Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pabrik di Houston Meledak, Dua Pekerja Dikabarkan Meninggal Dunia

Baca di App
Lihat Foto
NBC via KPRC
Sebuah ledakan di pabrik yang berada di Houston, Texas, Amerika Serikat pada Jumat (24/1/2020) pukul 4.15 pagi waktu setempat.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sebuah ledakan terjadi di sebuah pabrik di Houston, Texas Amerika Serikat pada Jumat (24/1/2020) pagi waktu setempat.

Akibat kejadian tersebut, dua orang dikabarkan meninggal dunia dan setidaknya 20 lainnya mengalami luka-luka.

Dikutip dari NBC News, beberapa warga mengatakan mereka merasakan ledakan hingga kota sebelah.

Ledakan itu, pertama kali dilaporkan sekitar jam 4.15 pagi, menghancurkan puing-puing sejauh setengah mil dan merusak rumah-rumah di dekatnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Houston, Sylvester Turner mengungkapkan, ledakan itu terjadi di pabrik Watson Grinding and Manufacturing, yang telah ada di Houston sejak 1972.

"Kami percaya dua karyawan kehilangan nyawa sebagai akibat dari ledakan ini," katanya sewaktu konferensi pers, Jumat (24/1/2020) malam.

Baca juga: Iran, Amerika Serikat, dan Potensi Perang Dunia Ketiga...

Korban Jiwa

Turner menjelaskan, akibat kejadian tersebut Departemen Pemadam Kebakaran Houston mengirim dua korban luka ke Rumah Sakit. Sementara 18 lainnya diketahui juga dilarikan ke Rumah Sakit dengan cedera yang tidak mengancam jiwa.

Kepala petugas pemadam kebakaran Samuel Pena menjelaskan, korban tewas bernama Frank Flores dan Gerardo Castorena.

Selain itu, pihak pabrik juga telah mengeluarkan pernyataan resmi berkaitan dengan kejadian ini.

"Kami sedih dengan kematian tragis rekan kerja kami, dan simpati kami yang terdalam bersama keluarga mereka atas kerugian besar mereka," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan melalui pengacaranya Jumat malam.

Pihak pabrik juga akan bekerja sama dengan semua instansi terkait untuk menyelidiki ledakan itu.

Menurut The Associated Press, pabrik tersebut membuat katup dan menyediakan lapisan semprotan termal untuk peralatan di berbagai industri.

Baca juga: Mengenal Beberapa Pangkalan Tentara Amerika Serikat yang Dirudal Iran

Lepaskan propilena kimia

Pihak berwenang mengatakan, pada Jumat sebelumnya katup di salah satu gedung melepaskan propilena kimia yang diduga menjadi penyebab ledakan.

Akibat ledakan tersebut, sedikitnya hampir 200 rumah dan bangunan mengalami kehancuran dan sebagian besar mengalami kerusakan.

Salah satu anggota dewan AS, Jackson menyatakan bahwa ledakan itu layaknya seperti bom yang meledak.

"Orang-orang terpaksa jatuh dari tempat tidur mereka dan seperti kotak kosong yang bergulingan," kata dia.

Jackson mengatakan Watson Grinding and Manufacturing adalah industri yang dikenal mematuhi aturan, tapi dia ingin memastikan bahwa hal ini nantinya dapat menjadi awal tentang adanya pengetahuan tentang bahan kimia.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pemilu Presiden Pertama di Amerika Serikat

Kesaksian warga

Salah satu warga yang bertempat tinggal di kawasan tersebut menceritakan bahwa ledakan itu seperti adanya perang.

"Itu membuat kami semua jatuh dari tempat tidur, itu sangat kuat. Seperti ada di zona perang," kata Mark Brady, yang tinggal di lingkungan itu.

Departemen Pemadam Kebakaran Houston membuka penyelidikan kriminal atas ledakan itu, sebagai bagian dari protokolnya.

Departemen Alkohol, Tembakau, Senjata Api, dan Bahan Peledak AS di Houston mengatakan bahwa pihaknya akan membantu polisi dalam penyelidikan.

"Kami tidak memiliki alasan untuk percaya, kami tidak memiliki bukti bahwa adanya terorisme ataupun tindakan kriminal. Dan kami akan melakukan penyelidikan," kata pihak tersebut.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: 7 September 1813, Asal Usul Julukan Paman Sam untuk Amerika Serikat

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: NBCNews
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi