Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Virus Corona, Masih Keluarga SARS dan MERS Sebabkan Pneumonia

Baca di App
Lihat Foto
dreamerb/Shutterstock
Ilustrasi virus flu
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Kasus pneumonia yang ditemukan di Wuhan, Hubei, China menyita perhatian dunia. Kasus ini diduga disebabkan oleh Virus Corona sebagai patogennya.

Dilansir dari situs resmi WHO, virus corona merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti MERS dan SARS.

Secara global, virus corona baru muncul secara berkala di berbagai daerah, termasuk SARS pada 2002 dan MERS pada 2012.

Sementara itu, berdasarkan informasi resmi di cdc.gov, virus corona biasa ditemukan pada banyak spesies hewan, termasuk unta dan kelelawar.

Namun, terkadang virus corona yang menginfeksi hewan dapat berevolusi dan membuat orang sakit, menjadi virus corona manusia yang baru, seperti 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV), SARS-CoV, dan MERS-CoV.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Flu

Virus corona yang dapat menginfeksi manusia seperti tipe 229E, NLL63, OC43, dan HKU1, biasanya menimbulkan penyakit saluran pernapasan bagian atas, dari ringan hingga sedang seperti flu biasa.

Penyakit biasanya hanya berlangsung singkat, disertai gejala hidung meler, sakit kepala, batuk, sakit tenggorokan, dan damam.

Virus corona pada manusia, terkadang dapat menyebabkan penyakit saluran pernapasan bawah, seperti pneumonia atau bronkitis.

Ini lebih sering terjadi pada orang dengan penyakit kardiopulmoner dan orang dengan sistem kekebalan lemah (bayi atau orang tua).

Baca juga: Segala Hal yang Perlu Anda Ketahui tentang Virus Corona

MERS dan SARS

Lebih lanjut, dua virus corona lainnya yakni MERS-CoV dan SARS-CoV.

MERS biasanya disertai gejala batuk, demam, dan sesak nafas yang sering berkembang menjadi pneunomia.

Sekitar 3 atau 4 dari 10 pasien yang dilaporkan dengan MERS dinyatakan meninggal dunia.

Kasus MERS terus terjadi, terutama di Semenanjung Arab.

Sementara itu, gejala SARS yang sering terjadi yaitu demam, kedinginan, dan sakit tubuh yang biasanya berkembang menjadi pneunomia.

Penyebaran

Virus corona manusia menyebar dari orang yang terinfeksi ke orang lain melalui berbagai cara, yaitu

  • Melalui udara dengan batuk dan bersin
  • Kontak pribadi, seperti menyentuh atau berjabat tangan
  • Menyentuh benda atau permukaan dengan virus di atasnya, kemudian menyentuh mulut, hidung, atau mata sebelum mencuci tangan
  • Kontaminasi tinja, namun ini jarang terjadi

Di Amerika Serikat, orang biasanya terinfeksi dengan virus corona manusia pada musim gugur dan musim dingin. Kendati begitu, manusia dapat terinfeksi kapan saja sepanjang tahun.

2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV)

Pada 9 Januari 2020, WHO melaporkan bahwa coronavirus (baru) yang baru diidentifikasi oleh otoritas Cina.

Virus ini dikaitkan dengan wabah pneumonia di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina.

Baca juga: Antisipasi Virus Corona, Batam Siagakan 11 Thermal Scanner di Pelabuhan dan Bandara

SARS-CoV

Coronavirus sindrom pernapasan akut (SARS-CoV) pertama kali ditemukan di Cina pada November 2002.

Ini menyebabkan wabah di seluruh dunia pada 2002-2003, dengan 774 kematian dari 8.098 kasus.

Kendati begitu, sejak 2004 belum ada laporan mengenai kasus infeksi SARS-CoV di seluruh dunia.

MERS-CoV

Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV) pertama kali dilaporkan di Arab Saudi pada 2012.

Penyakit ini menyerang orang-orang dari puluhan negara lain.

MERS terus dimonitor secara global untuk lebih memahami risiko virus ini, termasuk sumber, penyebaran, dan bagaimana infeksi dapat dicegah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi