Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Virus Corona, Berikut Wabah yang Pernah Gemparkan Dunia

Baca di App
Lihat Foto
bbc.co.uk
virus corona
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Wabah virus corona (coronavirus) tengah menjadi perhatian dunia. Bermula di kota Wuhan, China, virus jenis baru tersebut dikabarkan sudah terdeteksi hingga Amerika Serikat.

Virus ini diketahui mewabah di Wuhan sejak Desember 2019, kemudian pada awal Januari 2020, Organisasi Kesehatan Dunia WHO mengidentifikasi virus asal China tersebut sebagai novel coronavirus (2019-nCoV).

Dilansir dari CNN, otoritas kesehatan China menyebut virus itu bisa menular dari manusia ke manusia. Virus itu dapat menyebabkan pneumonia atau radang paru-paru.

Selain virus Corona, berikut beberapa virus yang sempat menggemparkan dunia:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1. Flu Burung

Dikutip dari Harian Kompas, 26 Januari 2004, wabah flu burung pertama kali ditemukan di Italia pada 1878.

Tetapi baru dikenali dalam wabah besar yang melanda peternakan ayam di Amerika Serikat (AS) pada 1924-1925. Saat itu flu burung masih menular di antara unggas dan belum terjadi penularan ke hewan lain.

Pada Maret 1997, flu burung dari subtipe H5N1 mulai menjangkiti peternakan ayam di Hongkong. Dua bulan kemudian, flu itu menular ke seorang anak laki-laki berusia tiga tahun. Saat itu obatnya belum ditemukan, sehingga anak tersebut meninggal.

Selanjutnya, 17 orang terjangkit virus yang sama di Hongkong pada Desember 1997. Lalu pemerintah mulai membinasakan 1,5 juta ayam.

Virus itu membuat 17 orang yang terjangkit flu burung menderita komplikasi berat, seperti pneumonia dan radang selaput otak. Lima di antaranya akhirnya meninggal sehingga total korban meninggal mencapai enam orang.

Pada Februari 2003, virus H5N1 (flu burung) kembali menyerang Hongkong dan menulari dua orang. Salah satu korban kemudian meninggal.

Virus H5N1 kemudian menjadi perhatian utama para ahli, karena dapat bermutasi dengan cepat.

Virus itu juga mampu berubah menjadi beberapa subtipe virus yang baru sehingga dapat menular ke spesies lain, termasuk manusia.

Diberitakan Harian Kompas, 25 Januari 2004, di Indonesia penyakit flu burung menyebabkan kematian 10 juta ayam petelur.

Penyakit tersebut mulai merebak sejak Oktober 2003. Kematian ayam petelur terjadi di Jawa Timur dan beberapa daerah di Indonesia.

Baca juga: INFOGRAFIK: Wabah Virus Corona dan Penyebarannya

2. Flu Babi

Dikutip dari Harian Kompas, 27 April 2009, kasus virus flu babi ditemukan di Meksiko, AS, Selandia Baru, Israel, dan Perancis. Lalu pada 26 April 2009, Asia memasuki siaga satu flu babi.

Beberapa langkah diambil pemerintah. Jepang memperketat pemeriksaan penumpang dari Meksiko yang turun di bandara internasional.

Petugas karantina juga giat membagikan masker penutup hidung dan mulut sekaligus memakai teknologi kamera pemindai panas tubuh terhadap para penumpang untuk memastikan adanya gejala-gejala flu atau demam.

Korea Selatan, China, dan Taiwan juga melakukan kebijakan yang sama.

Selain itu pemerintah Korea Selatan memberlakukan karantina untuk daging babi impor dari Meksiko dan AS.

Pemerintah Rusia bahkan melarang impor daging dari Meksiko, beberapa negara bagian AS, dan sembilan negara Amerika Latin.

Diberitakan Harian Kompas, 18 Juli 2009, Organisasi Kesehatan Dunia WHO menyatakan pandemi influenza A-H1N1 bergerak ke seluruh penjuru dunia dengan kecepatan luar biasa atau di luar perkiraan.

Flu babi juga masuk ke Indonesia melalui wisatawan yang pergi ke daerah-daerah terjangkit penyakit tersebut.

Baca juga: Mengenal Demam Babi Afrika dan Hog Cholera di Sumut

3. Cacar Monyet

Diberitakan Harian Kompas, 11 Mei 2019, Singapura pertama kali melaporkan kasus cacar monyet (monkeypox) pada 9 Mei 2019.

Penyakit itu dibawa seorang pria (38) dari Nigeria. Gejala yang dialami pria itu adalah demam, benjolan di kulit, nyeri otot, dan kedinginan.

Penyakit ini endemis di Afrika Tengah dan Barat. Setidaknya ada 23 orang yang melakukan kontak dengan pria itu. Mereka yang berada di Singapura akan dikarantina selama 21 hari.

Dikutip dari Harian Kompas ,16 Mei 2019, kasus cacar monyet pertama kali dilaporkan pada 1970 di Republik Demokratik Kongo.

Tahun 2003 kasus itu dilaporkan di Amerika Serikat akibat manusia kontak dengan "praire dog" atau hewan pengerat pemakan rumput yang terinfeksi tikus Afrika.

Virus disebut cacar monyet karena penularan dari monyet, tikus gambia, dan tupai.

Baca juga: Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan Saat Kena Cacar Air?

4. SARS

SARS atau severe acute respiratory syndrome merupakan sindrom pernapasan akut parah.

Dikutip dari Harian Kompas, 1 April 2003, penyebaran virus tersebut sempat memicu kepanikan di mana-mana.

Akibatnya, banyak orang membatalkan kunjungan ke negara-negara yang disebutkan terjangkit penyakit tersebut.

Beberapa daerah yang sudah terjangkit saat itu menurut catatan WHO adalah Beijing, Guangdong, Shanxi, dan Hongkong (Cina), Taipei (Taiwan), Hanoi (Vietnam), Toronto (Kanada), dan Singapura.

Dikutip dari Harian Kompas, 3 Januari 2004, kasus pertama SARS di dunia tercatat di Guangdong pada November 2002.

Penyakit mirip flu itu menewaskan 349 orang di daratan Cina dan sejumlah 774 orang di seluruh dunia. Lebih dari 8.000 orang terinfeksi.

Gejalan SARS dimulai dari demam, suhu badan mencapai 38 derajat Celsius, batuk-batuk kering, sesak napas, dan pernah kontak dengan penderita dari negara yang ada kasus SARS.

Baca juga: Mengenal Virus Corona, Masih Keluarga SARS dan MERS Sebabkan Pneumonia

5. Ebola

Virus ebola adalah parasit paling berbahaya dan bersifat menular. Jika tertular, maka 90 persen dipastikan akan membawa kematian.

Virus ini salah satu virus yang paling mematikan dan dapat membunuh korbannya dalam hitungan hari.

Ebola adalah salah satu dari beberapa virus penyebab demam berdarah. Gejala yang umum adalah ialah demam, diare, muntah, dan pendarahan.

Diberitakan Harian Kompas, 3 Juli 2014, virus ebola menyerang negara-negara di Afrika Barat. Mulai merebak sejak Januari 2014.

Namun WHO menyebutkan virus ebola pertama kali teridentifikasi pada 1976 di Republik Demokratik Kongo, kemudian Zaire.

Setelah 6 bulan berlalu dari Januari 2014, 500 orang dilaporkan tewas. Jumlah korban terus melonjak setelahnya.

Dikutip dari Harian Kompas, 15 Januari 2016, penyakit Ebola menewaskan lebih dari 11.000 orang di seluruh Afrika Barat setelah muncul di Guinea bagian selatan pada Desember 2013.

WHO pada 14 Januari 2016 mengumumkan wabah ebola yang melanda Afrika Barat selama dua tahun telah lewat. Hal ini setelah Liberia, negara terakhir yang terkena, dinyatakan bersih.

Baca juga: Mengenal Virus Ebola yang Diimpor Jepang untuk Olimpiade 2020

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Wabah Virus Corona

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi