Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Shanghai Disneyland Ditutup Akibat Merebaknya Virus Corona

Baca di App
Lihat Foto
Disneyparks.disney.go.com
Toy Story Land yang ada di Shanghai Disneyland.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Shanghai Disney Resort dari Walt Disney Go akan ditutup mulai Sabtu (25/1/2020) untuk mencegah penyebaran virus corona.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh operator taman hiburan tersebut, dilansir dari Reuters (24/1/2020).

Saat ini, China tengah memasuki liburan Tahun Baru Imlek selama tujuh hari, periode ketika taman Diseny Shanghai dipenuhi turis.

Tahun lalu, Shanghai Disney harus menutup penjualan tiket karena telah dipenuhi sesak oleh pengunjung.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Menanggapi pencegahan dan pengendalian wabah penyakit serta memastikan kesehatan dan keselamatan tamu, Shanghai Disney Resort sementara menutup Shanghai Disneyland, Disneytown," tulis Disneyland dalam situs resminya.

"Kami akan terus memantau situasi dengan hati-hati dan mengumumkan tanggal pembukaan kembali," sambungnya.

Baca juga: Imlek di Amerika, Beragam Acara di Disneyland Resort dan Universal Studios Hollywood

Disney mengatakan akan mengembalikan tiket untuk ke Shanghai Disneyland atau layanan taman lainnya.

Belum diketahui dampak finansial akibat penutupan taman yang dibuka di China pada pertengahan 2016 dengan biaya 5,5 juta dollar AS pada Juni 2016 itu.

Harga tiket masuk Shanghai Disneyland sebesar 56 dollar AS dan naik menjadi 76 dollar AS ketika musim liburan.

Biaya itu belum termasuk jika pengunjung ingin menonton pertunjukan seperti pementasan atau orkestra seperti drama Mandarin Liong King. 

Shanghai Disney memberi perubahan besar di seluruh resortnya sejak awal bulan ini untuk merayakan tahun Tikus selama empat minggu yang berakhir pada 9 Februari 2020.

Perayaan tahun Tikus dimeriahkan oleh karakter ikonik, yaitu Mickey Mouse dan Minnie Mouse dengan target wisata kelas menengah China dan wisatawan domestik.

Penutupan Shanghai Disney tersebut akan berdampak besar pada bidang bisnis.

China sendiri telah melarang penduduknya untuk berkumpul di tempat-tempat ramai.

Tak hanya itu, mereka juga telah meningkatkan langkah-langkah pengendalian virus dengan menghentikan transportasi massal di 10 kota, penutupan kuil dan pembangunan cepat rumah sakit baru untuk merawat pasien yang terinfeksi.

Baca juga: Melihat Disneyland di Berbagai Negara sejak Dibuka Pertama Kali 17 Juli 1955...

Uniqlo di Wuhan tutup

Fast Retailing Co Ltd Jepang, hari ini (24/1/2020) juga telah menutup sementara 17 toko Uniqlo di Wuhan.

Bagi Jepang, China merupakan pasar pertumbuhan utama bagi perusahaan yang menghadapi rendahnya minatnya belanja di Negeri Matahari Terbit itu.

Seperti diketahui, virus corona yang pertama kali terdeteksi di Wuhan pada 31 Desember 2019 itu kini telah menginfeksi lebih dari 800 orang dan merenggut 28 nyawa.

Akibatnya, banyak bisnis seperti penerbangan dan agen perjalanan berada dalam siaga tinggi karena khawatir infeksi dapat meningkat selama Tahun Baru Imlek.

Wabah itu juga mengakibatkan penundaan pemutaran tujuh film China yang rencananya akan tayang perdana selama liburan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi