahu dari teman dan dari Google sama YouTube," ujar Ismet.

Namun, ia mengungkapkan bahwa penjelasan terkait fungsi suara sirene yang berbeda-beda sekadar untuk mengenalkan kepada masyarakat.

Baca juga: Viral Sepeda Motor Masuk Jalan Tol Jakarta-Cikampek

Empat suara sirene

Terkait narasi yang menyebutkan bahwa mobil yang diduga ambulans itu memiliki empat suara sirene dengan fungsi yang berbeda, bagaimana penjelasannya?

Diberitakan Kompas.com (21/1/2020), sebenarnya suara sirene memiliki empat jenis, yakni Wail, Yelp, Hi-Lo, dan Horn.

Empat jenis ini dibedakan berdasarkan kegunaannya.

Wail digunakan saat kendaraan berjalan di jalan lurus, Yelp saat berada di persimpangan, Hi-Lo digunakan sebagai kombinasi untuk mendapatkan perhatian lebih efektif, sementara Horn digunakan sebagai klakson untuk memberikan peringatan lebih jika suara lainnya tidak mendapat perhatian pengguna jalan lain.

Sementara itu, terkait penggunaan sirene ini dinilai tidak ada peraturan bakunya. Yang diperhatikan justru dari aspek warna rotator.

Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Fahri Siregar mengungkapkan bahwa aturan warna rotator tersaji dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkungan Jalan, Pasal 134.

Ia juga menjelaskan bahwa warna isyarat yang menjadi patokan ada pada Pasal 159.

Baca juga: Viral Video Polisi Kawal Ambulans di Yogyakarta, Ini Cerita Lengkapnya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi