Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duka Wuhan, Memulai Tahun Tikus dengan Diisolasi hingga Berebut Makanan

Baca di App
Lihat Foto
REUTERS/CARLOS JASSO
Raphael Hidalgo dan temannya mengenakan masker operasi sebagai langkah pencegahan akan merebaknya virus corona di China, ketika mereka tengah menunggu rekan yang mendarat dari penerbangan di Miami di Bandara Internasional Benito Juarez, Meksiko, pada 24 Januari 2020.
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani


KOMPAS.com – China memasuki tahun baru pada hari Sabtu (25/1/2020).

Negara ini mengawali tahun yang mereka sebut dengan tahun tikus logam di tengah ancaman virus corona yang mematikan.

Tahun tikus logam dalam cerita rakyat itu melambangkan kekayaan dan surplus.

Namun kondisi itu jauh dari suasana hati warga Kota Wuhan di Provinsi Hubei, China Tengah.
Pasalnya, Kota Wuhan yang diduga sebagai pusat penyebaran virus, diisolasi guna mencegah penyebaran virus semakin parah.

Melansir dari South China Morning Post, kondisi ini mengakibatkan para penduduk harus menghadapi keprihatinan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai dari tahun baru imlek yang biasanya disambut dengan pesta tradisional yang meriah harus dibatalkan.

Hingga keprihatinan lain seperti kurangnya makanan dan persediaan medis.

Lantas seperti apa kondisi Kota Wuhan saat tahun baru Imlek?

Persedian makanan dan obat-obatan 

Pada Kamis (23/1/2020), Gubernur Hubei, Wang Xiaodong menyampaikan kepada media bahwa pasokan makanan ke Wuhan mencukupi.

Ia mengatakan kota tersebut memiliki persediaan 5 juta kilogram beras, 4 juta kilogram minyak goreng dan lebih dari 10.000 ton daging.

Ia juga mengatakan, makanan dari provinsi terdekat seperti Yunnan dan Hainan sedang dikirim secara teratur.

Namun, warga Wuhan mengatakan, mereka menimbun makanan sendiri untuk bertahan hidup dan saat ini banyak supermarket kehabisan persediaan. 

Mereka merasa kesal dengan manajemen darurat yang dilakukan pejabat setempat.

“Saya tidak melihat pernyataan gubernur, tetapi semua supermarket yang saya kunjungi kosong. Para karyawan mengatakan bahwa mungkin besok atau lusa akan ada pengiriman, tetapi tidak ada yang bisa memastikan, ”kata Li Xiaoshan, seorang warga Wuhan

Dirinya juga mencertitakan kondisi jalan-jalan di Kota Wuhan yang sepi.

“Saya membeli apa yang saya bisa. Kota ini seperti Chernobyl (kota mati di Rusia karena ledakan nuklir, red), ”kata dia.

“Lalu lintas di kota diblokir, dan kerabat kami tidak dapat pergi ke rumah sakit untuk perawatan. Kami benar-benar cemas.” ujar dia.

Baca juga: Waspada! 10 Negara Ini Konfirmasi Telah Terjangkit Virus Corona

Mo Gu, warga Wuhan yang istrinya bekerja di rumah sakit setempat menyebutkan,  saat ini persediaan medis yang ada sangat terbatas.

Menurutnya, persediaan masker wajah di rumah sakit tersebut selama berhari-hari tidak mencukupi. 

"Setiap dokter hanya diberikan dua masker bedah yang harus mereka gunakan selama beberapa hari. Apakah Anda pikir tidak apa-apa?” kata dia.

"Pemerintah tidak tahu apa yang dilakukannya, dan mereka masih pergi ke TV untuk menyombongkan diri ketika staf medis garis depan bahkan tidak memiliki pakaian ganti pelindung," lanjut dia.

Mo mengatakan, beberapa staf medis yang berbicara kepada media terkait situasi lapangan akan dilacak oleh polisi dan diperingatkan untuk diam.

 

Wakil Direktur Provinsi Hubei, Liu Dongru selama pers konferensi di Wuhan mengatakan pihak berwenang telah bekerja dengan cepat untuk merawat orang yang sakit.

Liu mengatakan penyebab tingginya pasien di klinik lantaran musim ini adalah puncak musim flu serta beredarnya informasi palsu terkait virus corona yang menyebabkan pasien datang karena panik.

Baca juga: Lantaran Virus Corona, 15 Mahasiswa Aceh Terisolasi di Wuhan China

Pertunjukan puisi tentang virus di Wuhan 

Di tengah kondisi yang memprihatinkan, China akan menayangkan siaran tentang malam tahun baru Imlek di CCTV (China Central Television) pada Jumat (24/1/2020) malam. Acara tersebut diklaim ditonton lebih dari 1 miliar pemirsa.

Salah satu acara dalam siaran tersebut adalah pertunjukan puisi tentang virus di Wuhan. Tetapi, acara tersebut menuai kritik karena dipandang tidak sesuai.

“Apa yang sedang dilakukan CCTV? Apa gunanya membaca puisi? Bukankah mereka harus menggali lebih dalam tentang apa yang terjadi di Wuhan yang menyebabkan situasi ini ?, ”kata Chen Xue, seorang penduduk Wuhan.

Hemat persediaan makanan 

Di tengah perayaan tahun baru Imlek, warga Wuhan harus menghemat persediaan makanan. 

Seorang penduduk Wuhan, Chen Xue menceritakan, di tengah kondisi isolasi ini dirinya menghadapi malam tahun baru dengan hanya menggoreng telur. 

Chen mengatakan anaknya saat ini tengah menderita pilek. Namun ia tak berani membawa anaknya ke rumah sakit lantaran takut tertular.

“Semua orang di lingkungan ini menghadapi masalah yang sama, jika seseorang jatuh sakit, kami tidak berani membawa mereka ke rumah sakit. Kami takut mereka akan terinfeksi,” katanya.

“Jika saya mendengar seseorang tanpa makanan yang cukup, saya menjatuhkannya di luar pintu mereka. Tidak ada yang berani bertatap muka," ceritanya lagi.

Sejak Kamis (23/1/2020) pukul 10 pagi, isolasi di Kota Wuhan dimulai. Isolasi dilakukan dengan penututupan akses penerbangan, kereta api dan transportasi dari dan ke kota Wuhan.

Namun sekarang bukan hanya Wuhan, tetapi isolasi meluas ke 11 kota dan kabupaten di Provinsi Hubei, China. 

 Baca juga: Apakah Virus Corona China Berasal dari Kelelawar dan Ular?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi