Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Mengonsumsi Magical Mushroom atau Jamur Tahi Sapi: Merasa Jadi 'Debu' hingga Jadi 'Superman'

Baca di App
Lihat Foto
Fungipedia
Psilocybe semilanceata
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

 

KOMPAS.com – Sebuah utas mengenai kisah penggunaan magical mushroom, atau yang kerap disebut jamur ajaib serta sering disebut pula jamur tahi sapi ramai diperbincangkan netizen.

Unggahan tersebut salah satunya diposting oleh akun Twitter @ignaz005.

“Dapat dari fb” tulisnya sambil melampirkan beberapa tangkapan layar yang menunjukkan komentar-komentar beberapa netizen yang berasal dari beberapa media sosial yakni Instagram, Twitter dan Facebook.

Kisah-kisah tersebut menunjukkan pengguna mengalami halusinasi yang bermacam-macam.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai merasa menjadi Superman, penghapus Donald Bebek dan sebagainya.

Salah satu tangkapan layar yang dibagikan adalah menceritakan tentang saudaranya yang merasa menjadi debu:

“Sodara gue pernah mam mushroom terus dia nempel di tembok sambal nangis pas ditanya kenapa lagi jadi debu gabisa ngapa2in, jadi dia sedih,”

“Jadi inget temenku abis makan jamur ajaib itu nangis karna ngeliat kepalanya ilang, mana lucu banget teriaknya, “GIMANA INI KALAO AKU GABISA MASUK SURGA KARNA KEPALA ILANG” langsung aku toyor palanya, ‘ini apa bgst???’ eh dia makin kenceng nangisnya bilang dipukul tuyul,” tulis tangkapan layar lain.

Hingga kini postingan tersebut telah mendapat like dari lebih 28 ribu pengguna dan dibagikan ulang lebih dari 18 ribu kali.

Baca juga: BNN Waspadai Peredaran Magic Mushroom

Beberapa netizen yang mengomentari, menyebut kisah-kisah halusinasi tersebut lucu dan menghibur.

Serta terdapat beberapa netizen yang ikut berbagi kisah pengalaman serupa ada yang juga lucu, namun juga tak sedikit yang membagikan kisah bagaimana berbahayanya jamur ini.

“Temen gwe makan nih jamur Pas liat kali dia nyebur terus ga bisa renang, habis itu ditanyain kenapa jeburin diri ke kali katanya banyak duit di kali itu haha Terus besoknya dia nyoba lagi, koma selama 3 hari,” tulis @squidward10tak.

“Gua pernah ngerjain temen gua pake ni jamur tai sapi, efek nya dia mau bunuh emak nya gegara di sangka kuntilanak yg satu lagi mandi tengah malem karena katanya matahari nya di atas kepala padahal cuma lampu,” komentar @achink_bstrd

“Tetangga gw ada yg makan itu, trs dia terjun ke sumur. Untung gk mati heboh satu desa,” ujar akun @gagalsispek

Akun @hstyanafra juga ikut menceritakan kisah temannya yang sampai meninggal akibat magical mushrrom

“Buat Kaka-kaka atau adik-adik jgn pernah nyobain magic mushroom atau apalah sejenisnya ya, kejadian brpa tahun yg lalu tetangga gue yg saat itu msh duduk di bangku SMA lagi pesta mushroom sama beberapa temannya, 2 diantaranya meninggal dunia..” tulisnya.

Baca juga: Polisi Bekuk Penjual Narkoba Magic Mushroom Secara Online

Tanggapan BNN

Terkait hal tersebut Kompas.com menghubungi Sulistyo Pudjo selaku Karo Humas dan Protokol Badan Narkotika Nasional (BNN).

Sulistio mengingatkan jamur dengan nama ilmiah Psylosibine ini adalah termasuk Narkotika Golongan I.

“Berdasarkan Undang-undang nomor 35 tahun 2009 dimasukkan dalam golongan I Narkotika artinya penggunaan dilarang mengonsumsi dan bisa dipidana,” ujarnya dihubungi Kompas.com Kamis (23/01/2020).

Ia mengatakan jamur tahi sapi ini sama-sama narkotika golongan I yang setara dengan ganja ataupun morfin.

“Memperdagangkan, membawa, transfer atau menyimpan dalam jumlah besar dipidana. Kemudian kalau dia pakai, tertangkap bisa langsung dijerat hukum,” tuturnya.

Ia menegaskan walaupun jamur ini harganya murah tetapi pidana tidaklah terkait dengan mahal atau murahnya suatu harga.

Sulistyo menerangkan jamur ini sejak zaman dahulu sering digunakan untuk mencari ‘kesenangan’. Pengguna mengalami halusinasi seperti merasa terbang, merasa jadi mobil dan sebagainya.

“Orang pakai narkoba itu dia rugi sendiri. Jangka panjang menimbulkan ketergantungan. Jika berlebihan jadi adiksi, dan kalau berlebihan bisa mati,” terangnya.

Ia menjelaskan narkotika bisa mempengaruhi Susunan Saraf Pusat dan Saraf Keseimbangan.

“Kalau saraf pusat rusak nggak tahan, bisa mati,” jelas dia.

Baca juga: Konsumsi Mushroom, Mahasiswa Singapura Loncat dari Lantai 5 Hotel di Kuta

Menyebabkan kematian

Senada dengan Sulistyo, Heru Winarko selaku Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebut, jamur ini secara umum menimbulkan efek hipnotik sedative.

“Pemakai cenderung merasa sempoyongan, sambil tertawa-tertawa kecil. Bila over dosis dapat menyebabkan nadi menjadi lemah, tensi drop dan dapat berakhir dengan kematian,” tuturnya saat dihubungi Kompas.com Kamis (23/01/2020).

Beberapa pemberitaan Kompas.com juga pernah menuliskan tentang pengguna jamur ini. Pada (17/11/2012) pernah diberitakan tentang mahasiswa yang mabuk jamur.

Usai mengkonsumsi ia kemudian mengamuk, merusak berbagai barang dan memukul temannya.

Saat ia merusak kaca jendela, pecahan kaca digenggamnya membuat tangannya terus mengeluarkan darah.

Ia akhirnya tewas akibat kehilangan darah saat mengejar temannya dengan kondisi menggenggam kaca yang mengakibatkan darahnya terus menalir.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi