Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Pemuda di Kupang Dipukuli Secara Bertubi-tubi, Ini Penjelasannya

Baca di App
Lihat Foto
FACEBOOK/WONG KEC KANDAT
Tangkapan layar dari video viral mengenai pemuda yang dikeroyok di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan aksi pemukulan secara bertubi-tubi yang dialami seorang pemuda viral di media sosial Facebook pada Kamis (24/1/2020).

Unggahan tersebut dibagikan oleh pemilik akun Facebook Wong Kec Kandat.

Hingga saat ini Jumat (24/1/2020) pukul 12.00 WIB, unggahan tersebut telah disukai lebih dari 600 kali, dikomentari lebih dari 1.000 kali dan dibagikan lebih dari 900 kali.

Dalam unggahannya, akun Faceboom Wong Kec Kandat menuliskan "LOLOSKAN MIND
#PENGANIAYAAN
#NTT
Ini adalah salah satu bukti kuat dimana didalam video seorang pemuda yg di pukuli hingga bertubi tubi karna hal sepele korban di suruh untuk belikan rokok oleh pelaku bertopi merah. karena korban dlam keadaan sakit sebenarnya.atas tolakan korban pelaku merasa marah dan naik pitam hingga memukuli korban dengan cara bar bar.pdhl korban itu pemuda yg terkenal pendiam di kampung nya.
Kejadian ini terjadi di kampun TTS NUSA TENGGARA TIMUR. BANTU VIRALKAN SUPAYA PELAKU SEGERA MEMPERTANGGUNG JAWABKAN PERBUATAN NYA. VIDEO BY PEMUDA KAMPUNG TTS NUSA TENGGARA TIMUR".

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Viral Petugas Jasa Marga Tahan STNK Pengemudi Mobil karena Saldo e-Toll Tak Cukup

Konfirmasi Kompas.com

Guna mengetahui kebenaran informasi tersebut, Kompas.com menghubungi Kepala Bidang Humas Polda NTT AKBP Yohanes Bangun.

Saat dikonfirmasi, ia membenarkan mengenai adanya informasi pemukulan tersebut.

Yohanes mengatakan, kejadian pemukulan tersebut terjadi pada Kamis (9/1/2020) sekitar pukul 05.30 WITA.

"Korban yang dipukul bernama Muhamad Hasan. Sedangkan pelaku berjumlah tiga orang yakni AH, RR, dan DK," jelasnya kepada Kompas.com, Jumat (24/1/2020).

Kronologi

Kejadian tersebut bermula ketika AH dan RR pulang dari sebuah acara. Secara tak sengaja, mereka melintasi rumah rekannya berinisial DK.

Waktu itu mereka kaget lantaran melihat Hasan keluar dari rumah DK.

Mengetahui hal tersebut, RR dan AH langsung berhenti dan mencoba menghampiri korban.

Namun Hasan justru hendak melarikan diri ketika melihat kedua pelaku (RR dan AH). Mendengar adanya keramaian, DK pun keluar dari rumahnya.

"Saat itu juga kedua pelaku langsung memegang tangan korban dan mencoba untuk menginterogasi korban," jelasnya.

Baca juga: Viral Satu Keluarga Diusir Saat Berteduh di Pos Polisi, Ini Penjelasan Kepolisian

Pada saat korban diinterogasi oleh pelaku, korban selalu tidak konsisten dengan jawabannya.

Sebagai contoh yakni saat ditanya nama pemilik rumah, korban juga kebingungan.

"Kuat dugaan dari para pelaku, bahwa korban mau melakukan pencurian di rumah pelaku DK," ungkapnya.

Kemudian, korban dikeroyok oleh para pelaku dan saat itu salah satu warga yang bernama Kevin merekam kejadian pengeroyokan dengan ponsel pribadinya.

Melarikan diri

Sewaktu kejadian, salah satu pelaku lantas berinisiatif memanggil Ketua RT dan meneruskan informasi tersebut ke Babinkamtibmas Kelurahan Fontein.

"Namun saat Babinkamtibmas hendak menuju ke TKP, korban sudah terlanjur melarikan diri dan hingga saat ini korban belum ditemukan," ungkap Yohanes.

Usai kejadian, seluruh pelaku imbuhnya sempat dibawa ke Polres Kupang untuk dimintai keterangan. Namun korban (Hasan) hingga kini malah belum diketahui keberadaannya.

"Kita masih mencari korban untuk melapor, dan akan kita tindak lanjuti. Tidak bisa hanya berdasarkan video saja," tutupnya.

Baca juga: Viral Megathrust Sulawesi Sebabkan Gempa dan Tsunami Besar, Ini Penjelasannya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi